Hindari Terjadinya ODOL Pada Kendaraan Niaga

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id  – Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), populasi kendaraan niaga seperti truk dan kontainer yang beroperasi dengan kondisi ODOL (Over Load Over Dimension) diperkirakan meningkat di jalan.

Over dimension merupakan kendaraan dengan dimensi berlebih yang tidak sesuai dengan standar produksi pabrik (telah melalui modifikasi), sedangkan overload adalah kendaraan yang mengangkut muatan berlebih dari batas kemampuan kendaraan.

Adanya truk dan bus yang kelebihan dimensi dan muatan ini menyebabkan sejumlah kerugian di jalan, yang paling utama adalah kecelakaan yang berdampak pada korban jiwa, kerusakan jalan dan infrastruktur, serta polusi udara.

Selain itu bagi pemilik kendaraan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan prematur pada kendaraan, mesin yang lebih cepat rusak, ban pecah, rem putus, dan kerugian material pada barang yang diangkut.

Baca Juga: Inovasi Merek Ban Asal Korea di Pasar Indonesia

Karena situasi tersebut, Kementerian Perhubungan akan menetapkan aturan “Zero ODOL” bagi kendaraan niaga secara efektif di tahun 2023. Sebagai produsen ban yang melayani segmen fleet customer atau pelanggan pengusaha angkutan niaga seperti truk, kontainer, atau bus, Hankook Tire mencoba melihat situasi ini dengan lebih komprehensif.

Hankook Tire memahami bahwa faktor cost efficiency adalah salah satu alasan dibalik masih banyaknya pengusaha yang memaksimalkan kemampuan kendaraannya dalam mengangkut beban, di mana langkah tersebut menjadi upaya penghematan ongkos operasional kegiatan usaha.

Presiden Direktur Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin mengungkapkan, ban adalah komponen sparepart yang vital dan berpengaruh terhadap keselamatan pengendara, untuk itu secara urgensi, tujuan regulasi ini sudah sejalan dengan prioritas perusahaan dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pengendara dan pengguna jalan.

“Kami terus menggali peranan strategis apa yang bisa dilakukan demi mengawal kepentingan para konsumen khususnya dalam hal menekan biaya operasional di aspek transportasi,” ujarnya.

Baca Juga: Solusi Efisiensi Penggunaan Ban pada Kendaraan Niaga

Hankook Tire mengajak para konsumennya agar bertanggung jawab dalam menggunakan ban yang sesuai dengan aturan dan standar demi mengupayakan keselamatan berkendara. Misi tersebut dibarengi dengan solusi yang disiapkan bagi fleet customer yang memiliki kepentingan menghemat ongkos operasional usaha.

Kekuatan Produk Ban buatan Indonesia dan Persepsi Masyarakat

Persoalan kendaraan ODOL melibatkan banyak pihak, mulai dari pengusaha, asosiasi, hingga produsen kendaraan. Kajian demi kajian terus dilakukan agar bisa menghasilkan solusi terbaik. Ban produksi Indonesia terkenal dengan kualitas yang kuat karena didesain sesuai dengan medan jalanan Indonesia yang cukup menantang.

Sayangnya, hal ini dianggap kerap menjadi alasan bagi sejumlah pengguna kendaraan untuk mengandalkan kekuatan ban semata untuk mengangkut beban berlebih, akibatnya kendaraan mengalami kondisi ODOL. Produsen ban pun diminta mempertimbangkan opsi downgrade mutu produk jika diperlukan dan tidak melebihkan spesifikasi produk dari kenyataan saat memproduksi ban untuk produsen kendaraan niaga.

Yoonsoo Shin mengingatkan persepsi pengguna yang kerap hanya mengandalkan kualitas ban semata tersebut perlu segera diarahkan. Memiliki ban yang kuat adalah modal dasar dalam mengoperasikan kendaraan niaga dengan maksimal. Sangat penting bagi pengendara memilih ban yang tepat dengan menilai dari spesifikasi ban tersebut, materialnya seperti apa, ukuran, serta fitur ban.

Namun selain itu, pengendara juga harus memiliki pengetahuan mumpuni tentang kendaraannya, bagaimana batas kemampuan kendaraan tersebut seperti tenaga mesinnya, volume daya angkut, dan kecepatan laju kendaraan.

Terkait usulan pengurangan mutu produk, Hankook Tire meyakini bahwa mutu produk selayaknya dipertahankan bahkan terus ditingkatkan mengikuti perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar demi mendukung performa berkendara.

Baca Juga: Pengendara Truk, Hindari 3 Kebiasaan Ini Agar Ban Lebih Awet

Adapun bentuk tanggung jawab yang dapat dilakukan perusahaan ban adalah dengan melakukan pemasaran produk yang transparan. Spesifikasi ukuran ban dan indeks beban maksimal harus diberikan sesuai dengan jenis kendaraan, edukasi mengenai risiko dan dampak penyalahgunaan penggunaan ban yang tidak sesuai standar juga harus terus digiatkan.

“Kami berharap sinergi antar pihak mulai dari pemerintah hingga pelaku industri dapat segera terjalin demi mengupayakan aturan ini berlaku, di sisi lain kami berharap kebijakan tersebut dapat menunjang kelancaran aktivitas bisnis bagi para fleet customer, bahkan meningkatkan produktivitasnya,” ujar Yoonsoo Shin.

Marketing.co.id | Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here