Marketing.co.id – Berita Marketing | Belanja online memang mengasyikan. Bukan saja karena caranya sangat mudah—sambil rebahan Anda bisa membeli sesuatu melalui ponsel, tapi biasanya banyak diskon atau promo yang ditawarkan. Mulai dari bebas ongkir, promo beli 1 dapat 2, atau diskon hingga 70%.
Akan tetapi, silaunya diskon dan sale kerap membuat orang kalap ketika asyik belanja online, hingga lupa memperhitungkan ketersediaan dana untuk kebutuhan esensial lainnya. Berikut tips sederhana dari Meta Lakhsmi Permata Dewi, Head of Investment Communication & Fund Development Allianz Life Indonesia, untuk membantu masyarakat agar cerdas dalam berburu diskon online.
Baca juga: Belanja Online: 4 Tips Menjadi Smart Shopper
- Buatlah daftar barang yang paling diinginkan
Banyak orang yang berburu diskon tanpa mengetahui dengan jelas barang seperti apa yang diinginkan atau dibutuhkan. Alhasil, banyak yang membeli barang secara acak, yang pada akhirnya barang tersebut pun tidak digunakan dan menumpuk di rumah.
- Do your research
Pelajari diskon dan ketentuan berlaku yang ditawarkan, waktu yang tepat, dan platform atau toko online mana saja yang memberikan penawaran-penawaran terbaik. Proses hunting ini akan berguna sekali untuk mendapatkan barang yang diinginkan, sekaligus tetap menjaga pengeluaran.Jangan sampai “lapar mata” dan tidak bijak ketika belanja online.
- Manfaatkan kupon dan kode promo yang tersedia
Strategi ini bisa diandalkan untuk mengontrol bujet belanja online. Kumpulkan dahulu semua kupon belanja dan kode promo yang ada selain dari penawaran diskon yang sudah tersedia, dan sebisa mungkin gunakan untuk menambah potongan harga atau insentif. Namun, jangan lupa untuk mempelajari syarat dan ketentuan berlakunya karena tidak semua kupon dan kode promo bisa digunakan apabila sudah ada diskon yang tersedia.
Baca juga: Tips Menetapkan Harga Jual Produk di Toko Online
- Selektif dan tahan godaan
Mungkin ini adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan, tetapi perlu dilatih agar tetap bisa belanja online secara efektif tanpa menyesal di kemudian hari.Kita juga harus bisa membedakan apa yang betul-betul menjadi kebutuhan kita dan mana yang sekedar keinginan saja. Setiap kali mendapatkan barang yang diinginkan, coretlah dari daftar belanja dan jangan melihat-lihat barang lainnya yang tidak dibutuhkan untuk menghindari sifat impulsif.
- Hati – hati dengan latte factor
Latte factor adalah pengeluaran-pengeluaran receh yang apabila dikumpulkan jumlahnya bisa menjadi cukup besar. Banyak orang yang tidak memperhitungkan ini, yang ujung-ujungnya dapat menguras dompet dan menghabiskan bujet belanja. Beberapa pengeluaran yang termasuk dalam kategori latte factor seperti biaya transfer antar bank, biaya administrasi bank dan kartu kredit, biaya top-up dompet digital, ongkos kirim, dan seterusnya.
Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis