Jejualan.com: Dekati Pasar Lewat Komunitas

jejualan.comTak lama lagi Ekonomi Masyarakat Asean (MEA) akan segera diberlakukan. Pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Indonesia harus memanfaatkan ini dengan sebaik-baiknya.

Pasalnya, pelaku UMKM Indonesia tidak hanya akan bersaing dengan pemain lokal (masyarakat Indonesia), namun juga akan menghadapi para pebisnis dari negara lain yang diprediksi akan membanjiri Indonesia.

Menanggapi hal itu, Jejualan.com, salah satu platform toko online Indonesia , belakangan ini gencar mengedukasi para pelaku UMKM di Indonesia, khususnya di wilayah Yogya.

Edukasi Pasar tentang pentingnya dunia online

Sejak bulan lalu, tim dari Jejualan sangat aktif blusukan ke pasar untuk memberikan edukasi tentang dunia online ke kelompok UMKM di Yogya.

Menurut Jejualan, hal itu dilakukan lantaran mayoritas UMKM di sana masih terkonsentrasi dengan produksi saja. Sangat jarang dari mereka yang mengerti tentang bagaimana menjualnya.

Tak sedikit pula dari mereka yang belum memiliki email dan akun media sosial. Padahal, untuk menyiapkan UMKM ke AFTA  (Asean Free Trade Areas) 2015, mereka harus siap, paling tidak mengerti tentang peluang dan ancamannya.

“Kami tak memaksa mereka harus berjualan. Yang kami lakukan adalah membantu mereka dari lini pemasaran online-nya,” kata Agusti Puspararas, Public Relations Jejualan.

Kala itu, lanjut Agistin, persaingan di pasar akan semakin sengit. Pasalnya, akan banyak produk dari luar yang masuk dan langsung bersaing dengan produk dalam negeri.

Tapi, peluang produk dalam negeri sebenarnya jauh lebih baik, karena dari segi kualitas tidak kalah dengan mereka bahkan jauh lebih baik.

“Dengan kualitas yang lebih baik dari UMKM ini, kita tinggal bantu promosikan ke luar supaya lebih dikenal,” lanjut Agusti.

Dekati Komunitas

Jejualan paham betul potensi dari sebuah komunitas. Untuk meraih pasar yang ingin dicapai, Jejualan mendekati komunitas-komunitas UMKM yang ada di Yogya.

“Di Yogya, masing-masing kecamatan memiliki kelompok UMKM atau biasa dibilang paguyuban,” lanjut Agusti lagi.

Setiap bulannya, paguyuban tersebut ada meet-up. Saat meetup itulah Jejualan mulai melibatkan diri dan mulai mengedukasi mereka secara bertahap.

“Kami mengedukasi mereka tidak dengan cara yang kaku. Tetapi lebih melihat apa yang mereka punya, apa yang mereka bisa. Dari situ, kami mulai mengenalkan produk yang kami miliki,” tutup Agusti.

Editor: Sekar Ayu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here