Latin dan Teknologi Digital

www.marketing.co.id – Orang-orang Latin rupanya cenderung kurang mengakses internet dibandingkan kaum kulit putih di Barat sana yang mayoritas mempunyai koneksi broadband di rumah atau telepon seluler sendiri. Data ini diungkap menurut hasil survei dari Pew Hispanic Center dalam sebuah proyek Pew Research Center. Orang Latin bahkan masih tertinggal jika dibandingkan dengan kaum kulit hitam dalam hal mengakses broadband di rumah, tetapi tingkat penggunaan internet melalui ponselnya masih sebanding.

Survei ini juga menunjukkan bahwa sekitar dua per tiga orang dewasa kaum latin (65%) dan kaum kulit hitam (66%) berselancar dunia online di tahun 2010. Sementara lebih dari tiga per empat (77%) kaum kulit putih berselancar dunia online di tahun 2010. Dalam hal penggunaan broadband di rumah, ada perbedaan yang cukup besar antara kaum Latin (45%) dengan kulit putih (65%). Bahkan kaum kulit hitam pun masih lebih tinggi dari Latin, yaitu 52%. Jika menyangkut kepemilikan ponsel, 85% kaum kulit putih tercatat memiliki ponsel di tahun 2010, sementara kaum kulit hitam 79%, dan Latin hanya 76%.

Rata-rata kaum Hispanik mempunyai tingkat pendidikan dan penghasilan yang lebih rendah daripada kulit putih. Karena perbedaan faktor-faktor tersebut, penggunaan broadband di rumah, ponsel, dan internet pun berbeda. Namun, kaum Hispanik yang kebetulan mempunyai tingkat penghasilan dan pendidikan yang sebanding dengan orang kulit putih, ternyata pola penggunaan teknologi digitalnya juga sama.

Rata-rata kaum Hispanik juga berumur lebih muda dari kulit putih. Tetapi, walaupun dalam cakupan umur yang sama, tingkat penggunaan teknologi pada kaum Hispanik lebih rendah daripada kaum kulit putih.

Pertanyaan survei juga dijajaki dan digali lagi untuk penggunaan aplikasi-aplikasi di ponsel yang bersifat non-voice. Para responden diberi pertanyaan secara spesifik tentang apakah mereka mengakses internet dan apakah mereka menggunakan fasilitas email, SMS atau instant messaging melalui ponsel mereka. Hasil dan temuan yang didapat menunjukkan pola yang beragam mengenai penggunaan aplikasi yang bersifat non-voice di antara kelompok etnis atau golongan ini.

Kaum Hispanik cenderung kurang menggunakan aplikasi non-voice melalui ponsel dibandingkan para kulit putih (58% vs 64%), demikian juga halnya dengan penggunaan pesan teks via SMS (55% vs 61%). Tetapi, dalam hal mengakses internet dan mengirim atau menerima email melalui ponsel, baik orang Hispanik maupun kulit putih mempunyai skor yang sama. Lebih jauh lagi, orang Hispanik ternyata lebih banyak menggunakan instant messaging daripada orang kulit putih (34% vs 20%).

Jika dibandingkan dengan kaum kulit hitam, Hispanik masih kalah dalam hal mengakses internet dan mengirim atau menerima email dari ponsel (27% vs 33%). Tapi, dalam hal penggunaan SMS dan instant messaging, keduanya mempunyai skor yang sama.

Walaupun orang Hispanik mengakses internet hampir sama seringnya dengan orang kulit putih, mereka mempunyai kecenderungan melakukannya di rumah (menggunakan sambungan internet di rumah). Tapi, ada juga beberapa orang Latin, sekitar 6% dari mereka melaporkan bahwa kegiatan mengakses internet lewat ponsel dilakukan karena tidak adanya sambungan internet di rumah. Skor ini rata-rata sama dengan kaum kulit hitam.

Walaupun faktor tingkat pendidikan dan penghasilan bisa menghapus gap yang ada dalam hal penggunaan internet akses broadband dan ponsel antar-etnis, hal ini tidak selalu terjadi juga, khususnya jika menyangkut ketergantungan pada ponsel dalam mengakses internet. Perbedaan baru benar-benar terlihat pada kaum etnis yang benar-benar berpendidikan tinggi, mengenyam bangku kuliah, dan tingkat penghasilannya juga tergolong makmur.

Laporan hasil riset ini didasari atas dua survei nasional. Pertama adalah Pew Hispanic Center 2010 National Survey mengenai kaum Latin, menggunakan metode telepon yang mencakup 1.375 orang dewasa (berumur lebih dari 18 tahun). Wawancara dilakukan dari 17 Agustus sampai 19 September 2010. Margin of error untuk sampel penuh adalah plus minus 3.3 percentage points dengan 95% confidence level.

Survei nasional kedua adalah Pew Internet and American Life Project’s August 2010 Health Tracking Survey yang juga menggunakan metode telepon mencakup 3.001 orang dewasa (berumur 18 tahun ke atas), yang dilakukan dari 9 Agustus sampai 13 September 2010. Margin of error dari sampel penuh adalah plus minus 2.5 percentage points dengan 95% confidence level. (Ivan Mulyadi, Sumber: Gretchen Livingston, Senior Researcher, Pew Hispanic Center)

 

This article powered by eXo Digital Agency. eXo is a digital media agency serving local and international brands ranging from SME (small and medium enterprises) to multinational companies from various industries. We are an all-round agency with tremendous experience in digital activation, social media, search engine marketing, interactive game, web and software development.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here