Tim “Management” dari Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih gelar Juara Regional CIMB ASEAN Stock Challenge 2.0 (ASC 2.0), sehingga berhak memenangkan uang tunai US$12.000 dan study tripke Tokyo Stock Exchange.
Tim “Liquidity Capital” dari National Unverstity of Singapore dinobatkan sebagai Juara Kedua, dan membawa pulang hadiah tunai US$8.000. Sebagai Juara Ketiga terpilih Tim “The Brilliant” dari The University of Cambodia yang mengantongi hadiah US$5.000, sementara Tim “TA” dari Management and Science University Malaysia, Tim “Ray Kim” dari Chiang Mai University Thailand, dan Tim “HIO” dari Politeknik Brunei berhasil keluar sebagai Juara Keempat, Kelima dan Keenam, dan memperoleh hadiah uang tunai masing-masing sebesar US$2.500, US$1.500, dan US$800.
Di tahun ke-8 Challenge berganti nama menjadi ASC 2.0 dan menyertakan dua fitur baru –perdagangan dengan platform selular dan analitika prediktif– untuk menguji kemahiran peserta membuat analisa dan memanfaatkan perangkat digital terkini sehingga mereka dapat lebih cepat dan cerdas memilih saham.
Tim “Management”, menjadi yang terbaik di antara 3.727 tim mahasiswa strata satu dari 200 perguruan tinggi di enam negara anggota ASEAN, lebih banyak 7% dibanding ajang terdahulu. Perdagangannya memanfaatkan uang tunai virtual secarareal-time dan berlangsung di lima bursa efek utama sekawasan: Bursa Malaysia, Bursa Efek Indonesia (BEI), Singapore Exchange (SGX), Stock Exchange of Thailand (SET) dan Hong Kong Stock Exchange (HKEX).
Pada Babak Final, keenam tim finalis untuk tahap regional menyajikan strategi perdagangan masing-masing kepada juri, dengan titik berat perencanaan strategis dan langkah investasi dengan memperhatikan prospek jangka panjang dan fundamental yang kuat.
Group Chief People Officer, CIMB Group, Dato’ Hamidah Naziadin, mengatakan, sebagai salah satu bank terkemuka di ASEAN, CIMB mengemban tanggung jawab mengembangkan Asia Tenggara, termasuk pengembangan kaum muda dan sosok bertalenta di seluruh kawasan ekonomi ini.
Dia menambahkan, ASC 2.0 akan membuat warga muda kian sadar bahwa ASEAN berpotensi menunjang Asia yang diprediksi tumbuh kuat. Selain itu, digitalisasi perdagangan saham akan mampu menghilangkan batas-batas.
“Dimasukkannya fitur transaksi selular dan analitika data prediktif dalam lingkungan perdagangan antar-negara juga menunjukkan bahwa Challenge semakin matang dan berevolusi sehingga mahasiswa dapat merasakan pengalaman berharga melakukan perdagangan saham yang sesungguhnya,” jelas Dato’ Hamidah.