Potensi digital printing masih besar. Hanya saja harus disesuaikan dengan perubahan perilaku dan tren yang ada. Printerous menyiasatinya lewat aplikasi mobile “Printerous Moment”. Seperti apa keistimewaannya?
Budaya narsis sudah lekat dengan masyarakat Indonesia saat ini. Bukan hanya generasi langgas, seluruh lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang gender, usia, pendidikan, dan sebagainya, sudah akrab dengan narsis. Kemajuan teknologi adalah salah satu pendorong mewabahnya budaya narsis ini. Dari sisi bisnis, budaya narsis ternyata juga merasuk dalam karakteristik konsumen.
Menurut Handi Irawan, CEO Frontier Capital dan juga Pakar Marketing Indonesia, konsumen Indonesia memiliki 10 karakter khas. Salah satunya adalah “suka pamer”. Suka pamer di sini terkait dengan kegiatan menonjolkan diri sendiri, mulai dari berfoto, meng-update status, sampai memamerkannya di media sosial. Lambat laun aktivitas narsis pun menjadi kebutuhan konsumen yang tidak bisa diabaikan.
Kebiasaan ini ternyata tidak berakhir di dunia maya saja, sebagian besar orang masih mengabadikan potret dirinya tersebut dalam bentuk real, yakni dicetak. Kebutuhan akan cetak foto saat ini masih sangat besar, bahkan media aplikasinya pun semakin beragam. Tidak hanya di kertas, konsumen kini bisa mengabadikan potret diri atau karya seninya lewat media lain, semisal t-shirt, bantal (dekorasi), dan kanvas.
Peluang bisnis digital print sebenarnya suda cukup booming tiga sampai empat tahun lalu. Di tengah maraknya pemain di pasar digital print ini, Printerous merupakan salah satu yang cukup melesat performanya. Sejak awal, menurut Kevin Osmond, CEO Printerous, positioning mereknya adalah sebagai platform online yang bertujuan menjembatani antara pengguna dan pemberi jasa printing sehingga proses cetak-mencetak dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tanpa mengharuskan keduanya bertemu secara fisik. Setelah sukses dengan laman www.printerous.com (sejak tahun 2012), per April 2017, Kevin pun mengakomodir kebutuhan konsumennya berupa aplikasi mobile Printerous Moment.
“Zaman sekarang orang sering sekali foto dengan menggunakan smartphone. Kini dengan aplikasi Printerous Moment, semua orang bisa langsung mencetak momen indahnya melalui smartphone mereka,” terang Kevin.
Peluncuran aplikasi ini, diakui Kevin, merupakan bagian dari program pendanaan Pra Seri A senilai Rp18 miliar yang diterima Printerous pada Februari 2017. Singkatnya, aplikasi ini memungkinkan pengguna mencetak foto langsung dari smartphone mereka. Cara menggunakannya mudah, konsumen tentu saja lebih dahulu mengunduh aplikasi Printerous Moment secara gratis di Google Play Store ataupun Apple Store.
Lantas, pengguna bisa memilih media cetak foto yang diinginkan. Saat ini opsi media cetak yang tersedia adalah photo book, photo prints, kanvas, frame art, magnet kulkas, casing ponsel, bantal sofa, serta tote bag. Kemudian, user bisa menyesuaikan warna dan ukuran foto yang diinginkan melalui fitur “Photo Editor” di aplikasi. Selanjutnya, sistem akan menunjukkan tampilan akhir produk yang dipilih pada fitur “Preview”. Pada tahap ini, ada keistimewaan dari aplikasi Printerous Moment, yakni fitur “File Checker”. Fitur ini berfungsi mendeteksi foto yang tidak memenuhi resolusi standar, sehingga meminimalisir risiko gambar pecah atau kualitas warna yang turun.
Tahapan terakhir adalah memilih jenis pembayaran yang dapat dilakukan melalui transfer bank atau kartu kredit. Setelah melakukan pembayaran, maka pesanan akan langsung diproses. Konsumen hanya tinggal menunggu kiriman foto yang diorder. Untuk pengiriman, Kevin menggandeng jasa logistik dari pihak ketiga. Aplikasi ini juga membuat sistem yang terkoneksi dengan media sosial, antara lain Instagram dan Facebook, sehingga pengguna bisa langsung mencetak koleksi fotonya yang tersimpan di kedua jejaring sosial tersebut.
Kevin mengaku tidak menetapkan minimum order untuk setiap pesanan yang masuk. Meski demikian, dia menjamin harga yang dipatok tidak kalah bersaing dengan digital printer skala besar. Salah satunya strategi menekan harga adalah dengan menggandeng jaringan percetakan besar di Tanah Air, yakni Subur Printing Group. Sebagai informasi, salah satu founder dari Printerous, Christian Soeseno Boenarso, pun merupakan bagian dari Subur Printing Group.
“Hingga kini jumlah unduhan mencapai 5.000, sementara dari web sendiri sudah 30.000. Sejauh ini pengiriman terjauh ke Singapura tidak ada masalah. Untuk percetakan, saat ini Printerous sudah didukung 50 percetakan yang semua ada di Jakarta,” ujar Kevin.
Angelina Merlyana Ladjar
MM.05.2017/W
Kami juga membuat layanan percetakan online namun baru memulai dengan menggunaakan web apps.