Mitra BP Link,Targetkan Premi 600 Milyar

MARKETING, Jakarta – Selasa (3/7) lalu, asuransi tertua di Indonesia, AJB Bumiputera 1912, meluncurkan produk baru unit link pertamanya yang bertajuk Mitra BP-Link. Produk ini, ditargetkan meraup premi sebesar 600 Milyar hingga akhir tahun 2012 atau sebesar 10 persen dari total pendapatan premi Bumiputera.

Demand-nya cukup besar,” kata Fauzi Arfan, Direktur Teknik Bumiputera kepada para wartawan yang hadir di acara peluncuran produk yang berlangsung di kantor pusat AJB Bumiputera 1912 di Jakarta.

Adapun langkah yang dilakukan untuk mencapai target premi yang telah ditentukan perusahaan, menurut Fauzi, Bumiputera akan memanfaatkan jalur distribusi Mitra BP Link melalui lebih dari 3 ribu orang agen asuransi berlisensi khusus unit link, yang tersebar di 424 kantor cabang Bumiputera diseluruh Indonesia. “Jumlah agen akan terus ditingkatkan mencapai 6 ribu agen untuk meraup premi yang ditargetkan,” tegasnya.

Lebih lanjut Fauzi menjelaskan, Mitra BP Link menawarkan beberapa kelebihan yang membedakannya dengan unit link lain yang saat ini beredar dipasaran, antara lain; BP Link dana investasi, dana terpadu, dana ekuitas dan dana liquid. Selain itu, biaya administrasinya juga sangat rendah, sehingga memberikan nilai investasi lebih baik sejak tahun pertama.

“Untuk dana investasi, bekerjasama dengan PT Bahana TCW dan PT Danareksa Invesment Management, serta didukung juga oleh bank kustodi ‘Standard Chartered’,” jelasnya.

Ditambahkan, sepanjang 2011, Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia mencatat pertumbuhan pendapatan industri asuransi nasional sebesar 7,99 persen, seiring pertumbuhan ekonomi 6,5 persen. Berdasarkan kinerja 43 perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI, total pendapatan industri naik dari Rp 102,43 triliun menjadi Rp 110,61 triliun, dan premi baru menjadi penyumbang terbesar.

“Jumlah tersebut terdiri dari pendapatan premi tradisional (new business premium + premi lanjutan) sebesar Rp45,43 triliun, pendapatan unit linked (new business premium + premi lanjutan) sebesar Rp48,97 triliun, serta pendapatan non premi sebesar Rp16,18 triliun,” ungkapnya lagi. (Harry Tanoso/Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here