Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kota Solo dan BKKBN, menyelenggarakan Kegiatan Edukasi Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) Anak di Graha Saba Buana Kota Solo.
Andreas Bayu Aji, Sekretaris Jenderal Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia mengatakan, kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian pra-event Rapat Kerja Nasional (Rakernas) GPFI Tahun 2023 dengan tema “Transformasi & Sinergi Pelaku Usaha Farmasi Untuk Masyarakat Indonesia yang Sehat, Produktif, Mandiri dan Berkeadilan”.
“Kami percaya stunting menjadi tugas bersama untuk segera dapat diselesaikan. Dengan bersatunya semua pihak, termasuk perusahaan farmasi, pemerintah, dan masyarakat, dapat menciptakan perubahan positif dalam upaya pencegahan stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak. merasa sangat bersemangat dalam memerangi stunting di Indonesia,” ujar dia.
Dia menambahkan, kegiatan kepedulian GPFI cegah stunting ini bukan hanya dilakukan ini saja, tapi sudah dimulai dari tahun 2022 dengan memberikan vitamin dan suplemen untuk anak di daerah terluar Indonesia seperti di Puncak Jaya, Papua, dilanjut dengan kegiatan di Pulau Buru, Maluku dan Larantuka, Flores Timur, NTT.
Meskipun angka stunting di Indonesia terus menurun setiap tahunnya, namun berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan menunjukkan prevalensi balita stunting di Indonesia masih mencapai 21,6% pada 2022, dimana angka ini masih berada di atas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan prevalensi stunting di bawah 20%. Sehingga, percepatan penurunan stunting pada balita menjadi salah satu program prioritas Pemerintah.
Dengan target penurunan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Pemerintah secara terbuka mengundang seluruh pihak untuk mendukung hal ini salah satunya pada masa seribu hari pertama kehidupan. Seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) anak adalah waktu paling kritis dalam pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.
Masa 1000 HPK terdiri atas 270 hari selama kehamilan ibu dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak. Pola makan gizi seimbang menjadi kunci dan harus diterapkan mulai dari masa kehamilan, dilanjutkan dengan pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Acara Edukasi Pencegahan Stunting di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak menjadi forum komunikasi, informasi, dan edukasi yang diselenggarakan oleh Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia dan Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dengan dukungan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang stunting dan upaya pencegahannya kepada masyarakat, terutama kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan para bidan yang memiliki peran kunci dalam menjaga kesehatan anak-anak sejak awal kehidupan mereka.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 1.000 peserta yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, dan bidan. Peserta mendapatkan wawasan yang berharga tentang stunting dan strategi pencegahannya melalui berbagai kegiatan informatif dan interaktif. Selain itu, kegiatan ini juga berhasil mendapat respon positif dari masyarakat dan pejabat daerah yang hadir. Diharapkan hal ini dapat menjadi pembuka bagi elemen masyarakat lain untuk bersama memerangi stunting di lingkungan masing-masing.
Eka Sulistya Ediningsih, Kepala BKKBN Jawa Tengah menambahkan, adapun momen 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak adalah periode penting dalam pembentukan kesehatan anak-anak. Dengan edukasi yang tepat, dapat memberikan anak-anak masa depan yang lebih baik. Pencegahan stunting adalah salah satu prioritas dan kerjasama dengan GPFI dan Pemerintah Kota Solo adalah langkah yang sangat positif dalam mencapai tujuan ini.
Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia bersama BKKBN-RI dan Pemerintah Kota Solo berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam mengatasi permasalahan stunting di Indonesia. Kami percaya bahwa melalui edukasi dan kolaborasi yang kuat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih sehat dan cerah bagi anak-anak Indonesia.
dr. Siti Wahyuningsih, Wakil Walikota Solo menambahkan, Pemerintah Kota Solo berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak. Acara ini adalah bukti konkret dari upaya bersama dalam melindungi generasi masa depan dari stunting.
“Ini adalah bukti nyata bahwa ketika Pemerintah, Sektor Swasta, dan Masyarakat saling bergandengan tangan, dapat mencapai hasil yang luar biasa dalam pencegahan stunting,” pungkas dr. Siti.