Agate International: Inisiatif Pedoman Ruang Ramah Perempuan dalam Industri Game Indonesia

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Agate International (Agate), perusahaan pengembang game terkemuka di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan bangga mengumumkan partisipasi aktifnya dalam penyusunan Pedoman Ruang Ramah Perempuan dalam Industri Game Indonesia. Pedoman ini memberikan kerangka kerja komprehensif untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah perempuan di perusahaan game di Indonesia.

Agate International
Project Manager IWIG Trianingsih (kiri), Team Lead Agate Academy Restya Winda Astari (tengah) dan Project Officer IBCWE (kanan) memperkenalkan Pedoman Ruang Ramah Perempuan dalam Industri Game Indonesia melalui sesi Instagram Live pada Senin, 10 Juni 2024.

Proses penyusunan pedoman ini dipimpin oleh Indonesian Women in Game (IWIG) dengan dukungan dari Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE), serta berbagai pelaku industri game lainnya.

CEO dan Co-Founder Agate, Shieny Aprilia, menyatakan, “Agate sangat mendukung inisiatif IWIG dalam menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah perempuan. Kami percaya bahwa keberagaman dalam tim adalah kunci untuk menghasilkan karya-karya yang inovatif dan bermakna. Pedoman ini akan menjadi bagian dari sejarah industri game Indonesia sebagai landasan penting dalam mendorong kesetaraan dan inklusi di industri ini.”

Team Lead Agate Academy, Restya Winda Astari, menambahkan, “Sebagai bagian dari tim penyusun pedoman ini, kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap perempuan yang bekerja di industri game memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi. Kami berharap pedoman ini dapat menjadi panduan yang jelas untuk menciptakan ruang kerja yang aman dan mendukung bagi semua.”

Menurut survei terbaru dari International Game Developers Association (IGDA) yang dilakukan bersama Geena Davis Institute of Gender in Media, perempuan hanya mengisi sekitar 30% dari posisi pengembang game secara global. Kesenjangan ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk memperkuat inisiatif keberagaman dalam industri ini. Perempuan hampir mencakup separuh dari pemain game di pasar global, dengan persentase mencapai 46% di Amerika, 47% di Eropa, 48% di Australia, dan 37% di Asia. Meskipun ada peningkatan, kesenjangan gender tetap ada dalam industri game. Di Indonesia, data dari Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan Badan Riset dan lnovasi Nasional (BRIN) menunjukkan bahwa 80% studio game yang disurvei memiliki karyawan perempuan, sementara 20% sisanya tidak memiliki representasi perempuan.

Ketua Indonesian Women in Game (IWIG), Riris Marpaung, menyampaikan, “Penyusunan pedoman ini merupakan langkah besar dalam mewujudkan industri game yang lebih inklusif dan ramah perempuan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, termasuk Komnas Perempuan, IBCWE, Agate, dan studio game lainnya yang telah memberikan dukungan dan perhatiannya dalam proses pembuatan pedoman ini.”

Pedoman ini mencakup 10 poin utama, yaitu:
– Kebijakan Keberagaman dan Inklusi
– Praktik Perekrutan dan Penerimaan Karyawan
– Orientasi dan Integrasi
– Pengembangan Profesional
– Waktu Bekerja dan Akomodasi di Tempat Kerja
– Promosi dan Peningkatan Karier
– Hak Perlindungan, Kesehatan, dan Kesejahteraan
– Budaya dan Lingkungan Tempat Kerja
– Pencegahan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja
– Pemantauan dan Pelaporan

Project Officer dari IBCWE, Esther Yobelita, menyatakan, “Kolaborasi antara IWIG, Agate, dan IBCWE dalam menyusun pedoman ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk menciptakan industri yang lebih inklusif dan adil. Kami berharap pedoman ini dapat menjadi contoh bagi industri lainnya dalam menerapkan praktik-praktik yang mendukung kesetaraan gender.”

Agate mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk perusahaan game, komunitas, dan lembaga terkait, untuk bersama-sama berkomitmen dalam mewujudkan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi perempuan dalam industri game.

Dengan peluncuran pedoman ini, diharapkan industri game di Indonesia dapat menjadi lebih ramah perempuan dan inklusif, memberikan kesempatan yang setara bagi semua untuk berkembang dan berkontribusi secara optimal.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here