Jaga Eksklusivitas SOGO Dept Store

Marketing.co.id – Berita Property & Retail | “Eksklusif bukan berarti mahal, tetapi hanya bisa didapatkan di toko kami. Walaupun di tempat lain tersedia produk dengan merek yang sama, akan tetapi koleksi dan desain yang dimiliki SOGO akan berbeda.”

Kalimat di atas dilontarkan oleh Handaka Santosa sebagai penegasan akan eksklusivitas SOGO Dept Store. SOGO dikelola oleh PT Panen Lestari Indonesia. Sejak kehadirannya di tahun 1990, SOGO memang dikenal sebagai pusat perbelanjaan yang menjual produk-produk branded, baik lokal maupun global.

Handaka menegaskan, kehadiran SOGO sebagai pusat perbelanjaan untuk kelas menengah atas bukanlah menjadi pesaing department store kelas menengah bawah. “SOGO bahkan menjadi pelengkap di dalam retail business untuk bersama-sama menjadikan Indonesia sebagai tujuan wisata belanja,” tutur CEO SOGO Dept Store Indonesia itu.

Secara umum, sektor ritel menjadi andalan perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari 50% ditopang oleh konsumsi domestik. “Perdagangan eceran yang kerennya lebih dikenal sebagai retail business merupakan bagian dari konsumsi domestik tersebut, yang terdiri mulai dari pasar tradisional/rakyat, toko, butik, minimarket, department store, dan lain-lain,” paparnya.

Baca juga: Bingkai Pertahanan Bisnis Ritel Kecil di Kala Pandemi

Handaka Santosa CEO SOGO Indonesia
Handaka Santosa, CEO SOGO Indonesia. Foto: marketing.co.id/Lialily.

Handaka menambahkan, department store unik karena merupakan seni berbisnis untuk mengelola satu toko dalam ukuran raksasa. Bisa dibayangkan ada satu toko dengan luas antara 10.000 meter persegi hingga 15.000 meter persegi. “Bahkan ada store kami yang luasnya 23.000 meter persegi, dengan sekitar 1.000 merek yang di-display,” tandas Handaka.

Setiap merek yang dipajang minimal membutuhkan satu sales staff/pramuniaga. Sehingga department store merupakan perusahaan perdagangan biasa, namun bersifat “padat karya” karena membuka lapangan kerja yang luas.

Data internal SOGO mengungkap hampir 50% market share SOGO adalah kelas menengah atas. Meskipun dalam beberapa tahun terakhir e-commerce sedang merajalela, sampai akhir tahun lalu SOGO masih ekspansif dengan membuka satu gerai baru seluas 13.000 meter persegi di Delipark Mall, Medan.

Sebelum pandemi, SOGO masih mampu mencetak pertumbuhan penjualan rata-rata di atas 10% per tahun. Hal ini, kata Handaka, merupakan hasil promosi yang berkelanjutan. “Pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung saat ini merupakan suatu tantangan bagi sebuah perusahaan untuk selalu mengelola dan melakukan mitigasi risiko secara berkala. Khususnya bagi dunia bisnis ritel yang memang memiliki keharusan untuk selalu bergerak secara dinamis dan beradaptasi,” ungkapnya.

Di tengah pandemi, SOGO beradaptasi dan berinovasi dengan memanfaatkan media digital dan WhatsApp melalui fitur SOGO Click & Shop. Fitur ini memudahkan pelanggan untuk tetap berbelanja secara aman dan nyaman di mana pun mereka berada. “Tidak hanya itu, di sisi lainnya, kami juga selalu mengusahakan adanya produktivitas yang kondusif pada seluruh karyawan agar perusahaan dapat terus berkembang dan lebih baik ke depannya,” tutur Handaka.

Sebagai bagian dari protokol kesehatan, SOGO juga memberikan layanan ekstra berupa pengantaran barang belanja customer hingga ke dalam mobil dan menyediakan ultraviolet (UV Box) bagi para customer yang menginginkan barang belanjanya disterilisasi terlebih dahulu, sebelum dibawa pulang ke rumah.

Tiga Strategi

Meski pandemi, SOGO tetap menjaga reputasinya sebagai department store kelas menengah atas yang eksklusif. Hal ini dilakukan melalui tiga strategi. Pertama, SOGO melakukan penyeleksian produk, sehingga produk-produk yang tersedia di SOGO akan hadir secara eksklusif. Kedua, kerja sama dengan para supplier agar dapat menyediakan produk-produk eksklusif di jaringan toko SOGO.

“Eksklusif bukan berarti mahal, tetapi hanya bisa didapatkan di toko kami. Walaupun di tempat lain tersedia produk dengan merek yang sama, akan tetapi koleksi dan desain yang dimiliki SOGO akan berbeda,” tegas dia.

Ketiga, SOGO memberikan pelayanan beyond their expectation yang akan membuat customer-nya merasa terikat dan di saat bersamaan menciptakan loyalitas. Sebagai timbal balik, SOGO juga memberikan reward kepada pelanggan melalui program membership SOGO Premier Card (SPC) yang memberikan banyak penawaran menarik dan keuntungan setiap bulannya.

Saat ini Sogo memiliki 19 store yang tersebar di 9 kota besar di Indonesia dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 9.020 di hampir seluruh Indonesia. Selain melaksanakan program training internal yang dilakukan bersama PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAP), SOGO juga memberikan kesempatan bagi para karyawan untuk mengembangkan karier. “Perhatian kepada karyawan secara total merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan juga oleh SOGO Department Store,” tandas Handaka.

Program lainnya yaitu bekerja sama dengan BNN (Badan Narkotika Nasional) mengadakan training kepada seluruh karyawan mengenai bahaya narkotika. “Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Yayasan AIDS Indonesia untuk memberikan edukasi mengenai AIDS dan penularannya, serta mengadakan training untuk mengelola keuangan dengan baik,” imbuh dia.

Selama 30 tahun berdiri, sudah banyak kegiatan CSR yang dilakukan SOGO, antara lain program donor darah yang dilakukan rutin tiap tahun. Tahun 2020, SOGO berhasil mengumpulkan 3.090 kantong darah. Lebih dari itu, SOGO juga meletakkan kotak PMI di jaringan tokonya.

Baca juga: Pandemi Corona Jadi Momentum Optimalkan CSR Perusahaan

Ada pula program di bidang pendidikan bersama Yayasan Tangan Pengharapan. Di program ini SOGO berhasil membangun sekolah-sekolah di wilayah timur Indonesia. “Tujuan utama dari program CSR kami ini sebenarnya selain membantu dan menjangkau mereka yang membutuhkan seluas-luasnya, juga untuk mendidik para karyawan untuk lebih memiliki hati, sehingga mereka tidak hanya aktif pada bidang bisnis, namun juga memiliki sikap sosial yang baik terhadap mereka yang membutuhkan,” ucap Handaka.

SOGO ingin dikenal sebagai department store berkonsep one stop shopping destination, dengan menjual produk pelayanan terbaik. Untuk diketahui, di SOGO tidak hanya tersedia ritel fashion, tapi juga ada food and beverage seperti Union, Genki Sushi, Starbucks, toko buku Kinokuniya, barbershop, hingga swalayan The Food Hall.

“Dengan konsep one stop shopping destination yang menyediakan segala macam kebutuhan yang diperlukan para pelanggan setia, mereka tidak perlu lagi pergi belanja ke luar negeri. Hal ini dapat membantu pemerintah dalam penghematan devisa negara,” pungkas Handaka.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.