Menghadapi Kompetisi yang Semakin Kompleks, Seberapa Siap BNI?

0
Pimpinan Majalah Marketing Hery Chen berfoto bersama dengan Card Business Division Head BNI Grace Situmeang top brand award 2025
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Pimpinan Majalah Marketing Hery Chen berfoto bersama dengan Card Business Division Head BNI Grace Situmeang top brand award 2025Top Brand Award 2025: Menghadapi Kompetisi yang Semakin Kompleks, Seberapa Siap BNI?

Marketing.co.id – Award Achievers | Di tengah lanskap industri finansial yang terus berubah, kompetisinya semakin sengit dan kompleks. Bagi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dinamika ini bukan alasan untuk bertahan, tapi panggilan untuk bertransformasi lebih cepat. Lewat produk Kartu Kredit BNI, bank pelat merah ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya siap bersaing, tapi juga memimpin perubahan.

Grace Situmeang, Card Business Division Head BNI kepada Marketingcoid menjelaskan bahwa pasar pasca pandemi menunjukkan karakter baru. Transaksi digital tumbuh pesat, preferensi konsumen bergeser, dan kompetitor datang dari berbagai arah, mulai dari bank hingga fintech. Tapi, BNI melihat ini bukan sebagai ancaman tapi sebagai peluang.

Tantangan baru di pasar yang tak lagi sama

Menurut Grace, preferensi konsumen dalam bertransaksi berubah drastis sejak pandemi mereda. Model pembayaran cardless seperti QRIS dan dompet digital menjadi pilihan utama. Sementara itu, kemunculan layanan Buy Now Pay Later (BNPL) dan paylater dari platform digital turut menciptakan alternatif baru bagi konsumen, terutama generasi muda.

Namun di tengah perubahan ini, kartu kredit tetap memiliki peran strategis sebagai alat pembayaran premium dengan fasilitas cicilan, perlindungan, hingga kontrol anggaran yang tidak dimiliki oleh produk paylater. “Yang kami lakukan adalah mengadaptasi keunggulan ini ke dalam bentuk dan fitur yang lebih relevan dengan gaya hidup digital saat ini,” jelas Grace.

Lebih lanjut, Grace mengatakan bahwa BNI memilih jalur digitalisasi penuh untuk menjawab kompleksitas persaingan ini. Super apps Wondr by BNI menjadi pusat ekosistem layanan kartu kredit. Di dalamnya, nasabah bisa mengaktifkan kartu, memantau transaksi, mengajukan cicilan, hingga melakukan penarikan dana tunai hanya dalam beberapa klik.

“Kami tidak bisa berharap konsumen datang ke bank. Justru kami harus hadir di mana konsumen berada, yaitu di perangkat digital mereka. Inilah yang kami terapkan secara menyeluruh dalam pengembangan produk kartu kredit BNI,” ujar Grace.

Transformasi digital ini tak hanya meningkatkan kenyamanan, tapi juga memperkuat loyalitas pengguna. Kemudahan layanan menjadi nilai jual utama di tengah pasar yang semakin demanding.

BNI juga paham betul bahwa tidak ada satu solusi untuk semua. Oleh karena itu, mereka mengembangkan varian kartu kredit untuk berbagai segmen, mulai dari individu, profesional muda, hingga institusi korporat dan komunitas universitas.

Lebih dari itu, jaringan kemitraan menjadi kekuatan tersendiri. Dengan dukungan cabang di seluruh Indonesia dan ribuan merchant partner, BNI mampu menjangkau konsumen secara nasional. “Kami juga terus memperkuat kerja sama dengan mitra strategis, baik nasional maupun regional, untuk menghadirkan program yang benar-benar memberi manfaat langsung bagi pemegang kartu,” katanya.

Di sisi regulasi, pelonggaran dari Bank Indonesia seperti batas minimum pembayaran 5% dan suku bunga maksimal 1,75% per bulan memberi ruang bagi industri kartu kredit untuk tetap tumbuh. Bagi BNI, ini adalah momentum untuk memperkuat kualitas portofolio dan menjaga risiko tetap sehat.

“Kelonggaran ini kami manfaatkan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian. Fokus kami bukan hanya akuisisi nasabah baru, tetapi juga memastikan pengguna mendapatkan pengalaman terbaik dalam setiap transaksi,” tambah Grace.

BNI tidak menunggu perubahan, mereka memimpin perubahan. Sepanjang 2025, fokus mereka terbagi ke tiga prioritas utama: akselerasi akuisisi pengguna baru, penguatan fitur digital berbasis kebutuhan aktual, dan ekspansi kolaborasi strategis untuk membangun ekosistem transaksi yang luas.

“Kami yakin bahwa pertumbuhan transaksi kartu kredit masih sangat potensial, apalagi dengan tren digitalisasi yang semakin matang di masyarakat. Kuncinya adalah relevansi dan kecepatan adaptasi,” ujar Grace optimistis.

Kompetisi di industri keuangan tidak hanya datang dari pemain lama, tetapi juga dari disruptor digital yang agresif. Namun dengan pendekatan digital-first, pengembangan produk berbasis kebutuhan, serta kemitraan strategis yang terus diperluas, BNI membuktikan bahwa mereka lebih dari siap menghadapi kompleksitas pasar.

Top Brand Award 2025 hanyalah salah satu bukti bahwa strategi BNI berjalan di jalur yang tepat. BNI menghadirkan solusi finansial yang tidak hanya unggul, tapi juga dipercaya.