Perusahaan Perlu Migrasi ke Investasi Digital untuk Menekan Biaya Operasional

Marketing.co.id – Berita Marketing | Menjalankan perusahaan modern bisa menjadi urusan yang mahal, dan dengan biaya menjalankan bisnis yang terus meningkat, CIO dan CTO mencari cara untuk mengurangi total biaya kepemilikan (Total Cost of Ownership) untuk investasi digital mereka.

Meskipun ada beragam cara untuk melakukannya, banyak eksekutif level C yang telah berhasil berhemat dengan solusi cloud hemat biaya yang juga meningkatkan efisiensi operasional dan membantu mengotomatiskan proses.

Total biaya kepemilikan adalah biaya operasi harian yang digabungkan dengan layanan dan produk. Ini digunakan untuk mengevaluasi proyek dan pengambilan keputusan dengan mengukur rasio biaya-penerimaan. Menurut riset Mckinsey, banyak perusahaan yang bermigrasi ke cloud untuk berhemat- dengan nilai cloud yang tersedia untuk perusahaan mencapai US$3 triliun. Namun, perusahaan harus memahami biaya dan kemampuan migrasi sebelum dapat beralih ke cloud.

Wakil Presiden Regional Asia Pasifik dan Jepang Couchbase Stuart Fisher mengatakan, perusahaan wajib untuk menjaga biaya teknologi tetap terkendali agar tetap profit. “Kuncinya adalah pada CIO dan CTO harus dapat mengidentifikasi dan merampingkan proses migrasi ke arah investasi digital guna mengurangi TCO dan menghemat lebih banyak uang perusahaan,” ungkap Stuart. Ada beberapa cara yang menurutnya dapat dilakukan oleh para eksekutif.

Cara pertama yang bisa dilakukan oleh eksekutif adalah mengotomatiskan beberapa sistem kerja di perusahaan. Bisnis modern yang menerapkan automasi pada operasional mereka, menikmati konsistensi dari proses yang dijalankan dengan baik tersebut. Ini terutama berlaku untuk aplikasi penting yang dapat memiliki efek domino.

Automasi dapat meminimalkan risiko disrupsi pada struktur perusahaan dan membantu mengurangi biaya tenaga kerja, sehingga memungkinkan perusahaan merealokasi sumber daya ke bidang lain yang lebih menguntungkan.

Selain itu, automasi juga membantu mempercepat pengembangan dan penyebaran aplikasi. Salah satu penggerak biaya untuk perusahaan adalah saluran data, dan efisiensinya dapat ditingkatkan secara signifikan melalui automasi. Banyak organisasi telah melakukannya untuk meningkatkan kemampuan DevOps sambil menikmati keuntungan dari TCO yang lebih rendah.

Cara kedua adalah dengan mengoptimalkan proses. CIO dan CTO yang ingin mengurangi TCO perusahaan akan mendapatkan bantuan dalam proses yang lebih efisien. Hal ini bisa dicapai dengan mengurangi jumlah langkah dalam suatu proses, otomatisasi, yang cukup dengan cara meningkatkan komunikasi antar departemen. Proses kolaboratif ini terbukti dapat membantu eksekutif tingkat C dalam mempertahankan standar tinggi perusahaan dan menjaga konsistensi kualitas di seluruh proses.

Perpindahan ke cloud akan memungkinkan perusahaan untuk memeriksa ulang proses saat ini, menghapus duplikasi dan memikirkan kembali alternatif proses yang baru dan efektif untuk meningkatkan efisiensi operasional. Penggunaan data juga memungkinkan perusahaan memanfaatkan keputusan berbasis data untuk menambah nilai pada pekerjaan dan menghilangkan kemacetan.

Pada akhirnya, perusahaan akan dapat berkomunikasi lebih baik dengan para pemangku kepentingan, menguatkan strategi manajemen perubahan, dan menerapkan gagasan dengan lebih baik dengan pengukuran dampak yang lebih akurat.

Cara terakhir Stuart menambahkan proses pergeseran menuju sistemasi cloud akan mengarah pada memungkinkannya perusahaan untuk fokus pada keahlian tim mereka. Alih-alih melakukan aktivitas terkait basis data yang menghabiskan waktu, perusahaan dapat membebaskan tim TI mereka untuk memprioritaskan tugas-tugas dengan potensi menghasilkan pendapatan seperti pengembangan aplikasi, perbaikan, dan inovasi.

Faktanya, 80% perusahaan di Asia Pasifik yang disurvei Deloitte mengatakan bahwa implementasi cloud membuat mereka bisa membuat persiapan lebih baik menghadapi tantangan masa depan sekaligus memenuhi kebutuhan saat ini. Sebanyak 7 dari 10 responden mengatakan cloud juga memungkinkan bisnis mereka berkembang dan gesit. Ini tidak hanya mengurangi TCO, tetapi juga meningkatkan profitabilitas, fitur penting dalam pasar yang sangat kompetitif ini.

Selain itu menurutnya,  perpindahan dari Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMS) tradisional ke platform Cloud NoSQL juga berdampak fleksibilitas data yang lebih baik. Ini penting untuk perusahaan dengan aplikasi yang membutuh rotasi yang tinggi, perusahaan membutuhkan sistem yang mendukung aplikasi agar dengan cepat dalam memperbaharui sistem yang tentunya menyesuaikan dengan perilaku dan kebutuhan konsumen.

Memiliki kemampuan multimode menghadirkan semua keuntungan dari pendekatan hibrid yang memungkinkan penggunaan dengan banyak penguna dan berbasis data dalam satu peranti lunak (polyglot persistence), tanpa ada kerugian sama sekali.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here