

Tantangan dan Peluang UMKM Lokal Go Nasional dari Perspektif Top Brand Award
Marketing.co.id – Berita UMKM | Membawa brand lokal menuju panggung nasional bukan hal mudah. CEO Frontier sekaligus Founder Top Brand Award Handi Irawan dalam artikel ini berbagi insight menarik seputar tantangan yang kerap dihadapi UMKM daerah saat ingin menembus pasar nasional.
Top Brand Award, yang telah digelar selama 26 tahun, dikenal sebagai survei brand terpanjang di dunia dengan ribuan brand dari lebih 500 kategori terlibat setiap tahunnya. “Banyak brand-brand kuat di daerah, termasuk di Bali. Oleh karena itu, kami selalu mendorong brand-brand lokal untuk go nasional. Banyak brand besar sekarang awalnya tumbuh dari daerah,” ujar Handi.
Tantangan UMKM Daerah
Namun, ada beberapa kendala utama yang kerap menghadang UMKM daerah. Pertama adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Handi, di balik brand-brand pemenang Top Brand Award selalu ada tim berkualitas: founder visioner, manajemen handal, tim R&D inovatif, dan marketing profesional.
Sementara itu, banyak perusahaan keluarga di daerah belum berani merekrut talenta-talenta terbaik. “Mereka memang hebat sebagai entrepreneur dan memiliki produk bagus, tapi ketika bersaing secara nasional, sering kali mereka kalah karena SDM terbatas,” jelasnya.
Tantangan kedua adalah distribusi. Meski era digital memudahkan brand–brand lokal tumbuh cepat secara online, kenyataannya sebagian besar omzet masih berasal dari penjualan offline. “Online itu solusi, tapi offline tetap jadi tulang punggung omzet bagi banyak UMKM,” kata Handi.
Selain itu, anggaran marketing dan komunikasi juga menjadi tantangan. Media sosial memang murah, tapi kini pasar semakin ramai. Oleh karenanya, dibutuhkan konten kreatif dan kerja sama dengan influencer yang tentu akan menambah biaya.
Meski begitu, peluang tetap terbuka lebar. Handi menekankan, banyak brand nasional besar awalnya adalah UMKM. “Tidak banyak UMKM yang sukses go nasional, tapi hampir semua brand besar pernah dimulai dari UMKM,” ujarnya.
Kuncinya, menurut Handi, adalah mempersiapkan SDM berkualitas, strategi distribusi yang tepat, serta marketing yang cerdas. Dengan begitu, UMKM lokal punya potensi besar untuk menjadi brand nasional yang dikenal luas dan kompetitif.