Dalam artikel ini Anda akan menemukan 3 (tiga) kesalahan umum yang kerap dilakukan para pengusaha.
Marketing.co.id – Berita UMKM |Â Membangun dan memimpin sebuah perusahaan adalah sebuah tugas mulia seorang pengusaha. Jatuh bangun menjadi makanan setiap saat. Ada kalanya berjaya, ada kalanya meredup.
Tapi, akan lebih baik jika seorang pengusaha melakukan upaya terbaik untuk menghindari kegagalan di awal membangun bisnis.
Berikut tiga kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh pengusaha.
Terburu-buru
Kebanyakan pengusaha percaya bahwa menunda-nunda adalah kunci kegagalan. Seperti seekor hiu, pengusaha harus terus bergerak cepat untuk tetap hidup. Benar bahwa menunggu produk siap untuk diluncurkan ke pasar membawa konsekuensi tersendiri, tetapi banyak pengusaha yang terlalu terburu-buru – tidak berinvestasi cukup banyak waktu dan sumber daya dalam membangun bisnis, pemasaran, distribusi atau bahkan rencana pendapatan.
Pelan-pelan, selalu ada nilai untuk apa yang kita lakukan. Cari tahu lebih banyak tentang apa produk kita, apa yang kita inginkan, untuk segmen pasar mana produk kita cocok dipasarkan dan bagaimana produk tersebut bisa memberikan keuntungan bagi bisnis dan pasar.
Menjadi orang yang ahli dalam segala hal
Tak diragukan pengusaha yang baru membangun bisnis memang pintar dan sangat ditekan oleh waktu dan uang. Lebih jauh, lantaran menjadi wajah dan pemimpin perusahaan, pengusaha sering merasa menjadi satu-satunya otak dibalik bisnisnya. Hal itu sering kali membuat pengusaha menolak bantuan dari pihak luar.
Faktanya, sepintar-pintarnya seorang pengusaha, ia tak akan bisa menjadi orang yang paling pintar dalam segala hal. Seorang ahli adalah ia yang ahli dalam bidang tertentu karena ia tahu apa yang ia lakukan. Mungkin, mempekerjakan orang untuk membantu perusahaan menjadi pertimbangan finansial yang berat. Tapi, mungkin lebih baik mengeluarkan uang lebih awal untuk memperbesar peluang keberhasilan.
Kurang fokus
Fokus adalah soal menyalurkan energi dan tujuan ke satu hal atau dengan kata lain menghindari distraksi. Kebanyakan pengusaha yang sedang membangung bisnis melakukan lebih banyak tanggung jawab dan proyek daripada CEO di perusahaan yang sudah mapan.
Akan selalu ada pekerjaan setiap saat, setiap hari. Tapi, yang terpenting adalah membuat prioritas mana pekerjaan yang perlu dilakukan, mana yang perlu didelegasikan dan yang tak kalah penting adalah tahu bagaimana pengusaha ini mengalokasikan energi dan kemampuannya untuk meraih tujuan jangka panjang. (PP/Inc)