Marketing.co.id – Berita Marketing | Sebanyak 80% dari 1.200 siswa peserta Program Indonesia Teaching Fellowship (ILF) berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Ke-1200 tersebut yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia ini mendapatkan beasiswa dan bimbingan selama satu tahun. Program ILF merupakan kolaborasi tiga institusi, yakni Persada Capital Investama, Adaro Foundation, dan Ruangguru.
Selain memiliki program ILF, ketiga lembaga tersebut juga menginisiasi program Indonesia Teaching Fellowship (ITF) yang melibatkan 1.500 guru di 10 kota/kabupaten. Peserta program ITF mengikuti pelatihan daring.
Arini Subianto, Direktur Utama Persada Capital Investama menuturkan, perjalanan pendidikan di Indonesia masih sangat panjang. “Kami menyadari bahwa pemerintah kita tidak mungkin bekerja sendiri untuk merealisasikan hal ini tanpa bantuan swasta. Hal ini baru langkah kecil yang bisa kami laksanakan. Kita tidak mewujudkan keajaiban pendidikan di Indonesia,” tuturnya.
Arini menambahkan, kolaborasi tiga institusi ini belum seberapa dibandingkan banyaknya siswa dan guru di Indonesia. “Selamat kepada para alumni ITF dan ILF atas keberhasilannya dalam menyelesaikan program dengan baik. Kami bangga atas dedikasi yang diperlihatkan oleh seluruh peserta mengingat segala tantangan yang kita hadapi di tahun 2020 ini,” tutur Arini dalam acara Virtual Grand Closing, (5/11/2020).
Okty Damayanti, Ketua Umum Yayasan Adaro Bangun Negeri menjelaskan, Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) senantiasa menyesuaikan programnya dengan kebutuhan masyarakat yang ditentukan pula oleh perkembangan zaman. Salah satunya melalui kolaborasi dengan Persada Capital Investama dan Ruangguru.
“YABN membantu mengembangkan kompetensi guru dan siswa dan mengoptimalkannya lewat pemanfaatan teknologi. Kami sangat gembira dengan perkembangan guru dan siswa selama dua tahun program ITF dan ILF ini berjalan dimana program ini menelurkan guru-guru yang berkomitmen serta siswa yang termotivasi untuk mengejar cita-citanya. Namun, Adaro Foundation tidak berhenti disini. Kami akan terus berperan memajukan pendidikan Indonesia,” papar Okty.
Hasil try out intensif program ILF menunjukkan kenaikan nilai sebesar 33,02% siswa IPA (peminatan sains) dan 31,88% siswa IPS (peminatan sosial). Sebesar 80,03% siswa pun telah diterima di perguruan tinggi negeri. Sementara itu, rata-rata try out Uji Kompetensi Guru (TO UKG) yang melibatkan guru peserta program ITF mencapai skor 61,37. Sebanyak 65,73% guru memperoleh skor akhir di atas Kriteria

Ketuntasan Minimal Nasional. Jumlah ini meningkat sebanyak 90% dari TO UKG awal. “Kita bersyukur bahwa program kolaborasi ini berdampak signifikan berkat kerja keras para guru dan siswa yang terlibat. Setelah mendapat konseling, webinar, try out berkala, dan akses gratis video pembelajaran Ruangguru, mereka menunjukkan prestasi yang memuaskan, bahkan melebihi standar ketuntasan,” ujar Iman Usman, Pendiri dan Direktur Produk & Kerja Sama (CPO) Ruangguru.
Baca juga: Hadapi Pandemi COVID-19, Belajar di Ruangguru Bebas Kuota
Program ITF menobatkan Siske Tolamanu, guru bahasa Inggris di SDN Bertingkat Naikoten, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, sebagai Best Teacher. Sedangkan Satriani Dwi Putri yang berasal dari keluarga sederhana dan alumni SMAN 1 Tanjung, Kota Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mendapat predikat Best Student pada program ILF.
“Melalui program ITF, saya berjuang untuk meningkatkan kompetensi diri saya agar dapat memberikan dampak yang lebih besar untuk para siswa saya karena masih banyak siswa di Indonesia bagian timur yang memerlukan pendidikan berkualitas,” ucap Siske.
“Saya pernah gagal dalam proses seleksi SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri).Namun, kegagalan menjadi penyemangat saya untuk tetap berusaha agar diterima di perguruan tinggi yang saya cita-citakan. Saya bersyukur dapat memanfaatkan program ILF dan mendapat akses belajar di Ruangguru sehingga saya berhasil diterima di Universitas Mataram,” kata Satriani.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis