Mise.id, Usung Konsep MLM dan Afiliasi Langsung

Mise.id melakukan terobosan dengan menghadirkan model layanan e-commerce inovatif yang menggabungkan online marketplace, affiliate, media sosial, dan multi-level marketing (MLM). 

Bisnis e-commerce di Indonesia bertumbuh sangat pesat. Tahun 2016 lalu, nilai transaksi jual-beli online ini sudah mencapai US$24,6 miliar dan diprediksi akan meroket menjadi US$130 miliar di tahun 2020 mendatang. Pasarnya yang masih muda dan kian seksi membuat ecommerce di Indonesia semakin dilirik investor asing.

mise.id
Harry Karundeng, co founder mise.id

Ini terlihat dari beberapa akuisisi situs e-commerce lokal ataupun pembiayaan penyertaan modal (modal ventura) kepada startup lokal. Teranyar, hadir Mise.id, e-commerce modal antara Jepang dan Indonesia melalui PT MicroAd Indonesia yang sahamnya dimiliki MicroAd Japan sebesar 49%. MicroAd Japan sendiri sahamnya dimiliki Cyber Agent Japan sebesar 80% dan Softbank Japan sebesar 20%.

Harry Karundeng, Co-Founder Mise.id, mengatakan menjadi penantang baru di bisnis e-commerce di Indonesia memang tidaklah mudah. Pasalnya, penyedia layanan e-commerce dituntut menciptakan inovasi, baik dari sisi teknologi, platform, maupun metode pemasaran yang memudahkan dan mengakomodir segala kebutuhan konsumen.

“Inovasi menjadi keniscayaan di tengah kompetisi bisnis online yang kian ketat. Inilah yang mendorong Mise untuk menghadirkan konsep dan strategi baru sebagai solusi kebutuhan konsumen dan pelaku bisnis online di Tanah Air, dengan menggabungkan pemasaran tradisional dan konvensional serta digital,” kata dia.

mise.idTak hanya itu, Mise juga mengintegrasikan dalam satu platform marketplace, affiliate (agen), media sosial, dan multilevel marketing (MLM). Strategi dan konsep baru yang coba dihadirkan, ditargetkan mampu menjembatani efisiensi waktu peralihan antara transaksi bisnis ritel dan digital, pun sebaliknya, atau dikenal dengan online-to-offline (O2O).

Hal tersebut masih ditambah dengan opsi penjualan tunai maupun kredit dengan bunga yang kompetitif. Pasalnya, Mise menerapkan sistem kredit tanpa kartu kredit. Berbeda dari kebanyakan e-commerce lain yang gencar memberikan keuntungan kredit tanpa bunga, di Mise sistem bunga tetap berlaku, namun nilainya lebih kompetitif jika dibanding ritel offline.

Menurut Harry, Mise menyediakan produk yang sangat dibutuhkan konsumen sehari-hari, seperti produk elektronik, gadget, furnitur, produk kesehatan, dan lainnya. Saat ini secara eksklusif, Mise menggandeng Columbia sebagai vendor untuk produk-produk elektronik dengan jumlah produk mencapai 600 SKU.

“Sekarang baru ada satu vendor, namun dalam waktu dekat akan ada penambahan vendor penyedia pulsa dan token listrik. Selanjutnya akan dijajaki kerja sama dengan vendor fashion, hobbies, dan groceries. Kami tidak akan terlalu banyak menggandeng vendor karena tidak mengejar jumlah, tetapi lebih pada nilai tambah dari vendor,” imbuh Harry.

Ciptakan 1 Juta Toko Online

Tak hanya menyediakan produk bagi kebutuhan konsumen, Mise juga menjadi wadah bagi masyarakat yang ingin berkecimpung di bisnis online. Mereka bisa bergabung untuk menjadi “Shogun” (istilah untuk agen rekanan Mise) tanpa modal sepeser pun.

Caranya sangat mudah, cukup registrasi akun Mise, membuka toko online, dan memilih produk yang ingin dijual. Kemudian tautan—linktoko dapat dibagikan ke calon pembeli melalui media sosial dan akan menghasilkan poin untuk konversi transaksi dari setiap tautan yang dibagikan.

“Shogun akan mendapatkan komisi setiap terjadi transaksi penjualan di tokonya. Komisi yang didapat berbeda per kategorinya. Transaksi penjualan yang berhasil terdiri dari dua jenis, yaitu penjualan tunai yang sudah dikonfirmasikan pembayarannya dan penjualan kredit yang sudah disetujui permohonan kreditnya dan terealisasi hingga produk diterima pembeli,” jelas Harry.

Konsep MLM yang diterapkan memungkinkan Shogun memiliki bawahan (downline). Untuk memilikinya, Shogun dapat membagikan toko atau produknya ke orang lain melalui media sosial ataupun chat. Pengguna yang melakukan registrasi dari link Shogun otomatis akan menjadi downline-nya.mise.id

Yang menarik, Mise juga memberikan keleluasaan kepada Shogun untuk dapat mendesain ulang lapak pemasaran dan melakukan strategi pemasaran sendiri dengan menggunakan sistem voucer. “Selain mendapatkan komisi dari transaksi penjualan, Shogun juga mendapatkan komisi dari downline-nya. Komisi dapat dicairkan kapan saja dengan nilai minimal Rp100.000,” ujarnya.

Harry menyebutkan, sejak pertama kehadirannya di bulan November 2016, Mise sudah memiliki sekitar 7.000 registered user, dan tercatat lebih dari 5.000 toko dengan total lebih dari 50 ribu pengunjung. Hingga akhir tahun 2017 ini, Harry menargetkan menggaet 500 ribu register baru (setengahnya memiliki toko) dan menambah 30 ribu SKU produk baru.

“Target transaksi hingga akhir tahun diharapkan mencapai Rp200 miliar, sedang mimpi terbesar kami adalah menciptakan 1 juta pengusaha toko online dengan skala nasional,” ucap Harry.

Untuk mencapai target tersebut, Harry akan gencar berpromosi baik secara online maupun offline serta mengembangkan produk-produk yang senantiasa dibutuhkan oleh masyarakat. Dimulai dengan melakukan pengembangan dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan strategi usaha dari setiap Shogun, serta memberi peluang usaha sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memiliki toko online sendiri.

 

Moh. Agus Mahribi

MM.03.2017/W

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here