Penjualan Mobil Masih Stagnan di 2017

Penjualan mobil baru hingga akhir tahun 2016 diperkirakan mencapai 1,05 juta unit, atau naik dibanding tahun 2015 yang tercatat sebanyak 1,01 juta unit. Tren pertumbuhan ini diprediksi berlanjut di tahun 2017.

1
Pameran GIIAS Surabaya 2016

Kendati perekonomian Indonesia masih diselimuti ketidakpastian, pelaku industri masih optimistis menatap tahun 2017. Indikasinya jelas nampak terlihat pada rencana belanja modal dan target-target yang dilontarkan oleh perusahaan. Sektor otomotif mungkin yang paling semangat mematok target di tahun ayam api ini.

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra, memperkirakan penjualan mobil tahun 2017 masih agak stagnan dengan sedikit bertumbuh menjadi sekitar 1,1 juta unit, atau naik 50 ribu unit, meski kondisi ekonomi tahun depan diperkirakan lebih baik dari tahun sebelumnya.

”Ada beberapa faktor yang diperkirakan dapat memengaruhi pasar otomotif 2017, antara lain pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%, nilai tukar rupiah, suku bunga pinjaman yang kondusif, dan munculnya produk baru yang terjangkau baik di segmen LCGC maupun MPV,” sebut dia.

Hal senada disampaikan Direktur Pemasaran Kendaraan Niaga Ringan PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Joen Boediputra. Menurut proyeksinya, penjualan mobil nasional di tahun 2017 mencapai 1,2 juta unit, atau meningkat dibanding tahun 2016.

“Faktor utama yang mendorong penjualan mobil tahun depan adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inflasi yang terkendali. Tren naiknya harga komoditas pertambangan maupun perkebunan membuat pertumbuhan ekonomi sehingga daya beli meningkat,”ujar Joen.

Isuzu membidik penjualan sebanyak 16.000 unit hingga pengujung tahun 2016, dengan komposisi 12.000 unit dari commercial vehicle dan 4.000 unit untuk sektor light commercial vehicle (LCV). Angka itu sebetulnya menurun sekitar 13,6% dibanding capaian pada tahun 2015 yang berada di angka 19.074 unit.

“Memasuki tahun 2017, Isuzu lebih optimistis penjualan meningkat. Pasalnya, kondisi perekonomian diperkirakan akan lebih baik dengan meningkatnya sektor konsumsi dan investasi. Hal ini dinilai positif mengingat permintaan kendaraan komersial sangat bergantung pada kondisi makro ekonomi,” kata Joen.

 Didorong LCGC dan Low MPV

Menurut Amelia, ada beberapa segmen yang diperkirakan laku keras tahun 2017, antara lain low cost green car (LCGC) dengan bertambahnya pilihan mobil baru LCGC 7 seater, alias LCGC MPV. Fenomena LCGC MPV yang dipelopori oleh Datsun Go+ ternyata sukses menarik konsumen otomotif di Tanah Air di tengah lesunya pasar sejak tahun lalu.

“Penjualan segmen LCGC MPV akan bertumbuh di tahun depan. Daihatsu sendiri bersama kembarannya Toyota telah merilis produk andalan Sigra dan Calya pada Agustus 2016 lalu. Sejak kehadiran pertamanya, Sigra mendapat respons positif dari masyarakat dan menjadi kontributor utama Daihatsu baik wholesales maupun retail sales,” ungkapnya.

Setelah Toyota dan Daihatsu, peta persaingan segmen LCGC MPV akan makin ramai dengan masuknya pabrikan lain. Kabarnya Suzuki sudah menyiapkan Karimun Wagon R 7-seater yang kemungkinan dirilis tahun depan. Sementara Datsun semakin serius menggarap segmen baru tersebut dengan melakukan berbagai improvement dan adjustment untuk Go Panca dan Go+ Panca buat varian matik.

Selain LCGC MPV, persaingan juga akan terjadi di Low MPV (LMPV) mengingat akan ada model baru yang diluncurkan pabrikan. Tingginya minat konsumen dalam negeri pada mobil LMPV membuat Mitsubishi Motors Corporation (MMC)

tergiur terjun ke dalamnya dengan membangun sebuah pabrik terbaru di Indonesia, untuk sepenuhnya dipersiapkan bagi pembuatan mobil Low MPV terbaru.

Menurut rencana, LMPV dari pabrik berlogo Tiga Berlian ini akan hadir tahun depan (2017) dan siap menghadapi para pesaingnya seperti Avanza, Xenia, Ertiga, Mobilio, dan Spin. LMPV besutan Mitsubishi ini ditargetkan terjual 6.000 unit setiap bulannya.

“Penjualan segmen SUV medium dengan model-model baru cenderung meningkat, berbeda dengan segmen commercial yang penjualannya masih berat,” ucap Amelia.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here