Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Startup edukasi yang berbasis di Indonesia, Zenius, telah mengumumkan putaran pendanaan Pra-Seri B dengan jumlah yang tidak diungkapkan. Di tahap ini, investor baru Alpha JWC Ventures dan Openspace Ventures bergabung dengan Northstar, Kinesys, dan BeeNext yang telah lebih dulu mendukung Zenius melalui pendanaan Seri A di bulan Februari 2020 lalu. Zenius berencana menggunakan dana ini untuk pengembangan platform-nya untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang.
Sepanjang 2020, Zenius memperlihatkan pertumbuhan yang kuat. Pendapatan perusahaan tumbuh lebih dari 70% pada semester kedua tahun 2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. Zenius menggratiskan sebagian besar konten-konten yang ada di platform mereka selama paruh pertama tahun 2020 untuk mendukung inisiatif belajar dari rumah yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia di awal pandemi Covid-19. Zenius mulai mengadopsi model bisnis freemium setelah melakukan pembaruan aplikasi dan rebranding di bulan Juni 2020.
Zenius juga menjadi pemimpin pasar di segmen live class, dengan jumlah pertumbuhan pengguna lebih dari 10 kali lipat semenjak peluncurannya pada Maret 2020 hingga Desember 2020, dan memiliki tingkat retensi pengguna lebih dari 90%. Hampir 50% pendapatannya saat ini berasal dari segmen live class. Saat ini, kelas-kelas di Zenius rata-rata menerima rating 4,9 (dari 5), dengan jumlah kehadiran rata-rata mencapai 400 siswa, dan memecahkan rekor dengan 10.000 pengguna dalam satu sesi matematika selama 60 menit.
Baca juga: Dukungan Perkembangan Pembelajaran Online, Casio Donasikan 100 Kalkulator Ilmiah
“Zenius adalah salah satu perusahaan ed-tech paling menjanjikan yang pernah kami lihat. Selama lebih dari satu dekade, mereka telah menunjukkan rekam jejak dengan memperlihatkan hasil pembelajaran yang terbukti berhasil dan menciptakan kembali core business-nya seiring dengan munculnya medium-medium baru,” tutur Direktur Openspace Ventures Ian Sikora.
“Kami percaya rekam jejak tersebut akan menjadi faktor pembeda utama dalam lanskap pendidikan yang berkembang pesat, dan kami berharap putaran baru pendanaan ini akan mendorong pertumbuhan Zenius lebih jauh,”lanjutnya.
Sebagian besar kesuksesan Zenius dapat dilihat dari rekam jejaknya dalam menciptakan alumni yang sukses dalam 16 tahun terakhir. Pada Agustus 2020, Zenius merilis survei internal yang memperlihatkan lebih dari 15.000 penggunanya lulus ujian masuk perguruan tinggi nasional (UTBK).
Secara umum, alumni Zenius telah diterima di 85 universitas negeri dan 8 politeknik, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagian besar siswa mengaitkan keberhasilan UTBK mereka dengan video konsep Zenius, penjelasan dari tutor yang mudah, dan latihan pertanyaan yang membantu mereka dalam mengatasi kesenjangan keterampilan tertentu, yang semuanya memungkinkan mereka untuk mencerna konsep yang sulit dengan mudah.
Baca juga: 80% Siswa Penerima Beasiswa dari Tiga Institusi ini Diterima di PTN
Baru-baru ini Zenius meluncurkan fitur Automated Doubt-Solving di aplikasinya dan WhatsApp. Fitur ini memberikan solusi kepada siswa hanya dengan menggunakan kamera di ponsel mereka. Selanjutnya sistem akan merekomendasikan video dan pertanyaan latihan untuk menjelaskan proses di balik solusi tersebut dan memungkinkan siswa secara aktif menerapkannya dalam rangkaian pertanyaan latihan yang diberikan.
“Hal ini akan menciptakan pengalaman belajar lebih mendalam yang berkontribusi pada pemikiran kritis siswa dan kemampuan untuk memecahkan masalah yang sulit dan konsep masa depan”, kata Rohan Monga, CEO Zenius.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis