Pertamina Trans Kontinental (PTK) Perkuat Bisnis Perkapalan dengan Penambahan Dua Armada LCT

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) terus melakukan langkah strategis dalam memperkuat bisnis aktivitas perkapalan (shipping activities) di Indonesia. Perusahaan ini baru-baru ini mengumumkan penambahan dua Armada Landing Craft Tank (LCT) berbendera Indonesia, yaitu LCT Transko Barito dan LCT Transko Batanghari, sebagai bagian dari rencana penguatan operasional.

Pertamina Trans Kontinental 2023
Perkuat Bisnis Perkapalan – Pertamina Trans Kontinental Tambah Dua Armada LCT.

Penambahan armada ini adalah realisasi dari rencana yang telah dimasukkan dalam rancangan anggaran PTK, yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS) Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) tahun sebelumnya. Langkah ini mencerminkan komitmen PTK untuk mendukung sektor hulu migas Indonesia, khususnya operasional Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Dumai sebagai bagian dari Sub Holding Upstream Pertamina.

LCT Transko Barito, yang mulai beroperasi pada 24 Mei 2023 di Sepinggan Field, Kalimantan Timur, dirancang untuk mendukung aktivitas Sub Holding Upstream Pertamina, PHKT. Dengan kapasitas Net Tonnage (NT) sebesar 106 ton, LCT Transko Barito bertugas untuk mengangkut perlengkapan shackle, food container, dan fresh water guna memenuhi kebutuhan aktivitas wilayah PHKT. Armada ini berada di bawah operasional Marine Business & Operation Region (MBOR) III PTK area Balikpapan dan memiliki panjang keseluruhan 51,41 meter dengan dua engine berkekuatan 550 Horsepower (HP) masing-masing, yang mampu mencapai kecepatan maksimal 10 knots, memadai untuk beroperasi di perairan Kalimantan.

Sementara itu, LCT Transko Batanghari, yang mulai beroperasi pada 27 Desember 2022, berperan sebagai kapal Oil Spill Response (OSR) di bawah MBOR I PTK area Dumai. Dengan kapasitas NT sebesar 61 ton, LCT Transko Batanghari akan selalu siaga untuk mengatasi dan menanggulangi tumpahan minyak di wilayah operasional Pertamina Hulu Rokan (PHR). Armada ini memiliki panjang keseluruhan 38,66 meter, dengan dua engine berkekuatan 540 HP, dan juga memiliki estimasi kecepatan maksimal 10 knots. Fungsi khusus LCT Transko Batanghari dalam menangani tumpahan minyak di laut menjadikannya armada yang sangat penting dalam aktivitas migas.

Vice President Legal & Relations PTK, Sonny Mirath, menyampaikan, “Dua armada LCT tersebut dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas di sektor hulu migas. Hal tersebut sebagai bukti bahwa PTK mampu memenuhi kebutuhan perkapalan di sektor migas, baik hulu, hilir maupun midstream. Sehingga kami berharap kedepannya segmen bisnis shipping activities yang dimiliki PTK juga tumbuh mengikuti geliat perkembangan sektor migas di Indonesia.”

Penambahan dua armada LCT ini juga memperkuat formasi armada kapal PTK, sekaligus mendukung visi perusahaan untuk menjadi perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi PTK di industri perkapalan, tetapi juga memberikan kontribusi positif dalam mendukung sektor hulu migas Indonesia.

Dengan penambahan dua armada LCT ini, PTK semakin menunjukkan komitmennya untuk mendukung sektor migas di Indonesia, yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi negara dan pemenuhan kebutuhan energi nasional.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here