Apa Alasan Perbedaan Gaji antara Pria dan Wanita?

Sebuah penelitian global secara mendalam yang dilakukan Korn Ferry (NYSE: KFY), menunjukkan terjadinya perbedaan gaji antara pria dan wanita, namun hal ini disebabkan sebagian besar karena sedikitnya jumlah wanita yang berada pada posisi dengan gaji tinggi dibandingkan dengan pria.

perbedaan gaji antara pria dan wanita

Para peneliti menganalisis informasi dari data gaji milik Korn Ferry, yang merupakan data terbesar di dunia, untuk membuat Korn Ferry Gender Pay Index. Index ini merupakan sebuah analisis gender dan gaji lebih dari 12,3 juta karyawan di 14.284 perusahaan di 53 negara di seluruh dunia.

Mengenai perbedaan gaji antara wanita dan pria secara global

Ketika membandingkan gaji antara wanita dan pria secara keseluruhan, penelitian ini menemukan bahwa secara global, pria memperoleh gaji rata-rata 16,1 persen lebih tinggi dibandingkan wanita.

Namun, Korn Ferry Gender Pay Index menunjukkan bahwa ketika menganalisis posisi pekerjaan yang sama, misalnya level direktur, kesenjangan menurun menjadi 5,3 persen secara global. Sedangkan pada posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama, kesenjangan ini semakin menurun menjadi 1,5 persen. Dan ketika karyawan pria dan wanita berada pada posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama serta bekerja di fungsi yang sama, maka perbedaan gaji mereka adalah 0,5 persen secara rata-rata.

“Data kami menunjukkan bahwa wanita memperoleh penghasilan sekitar 16 persen lebih rendah dari pria, yang mana hal ini merupakan sebuah masalah krusial yang nyata, namun belum mencerminkan seluruh gambaran seutuhnya,” kata Bob Wesselkamper, Korn Ferry Head of Rewards and Benefits Solutions. “Sementara masih banyak perusahaan dengan jumlah karyawan wanita yang berpenghasilan lebih rendah dibandingkan karyawan pria di posisi pekerjaan yang sama, secara rata-rata ketika kami membandingkan wanita dan pria pada posisi pekerjaan yang sama, kesenjangan ini berkurang secara signifikan. Perbedaan gaji ini dapat diatasi jika perusahaan berniat mengatasinya dan senantiasa meningkatkan jumlah karyawan wanita yang menduduki posisi berpenghasilan tinggi, termasuk dalam jajaran manajemen senior dan fungsi seperti engineering dan disiplin ilmu-ilmu teknik lainnya.”

Perbedaan Gaji di Asia

Di Asia, kesenjangan gaji antara pria dan wanita secara keseluruhan semakin lebar di negara-negara maju (seperti Australia, Selandia Baru) bahkan lebih tinggi dari angka kesenjangan secara global yaitu 19,3 persen. Sedangkan perbedaan gaji di negara-negara berkembang (Tiongkok, India) dan negara yang sedang berkembang pesat (Indonesia, Vietnam), perbedaannya sedikit lebih rendah yaitu 14,4 persen dan 11,5 persen. Pada posisi pekerjaan yang sama, perbedaan ini turun menjadi 6 persen di negara-negara maju; 4,9 persen di negara-negara berkembang dan 2,2 persen di negara-negara yang sedang berkembang pesat.

Di Indonesia, rata-rata perbedaan gaji antara pria dan wanita adalah 5,3 persen. Hal yang menarik adalah pada level yang sama, karyawan wanita diuntungkan dengan perbedaannya negatif, yaitu -1,2 persen. Pada job level yang sama di perusahaan yang sama, perbedaannya -1,7 persen, yang mana sekali lagi hal ini menguntungkan karyawan wanita. Ketika karyawan pria dan wanita berada di posisi pekerjaan yang sama di perusahaan yang sama serta bekerja di fungsi yang sama, rata-rata perbedaan gaji ini tetap menguntungkan karyawan wanita yaitu -4,1 persen.

Hal ini menunjukkan bahwa akar permasalahan perbedaan gaji antara pria dan wanita bukanlah karena wanita dan pria tidak memperoleh gaji yang semestinya pada posisi pekerjaan yang sama, namun lebih kepada adanya ketidakseimbangan tenaga kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi hal ini adalah lebih banyak pria berada pada posisi senior manajemen perusahaan di sektor dan fungsi pekerjaan yang bergaji lebih tinggi, sedangkan wanita lebih banyak berada pada posisi pekerjaan yang lebih rendah di perusahaan.

Tabel di bawah ini memperlihatkan hasil dari perwakilan negara-negara di seluruh dunia dan menunjukkan prosentase perbedaan gaji, yang sebagian besar menguntungkan karyawan pria.

“Kesetaraan gaji masih merupakan sebuah masalah nyata, namun hal ini dapat diatasi dengan upaya berkelanjutan untuk memberdayakan, mendukung dan menseleksi tenaga ahli wanita untuk meraih posisi yang lebih tinggi,” kata Dhritiman Chakrabarti, Senior Client Partner, Regional Rewards and Benefits Leader for Asia Pacific, Korn Ferry Hay Group. “Penelitian kami menunjukkan bahwa wanita memiliki keahlian dan kompetensi yang dibutuhkan untuk meraih posisi yang lebih tinggi di perusahaan, dan hal ini merupakan tanggung jawab perusahaan untuk mendukung mereka.” (*)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.