Marketing.co.id – Berita Technology I Secara rutin, Acer Indonesia mengadakan seri webinar. Kali ini, mengangkat topik pendidikan berjudul “Penerapan Kurikulum Darurat pada Masa Pembelajaran Jarak Jauh”. Topik tersebut diangkat karena di masa pandemi ini, Indonesia menghadapi sejumlah penyesuaian di berbagai bidang – salah satunya adalah dalam bidang pendidikan.
Untuk itu, Acer ingin fasilitasi dalam menyediakan wadah untuk berbagi informasi dan diskusi demi berjalannya pendidikan yang baik di kondisi khusus seperti ini, dalam bentuk webinar dan situs berbagi informasi khusus bagi para guru yaitu Guraru. Dalam webinar, Acer menghadirkan para pembicara seperti Dr. Rachmadi Widdiharto M.A. selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikdas Kemdikbud RI, Iwan Ridwan selaku Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI) DKI Jakarta, dan Aulia Wijiasih sebagai Education for Sustainable Development (ESD) Specialist.
Baca juga: Sambut New Normal, ACER Tawarkan Beasiswa Internasional
Selain memberikan dalam memfasilitasi wadah berbagi informasi, dalam webinar ini Acer juga informasikan langkah menghidupkan kembali Guraru (Guru Era Baru) yang telah diinisiasi 10 tahun lalu. Guraru merupakan sebuah situs pendidikan yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan, mulai dari permasalahan yang dihadapi guru, siswa, sekolah, kurikulum, dan lainnya. Dihadirkan dengan latar belakang sebagai penyeimbang antara informasi, hiburan, dan pengetahuan di era maraknya kemajuan dunia maya.
Dr. Rachmadi Widdiharto M.A. selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikdas Kemdikbud RI menjelaskan, bahwa Mendikbud mengeluarkan Surat Edaran No 4 Tahun 2020 yang memberi panduan atas penyesuaian kebijakan pendidikan masa pandemi. Ada 2 prinsip yang ingin diinformasikan dalam Surat Edaran tersebut. Pertama, para tenaga pengajar harus menjunjung keselamatan dan kesejahteraan siswa. Kedua, adalah untuk tetap realistis. Artinya tenaga pengajar atau guru memiliki ekspektasi realistis mengenai apa yang dapat dicapai dan menggunakan penilaian profesional dari rencana pembelajaran yang dijalankan.
Iwan Ridwan selaku Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia (IGI) DKI Jakarta menambahkan, bahwa pemberlakuan kurikulum dalam kondisi khusus ini diciptakan untuk memberikan relaksasi ke para guru dan orang tua. Sebab perubahan secara tiba-tiba tentu memberikan rasa tidak nyaman. Sehingga diharapkan dengan adanya kurikulum dalam kondisi khusus ini bisa meminimalisir dampak buruk belajar mengajar secara jarak jauh.
Baca juga: Kolaborasi Google Agar Para Pengajar Tetap Online
“Para satuan guru untuk melakukan penilaian diagnostik, untuk mengetahui kondisi psikis siswa. Sebab dalam kondisi ini guru tidak mengetahui bagaimana kondisi lingkungan belajar siswa-siswanya. Kemudian tetap melakukan penilaian kompetensi, atau mengukur capaian dan kemampuan siswa seperti biasa yang dilakukan,” imbuh dia.
Sementara Aulia Wijiasih sebagai Education for Sustainable Development (ESD) Specialist menambahkan, pengajaran dilakukan secara kolaboratif dan kontekstual (menitikberatkan pada penelitian/ bisa diteliti). Ini dianjurkan agar para siswa tidak merasa terbebani dengan penerimaan informasi yang satu arah saja. Sebagai bentuk pengajaran, dia menekankan bahwa bentuk pengajaran tersebut bahkan menjadi semakin baik dan efektif diaplikasikan pada saat masa pandemi.
Menariknya, selain menggelar webinar, Acer Indonesia mengadakan kompetisi menulis dengan beragam hadiah, salah satunya laptop Acer. Guraru Writing Competition 2020 yang dibuka hingga 9 Oktober 2020 ini mengajak para guru untuk bisa berbagi cerita mengenai pengalaman dan tantangan yang dihadapi di masa kenormalan baru. Dimana, sekolah, guru, siswa hingga orang tua dituntut beradaptasi dengan situasi baru dan cara belajar mengajar yang berbeda.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis