Marketing.co.id – Banyak perempuan yang kini sukses berbisnis. Salah satunya Fennee Chandra yang menjadi Pendiri sekaligus CEO di perusahaan yang bergerak di bisnis waralaba depot air minum modern.
Mau jadi pengusaha? Harus keluar dari zona nyaman! Kata-kata ini mungkin masih menjadi momok bagi sebagian orang yang baru mau memulai usaha. Terlebih lagi mereka yang sudah nyaman dengan pekerjaan yang dijalani.
Sejatinya, melepas yang sudah dimiliki untuk menggapai sesuatu yang belum pasti, tentu dihindari banyak orang. Tapi hal tersebut tidak berlaku bagi Fennee Chandra yang memilih meninggalkan kariernya di PT HM Sampoerna Tbk yang telah digeluti selama 18 tahun.
Seperti diceritakan Fennee, keputusan mengundurkan diri dari tempatnya bekerja lantaran ingin memulai bisnis sendiri dan mempunyai waktu lebih untuk keluarga. “Mumpung masih umur produktif, jadi ambil tantangan untuk menjadi entrepreneur,” kenangnya.
Setelah mengundurkan diri, selama enam bulan Fennee menganalisis industri-industri yang potensial di Indonesia dengan banyak membaca data, membandingkan, dan mencari informasi mengenai bisnis melalui internet.
Dari situ, ia melihat bisnis depot air minum adalah salah satu bisnis yang masih blue ocean, sebab tidak banyak pemain berskala nasional. Selain itu, bisnis ini juga lebih sustainable karena merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Apalagi harga yang terjangkau menjadikan bisnis ini punya peluang besar, terutama saat krisis ekonomi ataupun keadaan normal.
“Akhirnya bersama suami dan rekan mendirikan PT Manajemen Waralaba Bersama, perusahaan waralaba depot air minum dengan merek Daily Fresh Water. Membangun perusahaan dari nol mulai tahun 2017 dan berjalan sampai sekarang,” ujar alumnus Teknik Industri Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Sebagai pendatang baru di bisnis depot air minum, tentunya branding sangat diperlukan. Sehingga di awal berdiri, Fennee lebih fokus melaksanakan strategi branding, baik media konvensional maupun media sosial. Termasuk ikut pameran-pameran waralaba besar di Indonesia dan mengadakan seminar terbatas.
“Ketika membuka outlet baru, kami melakukan branding dengan memberikan promo ‘Gratis Air Bayar dengan Doa’. Dengan demikian, masyarakat di sekitar outlet datang untuk mencoba dan akhirnya jadi pelanggan. Setelah promo gratis ini berjalan, digenjot lagi dengan promo lainnya yang membuat mereka jadi pelanggan loyal,” imbuhnya.
Selama 3 tahun berjalan, ia telah membuka lebih dari 65 outlet Daily Fresh Water dan menjual lebih dari 2 juta galon air minum per tahun. Bahkan perusahaan berhasil menyabet beberapa penghargaan bergengsi bagi merek dan kinerjanya. “Perlu kerja keras yang ekstra untuk bisa mencapai hasil tersebut. Kami banyak belajar dari pengalaman sendiri, bisnis lainnya, sehingga mempercepat siklus belajar dalam mencapai yang terbaik,” sebut Direktur Utama PT Manajemen Waralaba Bersama ini.
Kelebihan dan Kelemahan Pemimpin Perempuan
Menurut Fennee, ada tantangan tersendiri bagi perempuan menjadi pimpinan perusahaan. Terkadang diremehkan, tetapi di satu sisi diakui karena memiliki kelebihan, salah satunya multitasking. “Sebagai ibu yang bekerja, mereka bisa membagi waktu secara seimbang antara menjadi seorang pemimpin perusahaan dan ibu rumah tangga,” terangnya.
Kelebihan lainnya, pemimpinan perempuan punya empati tinggi dan lebih bisa memahami karyawannya. Mereka juga lebih baik dalam mendelegasikan tugas dan mampu membicarakan banyak hal dalam satu waktu. Sedangkan kekurangannya yaitu sering melibatkan emosi dalam bekerja.
Fennee sendiri menilai hal tersebut dibutuhkan untuk memutuskan sesuatu secara lebih bijak. Berdasarkan pengalaman dulu, ia lebih banyak bekerja sama dengan pria, secara tidak langsung lebih banyak menggunakan logika daripada emosi. “Namun di kasus-kasus tertentu, emosionalnya lebih banyak daripada logikanya. Semisal dalam memilih desain-desain marketing,” bebernya.
Gaya kepemimpinan menjadi kunci keberhasilan seseorang dalam memimpin perusahaan. Idealnya, pemimpin yang baik dapat memberi motivasi kerja kepada karyawannya. Upaya ini pula yang dilakukan Fennee dengan mengedepankan pendekatan personal dan diskusi ke karyawan untuk mendapatkan masukan dan saran.
“Yang terpenting adalah membuat karyawan nyaman berdiskusi untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hal ini selalu menjadi latar belakang kami dalam mengadakan program dan membuat keputusan-keputusan penting,” jelasnya.
Salah satu potret kepemimpinan Fennee juga dapat dilihat dari filosofinya dalam menjalankan roda bisnis perusahaan atau mengelola kewenangan dan tanggung jawabnya. Melalui filosofi “OPEN”, ia terbuka kepada semua stakeholder perusahaan.
OPEN merupakan sebuah singkatan; Optimis, apa pun yang akan dan telah dilakukan, jika dikerjakan dengan benar akan membuahkan hasil. Percaya dengan Tim, memberikan otoritas kepada tim sehingga mereka dapat mengambil keputusan sesuai dengan levelnya. “Hal ini mempercepat proses dan membuat tim lebih percaya diri,” jelasnya.
Lalu, Efektif–Efisien. Semua pekerjaan harus dilakukan secara cepat, efektif, dan efisien. Selanjutnya yaitu Naluri. Selain analisis data, naluri pun dapat digunakan untuk mengambil keputusan, terutama dalam menghadapi tantangan bisnis yang ada.