Marketing.co.id – Berita Digital & Techno | Bisnis digital kini makin diminati generasi muda, tak terkecuali para mahasiswa. Berangkat dari fenomena tersebut Mahasiswa Politeknik Negeri Bengkalis jurusan Administrasi Bisnis yang terlibat dalam Classic Organizer, membuat Seminar Nasional Startup di Industri Kreatif Jaman Now Berbasis Digital Politeknik Negeri Bengkalis.
Dalam seminar yang bertujuan untuk pemenuhan tugas kuliah dan mempromosikan bisnis digital, Ahmi Septari, Ketua Umum dan Founder Jaringan Pengusaha Nasional, berkesempatan untuk menjadi narasumber atau pembicara.
Ketua Classic Organizer, Mustafa Kamal, mengutarakan, pemilihan narasumber dari kalangan pengusaha sukses diharapkan dapat mengedukasi dan memotivasi para mahasiswa untuk terjun ke dunia bisnis, sehingga mampu mengurangi angka pengangguran dan mencetak pengusaha-pengusaha muda potensial.
“Melihat angka pengangguran saat ini mendorong kami membuat seminar bisnis ini. Dengan jumlah peserta yang terbatas dan biaya pendaftaran hanya sebesar Rp25.000 bagi pelajar dan mahasiswa serta Rp30.000 bagi peserta umum kami harap kegiatan ini bisa memunculkan pebisnis baru,” ujarnya.
Sebagai generasi muda, Musthofa dan anggota lainnya juga berupaya untuk memperbaiki ekonomi masyarakat dan mempromosikan bisnis digital. Terlebih saat ini kemajuan teknologi digital sudah berkembang pesat.
“Tujuan lain kami ialah mempromosikan bisnis digital dengan mendatangkan yang ahlinya sebagai narasumber. Karena bisnis melalui digital sangat cocok dijalankan bagi perintis usaha baru tanpa modal besar dengan hanya mengandalkan smartphone seperti berjualan pakaian, kosmetik dan lainnya secara online. Sehingga mampu mengurangi resiko dan mampu memperoleh keuntungan,” sambungnya.
Terlepas dari hal tersebut, meningkatan minat terhadap usaha buka sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari pemerintah. Namun diharapkan pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap pada bidang usaha mampu membantu pemerintah dalam merealisasikan program pemerintah.
Seperti yang diketahui, pemerintah memiliki salah satu program untuk mewujudkan ekonomi kreatif dengan melibatkan sejumlah pelaku usaha sebagai wujud perekonomian di masa mendatang. Hal ini sesuai dengan ucapan yang disampaikan oleh Umi Kalsum selaku Asisten I Bidang Pemerintahan Setdakab Bengkalis.
“Saat ini pemerintah daerah sudah melakukan perubahan dari yang dulunya bisnis masih memakai sistem tradisional kini sudah beralih ke sistem digital berbasis online,” ungkap Umi saat itu.
Ahmi Septari mengungkapkan bahwa dalam berwirausaha pasti ada plus minusnya masing-masing. Plus dari berwirausaha yaitu pengusaha bisa mendapatkan penghasilan variatif dan infinitif. Alhasil, dalam berbisnis pikiran harus kreatif dan modal harus fleksibel.
“Dimana salah satunya sumber pendapatan yang bervariatif dan infinitif sedangkan minusnya adalah harus terus berfikir kreatif dengan modal yang selalu fleksible, apakah kita pengusaha mau seperti ini?” ujar dia.
Ahmi juga turut menjelaskan bahwa agar tidak ketinggalan zaman, masyarakat khususnya pemuda harus beralih ke bisnis online. Peralihan ini bertujuan agar generasi mendatang mampu mencetak enterpreneur berhasil dan cemerlang.
“Tentu jawabannya Tidak! Nah supaya kita tidak terpuruk dan ketinggalan di era teknologi mari kita beralih melalui bisnis online dengan tujuan mencetak entrepreneur yang berhasil, cemerlang,” imbuhnya.
Menurut Ahmi, sebagai mahasiswa sudah pasti memiliki tugas untuk menumbuhkan jiwa enterpreneur yang sudah siap beralih ke bisnis digital. Mengingat bisnis digital cenderung menghasilkan keuntungan lebih menjanjikan.
“Sebagai mahasiswa, mempunyai tugas untuk bagaimana mampu menjadi entrepreneur yang siap menghadapi era digital yang peluangnya lebih menjanjikan dan pasti,” ujar Ahmi Septari dalam acara serupa.
Seperti yang diketahui, Ahmi merupakan salah satu pengusaha sukses Indonesia yang usahanya sudah tersebar di berbagai wilayah. Salah satu diantara usaha miliknya yaitu travel Areon dan PT Aridzka Ekspres Operator Nusantara. Hampir semua bisnis yang dijalankan oleh Ahmi Septari sudah memanfaatkan teknologi digital seperti sosial media.
Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Ahmi sudah beralih ke bisnis digital. Bisnis digital sendiri saat ini sudah marak diterapkan oleh sejumlah orang lantaran modal yang perlu disiapkan cenderung lebih ringan.
Dalam memanfaatkan teknologi digital, Ahmi menggunakan sosial sebagai media promosi sekaligus alternatif menyampaikan informasi. Hal ini membuat interaksi pengusaha dengan calon klien berjalan lebih lancar. Penerapan bisnis digital memang terbukti efektif dalam mengurangi jumlah pengangguran.
Terlebih selama masa pandemi pemerintah telah menetapkan aturan di rumah aja. Berkat motivasi dari Ahmi, diharapkan masyarakat khususnya mahasiswa mampu menimbulkan minat terhadap usaha digital dan enterpreneur. Hal ini bertujuan agar perekonomian Indonesia kedepannya menemukan titik terang. (AM)
