Kementerian BUMN dan 3 Subholding Pertamina Jalin Go Collaborative

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Jalin go collaborative, kementerian BUMN dan 3 subholding Pertamina melaakukan MWT kehandalan operasi dan proyek sarfas energi di Tuban dan Tg. Uban

Marketing.co.id – Berita Marketing | Pasca restrukturisasi dan transformasi Pertamina, berbagai akselerasi program dan kegiatan dilaksanakan untuk mendongkrak performa kinerja dan pelayanan Pertamina di bidang energi.

Pertamina International Shipping (PIS) yang telah bertransformasi menjadi Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) juga terus mengambil aksi korporasi untuk mengembangkan bisnis dan agresif dalam meningkatkan profit dan revenue perusahaan.

PIS menerima pengalihan pengelolaan dari 6 terminal strategis dari Pertamina (Persero) sebagai implementasi pengembangan sektor bisnis logistics dan storage, yaitu Integrated Terminal Tanjung Uban, Kotabaru, Bau-Bau, Pulau Sambu, Terminal LPG Tuban, dan Tanjung Sekong.

Proses transformasi dilaksanakan sesuai dengan agenda kedaulatan energi dari Kementerian BUMN sebagai kepanjangan tangan Pemerintah. Dalam rangka mengawal proyek strategis nasional, Kementerian BUMN bersama Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina Patra Niaga (PPN), dan Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Proyek dan Sarfas Energi yang ada di Tuban, Jawa Timur.

“Tujuan dibangunnya terminal LPG Tuban ini adalah menggantikan floating storage LPG di Kalbut yang menggunakan 2 unit Tanker VLGC, dan menjamin kehandalan suplai pasokan LPG di wilayah Jawa bagian timur, Bali, Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia Timur,” papar Direktur Armada PIS I Putu Puja Astawa.

Senada dengan Direktur Armada, Diah Kurniawati menambahkan, dengan hadirnya Terminal LPG Tuban kita mampu melakukan penghematan biaya dalam proses rantai distribusi LPG. “Menjadi sangat penting bagaimana kita membangun infrastruktur energi yang tepat dan efisien, dengan komitmen yang kuat dari PIS sebagai Subholding IML dan kesiapan PKT mengelola 6 terminal, Kementerian BUMN yakin akan kehandalan operasional terminal tersebut dan melakukan langkah-langkah pengembangan strategis lainnya,” ungkap Luziah.

Terminal LPG Refrigerated Tuban saat ini dalam tahap pembangunan. Meliputi sarana fasilitas 2 tangki refrigerated berkapasitas 44.000 MT dan 2 tangki pressurized berkapasitas 2.500 MT serta didukung 3 jeti yang berkapasitas 65.000 DWT. Terminal LPG Tuban ditargetkan selesai tahap commisioning dan beroperasi penuh pada tahun 2024.

Dihari yang sama, Direktur SDM Pertamina (Persero) Erry Sugiharto, didampingi Direktur Utama PIS, Erry Widiastono, Direktur Perencanaan Bisnis, Wisnu Medan Santoso, Komisaris PIS, Achmad Hidayat, dan Direktur SDM Pertamina Power Indonesia (PPI), Said Reza Pahlevy juga melaksanakan kegiatan MWT di Integrated Terminal Tanjung Uban, Kepri yang juga merupakan salah satu dari 6 terminal yang dialihkan kepada PIS.

“Penyiapan dan pemenuhan manpower yang capable menjadi faktor prioritas dalam pengelolaan 6 terminal yang sekarang di kelola oleh PKT dibawah Subholding IML, hal ini akan kita bahas di tingkat Direksi, sehingga transisi dan transfer terminal tidak mengganggu operasional,” pesan Erry Sugiharto.

Erry Widiastono menambahkan bahwasanya dibutuhkan kesiapan SDM, baik dari PIS maupun dari holding Pertamina untuk mewujudkan operational excellence dan upgrading terminal untuk menangkap peluang kerja sama dengan pihak ketiga khususnya dengan Skema Supplier Held Stock. Selain melihat kehandalan sarfas, kunjungan ini juga menjajaki sinergi PIS Subholding IML dengan PPI terkait pembangunan Pembangkit Listrk Tenaga Surya (PLTS) di Tanjung Uban.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here