Tips Menetapkan Harga Jual Produk di Toko Online

pricetagSebagian besar orang yang berbelanja lewat internet adalah orang yang mencari barang dengan harga produk yang “miring” alias murah. Namun, seorang penjual perlu juga memahami bahwa harga bukanlah segalanya.

Dewasa ini, pembeli cukup cerdas untuk memutuskan barang mana yang perlu ia beli. Apakah barang yang mahal tapi kualitasnya selangit atau justru barang murah dengan kualitas standar. Oleh karena itu, penjual perlu memperhatikan beberapa hal sebelum menetapkan harga jual produk yang ia jual di toko online.

Penentuan harga produk sangat dipengaruhi oleh seberapa besar margin keuntungan (profit margin) yang ingin didapatkan. Lisa Suttora, Founder dan CEO whatdoisell.com, mengatakan banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan margin keuntungan dari sebuah produk.

Banyak online seller yang menetapkan margin keuntungan yang sama untuk setiap produk agar keuntungan yang ia dapatkan juga besar. Ini salah kaprah. Menurut Lisa, tidak semua produk bisa disamaratakan profit margin-nya. Kunci sukses dalam menentukan margin keuntungan menurut Lisa adalah dengan menetapkan harga yang bervariasi. Mulai dari yang paling rendah hingga yang paling mahal.

Selain itu, besar kecilnya sebuah bisnis juga menentukan. Bila bisnis yang dijalankan termasuk ke dalam kategori yang besar dan banyak produk yang dijual dengan margin keuntungan yang bervariasi, seseorang bisa menggunakan lower margin untuk produk-produk tertentu. Margin rendah untuk produk-produk itu menjadi sarana promosi agar pembeli baru berdatangan.

Jika bisnisnya masih terbilang kecil, Lisa menyarankan untuk berhati-hati dalam menetapkan low margin. Selain itu, menetapkan margin keuntungan yang terlalu bervariasi bisa menjadi langkah yang salah bagi  bisnis yang masih kecil.

Selain itu, Lisa juga menyayangkan, banyak online seller yang kurang tepat menitikberatkan margin keuntungannya. Misalnya, ia melihat banyak penjual barang elektronik yang menetapkan margin keuntungan besar pada gadgetgadget-nya. Padahal, menurut Lisa, aksesoris seperti headset atau charger lah yang sebaiknya punya margin keuntungan yang besar.

Cost of goods sold (COGS) juga menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan harga produk. COGS adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan ketika menjual sebuah produk. Jadi, yang dihitung dalam margin keuntungan bukan hanya biaya pembelian dari supplier saja.

Yang termasuk ke dalam COGS adalah:

  • Biaya pembelian

Biaya ini meliputi berapa harga yang harus dibayarkan untuk mendapatkan sebuah produk dari supplier, berapa biaya pengiriman barang dari tempat supplier ke tempat seller, serta biaya pemeliharaan barang (jika ada).

  • Fee

Fee adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mengembangkan sebuah bisnis. Misalnya, biaya untuk maintenance website, lalu biaya hosting, serta biaya promosi.

  • Cost to Deliver

Biaya ini biasanya tak banyak diperhatikan oleh seller. Tapi, sebenarnya ini berpengaruh terhadap margin keuntungan. Yang termasuk cost to deliver adalah biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pengiriman barang atau shipping. Misalnya, harga dus atau kotak, harga plastik, serta biaya jasa pengiriman. Jika menggunakan kurir sendiri, biaya transport, dan gaji si kurir juga termasuk dalam cost to deliver.

Dalam menentukan harga produk, seorang seller juga sebaiknya mempertimbangkan supply dan demand yang terjadi. Ia harus bisa melihat ‘musim’ dari setiap produknya, Menurut Lisa, saat permintaan banyak dan barangnya sedang langka (supply-nya sedikit), seorang seller bisa menaikkan harga secara tinggi. (Sumber: Auctiva.com)

Sumber gambar: Sharpstick’s photos via photopin cc

Supported By: image

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.