Raih Omzet Ratusan Juta di Desa, 3 Tips Mulai Usaha dari Aang Permana

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita UMKM | Sebagai salah satu penopang perekonomian Indonesia, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) senantiasa hadir dengan berbagai inovasi dan strategi kreatif untuk menghadapi tantangan-tantangan industri dengan segala keterbatasan yang mereka miliki, seperti sumber daya dana dan tenaga kerja.

Di tengah semarak sektor UMKM, Aang Permana muncul dan menjadi sorotan sebagai sosok inspiratif yang tak hanya sukses menjalankan usahanya, tetapi juga turut memanfaatkan potensi dan komoditas lokal di daerahnya.

Selain sibuk mengembangkan usahanya, pemilik merek Sipetek Food (@Cerita.sipetek), usaha produk olahan ikan dalam bentuk lauk makan praktis, ini juga kerap membagikan ilmu bisnisnya kepada sesama pejuang UMKM dan mendorong pemberdayaan desa melalui sektor ini. Saat ini, Sipetek Food mampu meraup omzet hingga ratusan juta per bulan dan memiliki ribuan reseller yang tersebar di dalam dan luar negeri.

Keterbatasan Finansial Tak Halangi Aang Meraih Ilmu

Semasa menempuh pendidikan, Aang menghadapi berbagai tantangan finansial yang membuatnya kesulitan dengan biaya kuliah. Namun, kegigihan Aang untuk terus menimba ilmu mengantarkannya pada program beasiswa di Institut Pertanian Bogor.

Setelah menamatkan bangku kuliah, Aang pun sempat bekerja di industri perminyakan, sebelum akhirnya kembali ke kampung halamannya dan mendirikan Sipetek Food. Aang pun mengolah jenis ikan sipetek yang umumnya tak laku di pasaran, padahal memiliki kandungan kalsium dan protein tinggi.

Melalui usahanya, Aang juga telah memberdayakan nelayan dan ibu-ibu di desa, menyediakan sumber pemasukan dan lapangan pekerjaan bagi mereka. Lalu, bagaimana UMKM dapat menggali potensi usaha mereka? Simak tiga tips dari Aang berikut yang ia kembangkan selama perjalanan kewirausahaannya.

  1. Temukan keunikan untuk membedakan bisnis Anda di tengah persaingan

Menemukan keunikan produk atau layanan akan menjadi kunci untuk menarik perhatian konsumen di tengah ramainya bisnis dalam industri serupa. Dalam salah satu videonya, Aang memberikan ilustrasi melalui sebuah usaha pecel lele. Faktor pembeda yang disuguhkan bisa berupa “Paket Lele Jumbo” atau “Lalapan Sepuasnya” supaya mudah diingat oleh konsumen. Selain itu, untuk menemukan keunikan tersebut, Anda juga bisa melakukan survei konsumen terlebih dahulu untuk mengetahui apa yang benar-benar diinginkan oleh calon konsumen Anda.

  1. Keajaiban kata ‘Gratis’ dalam strategi pemasaran

“Gratis” menjadi sebuah kata Ajaib yang tak terlupakan dalam kamus kewirausahaan Aang. Dalam dunia pemasaran, emosi memegang peranan penting dalam keputusan pembeli. Dengan menggabungkan layanan-layanan gratis seperti biaya pengiriman atau bonus produk dengan jumlah pembelian tertentu, Aang mampu meningkatkan nilai produknya di mata para konsumen.

Meski menetapkan harga yang sedikit lebih tinggi daripada merek yang serupa, strategi ini memungkinkan para konsumen untuk melihat nilai yang lebih besar pada produk-produk tersebut. Tak hanya menciptakan persepsi tentang kualitas yang lebih tinggi, strategi ini juga membantu meningkatkan loyalitas konsumen, sebab mereka merasa mendapatkan lebih banyak dari yang mereka bayarkan.

  1. Gunakan strategi bundling produk untuk tingkatkan penjualan

Strategi lain yang tak kalah efektif adalah bundling produk, yang mana dapat menciptakan persepsi nilai produk yang lebih tinggi di mata para konsumen, sehingga mendorong keputusan untuk membeli sekaligus membangun tingkat kepuasan pelanggan yang baik. Dengan menjual beberapa produk dalam satu paket, konsumen akan melihat bahwa mereka mendapatkan lebih banyak produk dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan pembelian satuan.

“Untuk memulai bisnis diperlukan keberanian, tapi untuk mengembangkan bisnis harus dibekali ilmu dan pengetahuan. TikTok telah menjadi salah satu kanal penting yang membantu usaha saya berkembang. Maka dari itu, saya juga ingin teman-teman lain bisa ikut merintis usaha mereka, terutama di desa, dengan membagikan ilmu dan pengalaman berbisnis saya di TikTok,” ujar Aang Permana, Pemilik Sipetek Food dan Kreator TikTok.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here