Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja Domestik dan Global

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja 2025

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Kebutuhan lulusan vokasi di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri dan persaingan global. Agar generasi muda siap kerja sekaligus kompetitif, upskilling menjadi kunci utama dalam pendidikan vokasi dan pengembangan karir di Indonesia.

Kebutuhan Lulusan Vokasi di Indonesia

Data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) mencatat, 73,8% lulusan vokasi di bawah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sudah terserap ke industri pada 2024. Angka ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi mampu menghasilkan tenaga kerja terampil sesuai kebutuhan perusahaan. Namun, pasar kerja global menuntut lulusan terus meningkatkan keterampilan melalui upskilling agar relevan dengan kebutuhan industri masa depan.

Sebagai platform karir terdepan, Jobstreet by SEEK menjembatani lulusan vokasi dengan peluang kerja yang relevan. Melalui kolaborasi dengan perusahaan, lembaga pendidikan, dan penyedia pelatihan, Jobstreet memperluas akses kerja sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam laporan eksklusif “Decoding Global Talent 2024”, Jobstreet mengungkap bahwa 67% pekerja Indonesia berminat bekerja di luar negeri, dengan tren paling kuat di kalangan generasi muda. Sektor yang paling diminati adalah Data Science, teknik desain, profesi kreatif, seni, hingga engineering—semua bidang yang juga masuk ke dalam jurusan vokasi.

“Keberhasilan pendidikan vokasi tidak hanya ditentukan kurikulum, tetapi juga kemampuan lulusan untuk langsung terhubung dengan dunia kerja. Dengan teknologi AI dari SEEK, inisiatif #NextMillionJobs menghadirkan jutaan iklan lowongan di platform terpercaya,” kata Adham Somantrie, Senior Marketing Manager – PR & Social, Jobstreet by SEEK.

Tren Upskilling di Dunia Kerja 2025

Hasil survei dalam laporan “Hiring, Compensation, and Benefits 2025” menunjukkan bahwa 50% perusahaan di Indonesia sudah menyediakan program pelatihan atau self-learning, dan 47% membuka program mentoring atau apprenticeship untuk meningkatkan keterampilan karyawan. Hal ini membuktikan bahwa upskilling merupakan kebutuhan penting agar tenaga kerja, termasuk lulusan vokasi, tetap terserap industri.

Laporan lain, “Decoding Global Talent 2024: GenAI Edition”, menegaskan bahwa 72% profesional Indonesia siap mengikuti pelatihan ulang agar tetap relevan menghadapi revolusi AI. Persentase ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara paling siap di Asia Tenggara dalam reskilling dan upskilling.

Dorongan Nyata bagi Perusahaan dan Lulusan Vokasi

Untuk meningkatkan daya saing, Jobstreet by SEEK mendorong perusahaan agar lebih aktif berkolaborasi dengan lembaga vokasi, membuka akses magang, dan menggunakan platform digital untuk menjaring kandidat terampil. Selain itu, lulusan vokasi juga harus terus memperbarui keterampilan sesuai tren industri, serta memanfaatkan fitur seperti Career Advice dan KarirKu di aplikasi Jobstreet untuk mendukung pengembangan karir.

Dengan dukungan industri, lembaga pendidikan, dan platform karir seperti Jobstreet by SEEK, lulusan vokasi Indonesia memiliki peluang besar tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di tingkat global. Upskilling menjadi kunci utama agar generasi muda tetap relevan, adaptif, dan kompetitif di dunia kerja 2025.