Koka Indonesia, PMA China Pertama yang Melantai di Bursa Alami Oversubscribe hingga 134,24 Kali

Marketing.co.id – Berita Marketing | PT Koka Indonesia Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior dan furniture, pada 11 Oktober 2023 resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “KOKA”.

Jumlah saham yang dilepas dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah sebanyak 715.333.000 lembar saham baru yang mewakili 25 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan, dengan harga Rp 128 per lembar saham.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, total pesanan saham KOKA mencapai 14,96 miliar saham atau tepatnya 14.966.394.800 lembar saham, dari rencana 715,33 juta saham. Saham KOKA banyak diminati oleh masyarakat. Terbukti terjadi kelebihan permintaan sebanyak 134,24 kali dari porsi penjatahan terpusat (pooling) saham yang ditawarkan kepada masyarakat.

Baca juga: Waspada Saham IP0 Memiliki Volatilitas Tinggi, Berikut Tip Membeli Saham IPO

PT Koka Indonesia Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan kontraktor yang didirikan di tahun 2011 dengan pengalaman signifikan. Selama lebih dari 10 tahun, Perseroan telah mengerjakan lebih dari 100 proyek di Indonesia. Perseroan memiliki target pasar tersendiri yakni perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia.

Sejumlah klien yang berhasil digaet antara lain industri pendukung hilirisasi nikel dan baterai kendaraan listrik hingga perusahaan smartphone seperti PT Bright Mobile Technology (OPPO), SGMW Wuling Indonesia, DFSK, VIVO Indonesia,CNEC, PT QMB New Energy Materials, PT Huachin Aluminium Indonesia, PT Kinxiang New Energy Technologies Indonesia, dan PT Chengtok Lithium Indonesia.

IPO Koka Indonesia
Seremoni perdagangan saham perdana PT Koka Indonesia Tbk di Bursa Efek Indonesia

Gao Jing, warga negara China yang bertindak sebagai pemegang saham pengendali sekaligus Direktur Utama dari Perseroan, menyebutkan bahwa Perseroan memiliki beberapa keunggulan, salah satunya tergabung dalam China-Indonesia Trade Association. Dengan demikian, Perseroan memiliki jaringan yang kuat dengan perusahaan-perusahaan asing yang berpotensi menjadi klien Perseroan.

Baca juga: Moduit Jadi Penasihat Investasi bagi Investor Tiongkok yang Ingin Berinvestasi di Pasar Modal Indonesia

Hingga akhir tahun 2023, PT Koka Indonesia Tbk diproyeksikan memegang kontrak senilai Rp 200 Miliar. Direktur Keuangan PT Koka Indonesia Michael Albert menjelaskan, Perseroan optimistis hingga akhir tahun 2023 mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 40% dari tahun lalu.

Sebagai informasi tambahan, baru-baru ini Koka telah menandatangani kontrak senilai Rp 81 miliar untuk proyek pembangunan infrastruktur terkait baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) bersama PT Chengtok Lithium Indonesia di Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here