Tren eCommerce Indonesia bergerak ke arah yang lebih kritis dan selektif. Konsumen tidak lagi terpesona oleh harga murah semata, melainkan mencari pengalaman belanja yang benar-benar relevan.
Marketing.co.id – Berita Digital | Indonesia kini menempati posisi istimewa di peta eCommerce global. Riset terbaru dari YouGov menempatkan Indonesia di peringkat kedua dunia dalam preferensi belanja online, hanya di bawah Tiongkok dan mengungguli India. Fakta ini menegaskan bahwa Indonesia adalah salah satu pasar eCommerce paling dinamis dan potensial di dunia.
Namun, konsumen Indonesia tidak hanya mengejar kemudahan belanja online. Mereka semakin kritis, lebih cerdas, dan sangat memperhatikan value for money—mulai dari harga produk, promo, ongkos kirim, hingga kualitas layanan.
Konsumen Indonesia Paling Suka Promo dan Gratis Ongkir
Menurut survei YouGov, 79% konsumen Indonesia selalu mencari promo saat berbelanja online. Promo gratis ongkir menjadi insentif paling dicari, sekaligus solusi atas masalah utama mereka – ongkos kirim tinggi dan waktu pengiriman yang lama.
Beberapa alasan utama konsumen Indonesia memilih belanja online dibandingkan toko fisik adalah harga lebih murah (68%), pilihan produk lebih banyak (57%), promo, diskon, dan sale (48%), kemudahan dan kenyamanan (47%), serta layanan pengiriman cepat (46%)
Perbedaan Generasi dalam Belanja Online
Riset ini juga mengungkap adanya perbedaan pola belanja online lintas generasi. Gen Z lebih dipengaruhi oleh influencer di media sosial, milenial banyak mengandalkan ulasan produk, dan Gen X lebih percaya pada rekomendasi keluarga atau teman. Artinya, strategi pemasaran eCommerce di Indonesia harus disesuaikan dengan karakteristik generasi agar lebih efektif.
Konten Video Jadi Pendorong Belanja Online
Kebiasaan menonton video online juga berpengaruh besar terhadap tren belanja di Indonesia. Konten hiburan, komedi, dan kuliner menjadi yang paling populer. Namun, ada perbedaan fokus antar tiap generasi. Gen Z tertarik pada konten fesyen dan kecantikan, Gen X mengutamakan konten kesehatan dan kebugaran. Sementara milenial lebih banyak menonton konten bisnis dan keuangan
Bagi brand dan marketplace, konten video dapat menjadi kanal pemasaran efektif untuk mendorong transaksi, misalnya promosi produk fesyen lewat konten kreatif bagi Gen Z, atau konten kuliner untuk promosi bahan makanan.
Tantangan dan Peluang eCommerce di Indonesia
Edward Hutasoit, General Manager YouGov Indonesia & India mengatakan bahwa konsumen kini lebih cerdas, selektif, dan menuntut value for money yang lebih besar, kecepatan pengiriman, serta personalisasi yang lebih baik. “Platform eCommerce dan penjual harus cepat beradaptasi,” ujarnya.
Tren eCommerce Indonesia 2025 menunjukkan bahwa pasar Indonesia bukan hanya besar, tetapi juga penuh tantangan. Kompetisi tidak lagi hanya soal siapa yang menawarkan harga paling murah, melainkan siapa yang mampu memberikan pengalaman belanja online yang hemat, cepat, personal, dan menyenangkan.
Dengan posisi sebagai negara #2 dunia untuk preferensi belanja online, Indonesia menjadi salah satu pasar paling strategis bagi pertumbuhan eCommerce global. Perilaku konsumen yang haus promo, sensitif terhadap ongkos kirim, serta dipengaruhi konten video dan rekomendasi sosial menjadi kunci untuk memahami arah pasar. Bagi pelaku bisnis, 2025 adalah momentum untuk beradaptasi dengan fokus pada promo menarik, gratis ongkir, pengiriman cepat, serta personalisasi pengalaman belanja online.