Survei Top Brand merupakan survei independen berskala nasional yang secara konsisten diselenggarakan setiap tahun oleh Frontier. Survei ini menjadi tolok ukur utama dalam menilai kekuatan dan kinerja sebuah merek di mata konsumen Indonesia. Melalui pengukuran Top Brand Index (TBI), survei ini tidak hanya mencerminkan pencapaian merek di masa lalu, tetapi juga memberikan indikasi terhadap potensi keberlanjutan merek di masa mendatang.
Cakupan dan Jumlah Responden
Survei Top Brand Fase II Tahun 2025 dilaksanakan secara serentak di 15 kota besar di Indonesia, yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Makassar, Pekanbaru, Denpasar, Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, dan Manado.
Total responden yang terlibat sebanyak 12.000 orang, dengan komposisi: 8.000 responden dari sampel acak (random sample); 1.800 responden dari sampel acak ritel (random retail sample); dan 2.200 responden dari sampel tambahan (booster).
Metode Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel acak dan sampel acak ritel menggunakan multistage area random sampling untuk memastikan representasi geografis yang merata. Sementara itu, sampel booster diambil dengan metode purposive sampling yang ditujukan untuk meningkatkan representasi konsumen produk premium.
Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung tatap muka dan survei online. Keduanya menggunakan kuesioner terstruktur yang dirancang khusus untuk pengukuran Top Brand Index, dengan kontrol kualitas yang ketat pada setiap tahap pelaksanaan.
Profil Responden
Target responden dalam survei ini adalah pria dan wanita berusia 15-65 tahun dengan rentang pengeluaran rumah tangga per bulan mulai dari SES D (Rp1.200.001-Rp1.800.000) hingga SES A (lebih dari Rp4.800.000).
Sampel acak ritel ditargetkan pada responden dari tingkat SES B ke atas. Sementara itu, sampel booster ditargetkan pada responden dari tingkat SES A untuk meningkatkan incident rate kategori produk premium.
Kategori Produk
Top Brand Index Fase II Tahun 2025 mencakup lebih dari 350 kategori produk yang mencakup: makanan dan minuman; farmasi dan perawatan pribadi; elektronik dan perlengkapan rumah tangga; otomotif, bahan bangunan, properti; ritel, pertanian, perkebunan; hingga berbagai kategori lainnya yang mencerminkan dinamika konsumsi masyarakat Indonesia.
Parameter Pengukuran Top Brand Index
Top Brand Index diukur menggunakan tiga parameter utama yaitu (1) top of mind awareness: merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produk disebutkan; (2) last used: merek yang terakhir kali digunakan atau dikonsumsi oleh responden dalam satu siklus pembelian ulang; (3) future intention: merek yang ingin digunakan atau dikonsumsi oleh responden di masa mendatang.
Nilai setiap parameter untuk sebuah merek dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan menghitung persentase frekuensi merek relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek dalam kategori tersebut.
Top Brand Index diperoleh dengan menghitung rata-rata terbobot dari masing-masing parameter. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek dalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kriteria yakni (1) memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10.0%; (2) berada dalam posisi tiga teratas (top three) dalam kategori produk menurut hasil survei.
Sebuah merek harus memenuhi kedua kriteria ini untuk menyandang predikat “Top Brand”. Dengan demikian, dalam satu kategori produk, bisa ada lebih dari satu merek—maksimal tiga merek—yang meraih predikat Top Brand.
Baca juga: Hasil Survey TOP BRAND INDEX 2025 FASE – 1 – Marketing.co.id