UMKM Go Digital Meningkat Pesat, Atur Toko Dirikan Gudang eCommerce Tingkat Pemda

gudang ecommece atur toko marketing.co.id
Kunjungan Bupati Gorontalo, Prof. Dr. Nelson Pomalingo (ketiga dari kanan) pada kunjungan ke kantor pusat Atur Toko pada Juni 2021 lalu dan diterima langsung oleh CEO dan Co-Founder Atur Toko Bagus Dewantara (keempat dari kanan)

Marketing.co.id – Berita UMKM | Di era new normal akibat pandemi Covid-19, banyak UMKM mulai menerapkan kebiasaan baru untuk tetap bertahan secara optimal, salah satunya adalah menjalankan usaha dengan tren digitalisasi atau go digital. Naiknya tren penjualan dengan memanfaatkan marketplace menandakan kebutuhan masyarakat untuk membeli produk dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masih cukup tinggi.
Di sisi pembeli, banyak kemudahan yang didapatkan saat melakukan transaksi di marketplace, mulai dari beragam produk yang ditawarkan, berbagai cara pembayaran, dapat diakses di mana saja menggunakan smartphone, jangkauan pengiriman barang yang luas, hingga berbagai promo menarik yang disiapkan.
Selain itu, manfaat besar juga bisa diperoleh bagi penjual, karena  tidak perlu sewa tempat, transaksi lebih mudah, praktis, dan aman. Berbagai kemudahan dan manfaat dari toko online mendorong pelaku usaha rumahan menjadi pelaku UMKM.
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, hingga 21 Agustus 2021, 15,3 juta UMKM sudah masuk ke platform digital dan menargetkan 30 juta UMKM yang memasarkan produknya secara digital pada 2030. Secara bertahap, target di 2022 sebanyak 19 juta UMKM dan 2023 sebanyak 24,5 juta UMKM.
Ketahanan pelaku UMKM sudah teruji dalam berbagai kondisi ekonomi dengan melakukan adaptasi baru, yakni membiasakan berjualan online melalui platform digital. Pengembangan UMKM menjadi salah satu alternatif penting yang mampu mengurangi beban berat yang dihadapi perekonomian nasional dan daerah.
Meski demikian, upaya Digitalisasi UMKM membutuhkan peran banyak pihak, termasuk dari sektor swasta dan Pemerintah. Minimnya pengetahuan tentang toko online menjadi kendala tersendiri bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnis luring menjadi daring. Sementara dari sisi pemerintah, tantangan yang dihadapi salah satunya adalah pendataan UMKM.
“Selain menyediakan teknologi untuk bisnis kecil atau retail melalui online dengan dashboard yang mudah dikelola dan terjangkau, saat ini kami juga mendirikan gudang e-commerce di tingkat pemerintah daerah (pemda). Tujuannya adalah untuk merangkul para UMKM dari tingkat desa sampai Kabupaten/Kota dalam membangun merek dan meningkatkan penjualan melalui digital, juga membantu pemda dalam meningkatkan dan memantau performance UMKM di wilayahnya,” ujar CEO dan Co-Founder Atur Toko Bagus Dewantara.
Pria lulusan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia ini menambahkan, gudang eCommerce memungkinkan pelaku UMKM untuk berfokus pada produksi saja dan Atur Toko akan mengelola keseluruhan proses dan meningkatkan penjualan UMKM, dari foto produk, manajemen media sosial, kebijakan harga, media pengemasan produk, hingga proses pengiriman kepada pembeli.
Teknologi Atur Toko sendiri telah terintegrasi dengan enam marketplace besar di Indonesia sehingga memudahkan penarikan data penjualan. Sistem yang terintegrasi ini memungkinkan UMKM untuk memonitor tokonya di berbagai platform marketplace hanya dengan satu dashboard, termasuk mendapatkan data penjualan, stok produk, layanan branding, pinjaman modal, hingga chatboard.
Sepanjang tahun 2021, Atur Toko telah berhasil melakukan inisiasi dengan beberapa Pemda untuk menggagas kerja sama pendirian gudang eCommerce bagi UKM Binaan Pemda, di antaranya di Garut, Gorontalo, Bekasi, Kalimantan Barat, dan Mojokerto. Di tahun 2022, Atur Toko menargetkan melakukan penetrasi ke 20 Pemerintahan Daerah.
“Kami optimis konsep gudang eCommerce di tingkat pemda yang kami usung dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia di masa pandemi. Untuk mengenalkan konsep ini, kami berencana mengadakan event berupa workshop dan diskusi yang berfokus pada percepatan digitalisasi dan mendorong implementasi UMKM Go Digital pasca pandemi Covid-19. Sosialisasi akan dilakukan di hadapan Menteri Koperasi UKM RI, Gubernur Jawa Tengah, Kepala Dinas Koperasi UKM, dan Kepala Dinas Kominfo se-Provinsi Jawa Tengah Februari 2022 mendatang,” ungkap Bagus.
Tak hanya itu, pelaku UMKM kini memiliki kesempatan menjadi peserta  pada proses pengadaan barang dan jasa (PJB) pemerintah dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Atur Toko turut membantu akses dan pembinaan agar UMKM bisa turut serta berpartisipasi dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui laman situs LPSE (layanan pengadaan secara elektronik) di masing-masing Pemda.
“Saat ini, beberapa Pemda mempunyai marketplace tapi sebatas skala lokal. Dengan UU baru tersebut, UMKM akan diberikan keleluasaan untuk mengikuti pengadaan barang dan jasa di Pemda. Hal ini sejalan dengan konsep gudang e-commerce yang kami usung agar dapat mengakses marketplace nasional ke depannya,” tutup Bagus.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.