Asnan Furinto: Integrasi Tetap Jadi Solusi Pascapandemi

Marketing.co.id – Marketing Award | Penjurian Marketing Award 2022 dilaksanakan di tengah periode pemulihan ekonomi pascapandemi. Setelah hampir tiga tahun diterpa krisis akibat pandemi, perusahaan di tahun ini sepertinya sudah semakin piawai dalam mengintegrasikan berbagai pendekatan berbasis platform digital, metode pemasaran konvensional, dan pengamatan adaptasi perubahan perilaku pembelian dari target pasarnya masing-masing. Selama tiga tahun terakhir, dengan diakselerasi pandemi, teknologi digital berkembang dengan sangat cepat. Selama pandemi masyarakat membatasi berkegiatan di luar rumah. Alhasil, hampir semua aktivitas dilakukan secara online sehingga membuat mereka semakin terekspos intensif dengan konten digital yang tayang di internet.

Dr. Asnan Furinto, MBA (Ketua Bidang Keahlian Pemasaran Strategis, Binus Business School). Foto: Dokumentasi Pribadi.

Selama pandemi banyak konten bertipe talkshow dan podcast bermunculan, dan sangat diminati konsumen Indonesia. Mendadak bertambah banyak figur publik yang menjadi KOL (key opinion leader), selebgram, dan influencer. Masyarakat menjadikan mereka sebagai patokan tentang produk apa yang harus dibeli, merek apa yang sedang tren, baju dan gaya busana seperti apa yang harus dikenakan, destinasi wisata mana yang keren, dan sebagainya. Perusahaan semakin marak menggunakan KOL dan influencer di jalur digital untuk menaikkan awareness dan penjualan.

Namun demikian, digitalisasi akibat pandemi tidak lantas menghilangkan cara pemasaran konvensional. Kondisi serba digital saat ini justru membuat konvensional serta digital marketing saling melengkapi. Ke depan, batas antara tradisional dan digital media akan menghilang. Jadi, saat ini bukan lagi soal mana yang lebih besar dari yang lainnya, tapi digital semakin melengkapi tradisional. Sebagai contoh, tayangan TV sekarang juga bisa ditonton dari banyak platform online.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan perusahaan adalah pemanfaatan media sosial, social commerce, dan ecommerce secara efektif. Penting untuk menyusun konten spesifik yang sesuai dengan audiens utama perusahaan. Teknologi digital seharusnya mampu meningkatkan kemampuan perusahaan memperbaiki kualitas customer experience dan pendalaman preferensi pembeli secara spesifik atau personalization. Digital membuka banyak peluang, tetapi memang perlu effort lebih untuk memanfaatkannya secara tepat. Di sinilah pentingnya perusahaan memiliki ahli dalam membuat personalized content, memilih platform media sosial yang sesuai, dan menyasar audiens yang tepat.

Sejalan dengan mulai normalnya kegiatan bisnis, tentunya terbuka lagi akses bagi konsumen untuk melakukan pembelian secara offline. Konsumen ingin kembali dapat mencoba atau menyentuh produk sebelum pembelian, ingin merasakan sensasi mencoba baju dan sepatu, mendapatkan perawatan wajah dan tubuh, hingga ingin mencium aroma parfum. Untuk konsumen gadget atau barang otomotif, banyak yang merasa lebih aman membeli setelah melihat langsung.

Melihat kembali apa yang terjadi di awal pandemi ketika berbagai pembatasan sosial diberlakukan, solusi untuk berbelanja dan beriklan dengan masif di jalur digital seakan adalah jawabannya dalam jangka panjang. Namun saat ini, ketika memasuki masa pascapandemi, kita kembali mempertanyakan apakah memang semua hal akan bergeser ke digital. Tampaknya ke depan solusinya adalah menemukan keseimbangan antara wadah tradisional dan platform digital. Mengintegrasikan strategi offline dan online menjadi kunci keberhasilan perusahaan di era pascapandemi.

Krisis akibat pandemi telah memberi banyak pelajaran berharga kepada perusahaan. Semoga saja upaya integrasi antara domain digital dan konvensional yang dilakukan perusahaan, pada akhirnya dapat memberi kemudahan dan kepuasan bagi para pelanggannya, sehingga berdampak positif bagi pertumbuhan industri dan pemulihan ekonomi Indonesia.

Dr. Asnan Furinto, MBA
Ketua Bidang Keahlian Pemasaran Strategis
Binus Business School

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here