Cuci Mata di TikTok, Belanja di Tokopedia

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

tiktok untuk umkm

Marketing.co.id – Berita Digital | Kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia yang menghadirkan kembali TikTok Shop di Indonesia sejak Desember 2023 telah menimbulkan rasa penasaran di kalangan publik tentang skema kerja di balik kedua aplikasi tersebut.

TikTok menggelontorkan investasi sebesar US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 24 triliun di Tokopedia, dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital melalui e-commerce. Dengan investasi ini, TikTok menjadi pemegang mayoritas saham Tokopedia, dengan persentase 75%, sementara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memegang 25% sisanya.

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023, media sosial dan e-commerce harus dipisahkan secara tegas. Hal ini mendorong baik TikTok maupun Tokopedia untuk melakukan migrasi sistem dalam masa transisi selama 4 bulan hingga April 2024.

Setelah migrasi sistem elektronik ini selesai, sistem pembayaran TikTok akan dilakukan melalui sistem elektronik Tokopedia. Namun, dari perspektif konsumen, tidak akan ada perubahan yang dirasakan dalam proses transaksi.

Berdasarkan Paparan Publik Insidentil yang diadakan oleh GoTo pada 28 Februari, manajemen GoTo menjelaskan bahwa promosi produk di TikTok akan dikelola oleh sistem TikTok, sementara laman produk, proses checkout, dan pembayaran di TikTok akan dikelola oleh sistem elektronik Tokopedia.

Tim Redaksi DetikInet mencoba membuka aplikasi TikTok dan menemukan logo TikTok dan Tokopedia berdampingan. Meskipun tampilan front end (layar muka) mirip dengan Tokopedia saat masuk ke Shop, namun proses transaksi dan checkout sudah diproses oleh Tokopedia.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan alias Zulhas telah menyampaikan permintaan kepada TikTok untuk memisahkan transaksi perdagangan di media sosial. Zulhas meminta agar TikTok Shop hanya menjadi etalase, sementara transaksi dilakukan melalui Tokopedia.

“Hanya saja ini teknologinya tinggi, perlu mungkin 3-4 bulan semacam percobaan, trial and error coba, diutamakan juga mereka minta untuk produk-produk lokal. Nanti hasilnya seperti apa, kolaborasi, kerja sama itu nanti kita nilai mungkin 3-4 bulan karena perlu penyesuaian,” jelasnya.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat membawa pengalaman belanja online yang lebih lancar dan menyenangkan bagi para pengguna TikTok di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here