The Power of Words

the-power-of-wordsHingga sekarang, gambar dinilai lebih menarik dan berguna ketimbang kata–kata, setidaknya itulah anggapan sebagian orang. Penyajian foto, desain, atau infografik dinilai lebih efektif bila disejajarkan dengan tulisan yang membuat sebagian orang malas membaca.

Sifat pragmatis membuat gambar lebih unggul ketimbang kalimat. Tapi Anda juga perlu memperhatikan, bahwa ternyata ada beberapa hal yang tidak bisa Anda dapatkan dari gambar, namun berhasil disajikan oleh kata–kata.

Menurut Jeff Domansky di laman PRCoach, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan oleh gambar. Demi menanggulanginya, Anda perlu menyusun kata–kata yang tepat. Atau dalam beberapa kasus disebut sebagai, The Power of Words.

Ada banyak film bisu yang berhasil membius penonton, ada pula beberapa gambar yang sukses mengungkapkan kejadian isu terkini. Tapi bagaimana itu semua dibuat? Apakah tanpa naskah? Tidak, naskah tetap berguna untuk menceritakan ide pokok sebuah cerita. Teks juga selalu ada demi memperkuat nilai emotional gambar tunggal yang tidak bergerak.

Berbanding terbalik dengan gambar, tulisan akan tetap bekerja walau tanpa gambar. Seperti halnya yang tersaji dalam novel atau cerita dongeng. Terbukti, novel dan dongeng masih dapat bertahan dari waktu ke waktu.

Analoginya, anak–anak tidak akan melihat gambar ketika meminta dibacakan dongeng, mereka lebih senang dengan kata–kata, lain halnya dengan cerita bergambar yang membantu anak untuk belajar membaca.

Tidak hanya itu, di dalam koran, ada banyak berita yang berisi kata–kata panjang, namun tetap digemari dan banyak membuat orang berpikir akan suatu hal.

Meski keberadaan visual memiliki nilai yang sangat kuat dalam setiap komunikasi, tapi bayangkan bila hal tersebut ditampilkan tanpa kata. Tapi Anda juga tetap perlu mengingat, bahwa kata–kata yang baik akan menunjang sebuah subjek visual untuk menjadi lebih bernilai.

Di samping itu, kata–kata juga masih menjadi strategi terbaik bagi Anda dalam bercerita. Sebagai contoh untuk kegiatan marketing, kata yang kuat akan mendorong emosi calon konsumen agar tertarik terhadap sebuah produk.

Jadi bagaimana, masih menganggap kata–kata tidak memiliki pengaruh yang besar?

 

Sumber: ThePRCoach.com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.