Top 5 Prediksi Mobile App Marketing untuk Tahun 2023

mobile app marketersPara expert Adjust memberikan lima prediksi di tahun 2023 untuk membekali mobile app marketer dalam menyongsong tahun baru.

Marketing.co.id – Berita Digital | Dengan banyaknya perubahan baru yang bakal diberlakukan dan semakin banyaknya pengembangan privasi data yang akan dikeluarkan, para expert Adjust memprediksi bahwa marketer akan semakin membutuhkan data terpusat dan kembali menggunakan pendekatan media mix modeling untuk beriklan.

Expert Adjust juga membahas tentang berbagai strategi untuk Connected TV (CTV), brand besar yang menjadi ad network, dan bahwa marketer semakin perlu membuktikan ROI atas belanja iklan mereka.

Berikut 5 prediksi mobile app marketing untuk tahun 2023

#1) Upaya untuk memaksimalkan efisiensi marketing melalui data terpusat akan menjadi keharusan.

Chief Executive Officer Adjust Simon “Bobby” Dussart dalam artikel CXOtoday berjudul “Money will follow measurement 2023” mengatakan, pada saat dimana marketer didorong untuk menggunakan anggaran marketing secara lebih strategis untuk memaksimalkan kinerja, pengambilan keputusan secara akurat dan cepat tentang cara mengalokasikan belanja iklan yang paling efektif dan efisien akan menjadi penentu keberhasilan dan kegagalan.

Menurutnya, pendekatan terintegrasi, terpusat untuk analisis data dan pelaporan kemungkinan besar akan menjadi prioritas dalam agenda para pimpinan di tahun 2023. Ini akan memberikan dua manfaat. Pertama, ketersediaan semua data dari semua channel dan sumber akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Kedua, ini adalah cara yang baik untuk mengurangi pengeluaran perusahaan dalam jangka panjang melalui skala ekonomi.

#2) Brand-brand besar akan membangun ad network mereka sendiri

Chief Product Officer Adjust Katie Madding dalam artikel yang sama mengatakan bahwa brand-brand besar kini semakin menyadari manfaat dari memonetisasi data pihak pertama mereka. Perusahaan yang lebih besar akan mengembangkan ad network sendiri pada tahun 2023. Walaupun data agregat akan menjadi masa depan, marketer dan pengiklan akan terus memanfaatkan pengguna berkualitas tinggi untuk melakukan pengukuran dan monetisasi.

Di masa lampau, social media giant menjadi penyedia utama periklanan karena memiliki basis pengguna global yang besar, tetapi brand baru yang membawa banyak pengguna baru juga mulai memasuki pasar. Mereka menyadari bahwa penjualan iklan memberikan peluang bisnis yang besar dan berupaya untuk membuat advertising network sendiri. Brand dengan pool pengguna yang besar digabungkan dengan tingkat persetujuan yang tinggi kemungkinan besar akan berhasil, membuat persaingan lebih adil untuk game yang sebelumnya didominasi media sosial.

#3) Strategi CTV akan berfokus pada penargetan niche audience

 Director of Connected TV & New Channels Adjust Gijsbert Pols mengatakan kepada Streaming Media dalam artikelnya Roundup: Streaming Industry Predictions for 2023 mengatakan bahwa teknologi streaming white-label kini semakin banyak tersedia dan mudah digunakan. Peningkatan popularitas advertising-based video on-demand (AVOD) dan free ad-supported streaming television (FAST) akan disertai dengan meningkatnya layanan niche streaming untuk audience yang sangat spesifik. Oleh karena itu, marketer akan menampilkan iklan yang disesuaikan dengan presisi penargetan yang luar biasa agar dapat menghasilkan pertumbuhan ROI yang luar biasa melalui konversi.

Walaupun layanan niche streaming seperti ini tidak memiliki jangkauan seperti linear TV dan subscription video on demand (SVOD), layanan ini menawarkan opsi penargetan yang didasarkan oleh demografi dan pola perilaku. Oleh karena itu, pengiklan dapat mengembangkan campaign yang disesuaikan guna mendapatkan perhatian konsumen di sepanjang tahapan dan mendorong mereka untuk melakukan konversi. Dengan pengukuran yang komprehensif, marketer kini berada dalam posisi yang lebih strategis untuk memanfaatkan CTV dan pertumbuhan iklan yang efektif di ruang ini.

#4) Forecasting melalui media mix modeling akan kembali dilakukan

Director of Partnerships Adjust Reggie Singh mengatakan bahwa tahun ini perusahaan-perusahaan akan jauh lebih berfokus pada forecasting dan perencanaan anggaran strategis daripada sebelumnya. Marketer saat ini sangat berfokus pada statistik historis, seperti akuisisi pengguna, belanja iklan, dan laba atas belanja iklan (ROAS), sehingga fokus terhadap strategi dan perencanaan ke depan semakin berkurang.

Fluktuasi di masa pandemi, menurutnya, ditambah dengan ketidakpastian ekonomi yang baru-baru ini terjadi, forecasting melalui media mix modeling (MMM) akan kembali digunakan sebagai cara untuk menentukan dampak dari taktik marketing terhadap target bisnis, disertai dengan atribusi yang didorong oleh data. MMM adalah cara yang baik untuk mengukur dampak dari media channel non-traditional seperti connected TV, podcasts, dan digital out-of-home.

#5) Pembuktian ROI dari campaign marketing akan berperan penting

Chief Executive Officer Adjust Simon “Bobby” Dussart dalam artikel CXOtoday berjudul “Money will follow measurement 2023” mengatakan uang menyertai pengukuran. Tantangan ekonomi dan industri baru-baru ini akan membuat  pengukuran marketing campaign dan kemampuan untuk membuktikan ROI sangat penting bagi perusahaan di tahun yang baru.

eMarketer memprediksi bahwa mobile advertising akan memberikan kontribusi sebesar 76% dari belanja iklan digital global pada tahun 2024. Oleh karena itu, potensi untuk menjangkau pengguna baru memecahkan rekor untuk mobile marketer. “Transisi besar ke digital dalam dekade terakhir dimungkinkan oleh fitur pengukuran dan kami memprediksi bahwa peralihan yang sama ke mobile juga akan terjadi,” katanya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here