Tampil Mini untuk Profit Maksi

[Reading Time Estimation: 4 minutes]

Holcim meluncurkan truk beton Minimix untuk proyek rumahan. Besarkah peluang pasarnya?

 

Berawal dari mendengarkan keluhan pelanggan, Holcim kemudian memutuskan untuk menambah daftar line up bisnis di bidang penyedia semen. Sejak Juli lalu PT Holcim Beton, anak perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk, mulai melayani pemesanan semen bahan cor (ready mixed concrete) kepada konsumen skala rumah tangga di perkotaan.

 

Tampaknya Holcim menyadari bahwa tidak mungkin jalan-jalan sempit di kota-kota besar bisa dilalui oleh truk hotmix yang berukuran normal. Biasanya perusahaan semen hanya menyediakan truk besar yang kebanyakan digunakan untuk proyek-proyek besar, baik properti, infrastruktur, dan lain sebagainya.

 

Karena ada ceruk pasar di segmen rumah tangga perkotaan ini, maka Holcim memantapkan diri untuk menggarapnya dengan meluncurkan truk beton ukuran 30% lebih kecil dari biasanya. Truk itu diberi nama Minimix. Dengan truk ini diharapkan perusahaan mampu melayani konsumen di mana pun, bahkan di lokasi yang padat penduduk sekalipun.

 

“Kami mendengarkan perkataan pelanggan. Tetapi, kami tidak langsung menerima begitu saja. Kami melakukan studi terlebih dahulu secara komprehensif. Dahulu orang membuat beton rumahnya memakai molen, namun sekarang sudah berubah. Entry point pertamanya itu,” tutur Darby Sarumpaet, Business Unit Manager PT Holcim Beton.

 

Dari studi dan survei yang dilakukan Holcim menyatakan penambahan armada truk beton skala kecil layak dilakukan. Lalu, perusahaan yang berkantor pusat di Swiss ini meluncurkan lima unit truk beton skala kecil untuk tahap awalnya. Jika truk beton besar memiliki kapasitas 7 meter kubik (m3) per unit, truk beton mini ini hanya bisa memuat 2,5 m3.

 

Memang jika melihat dari ukurannya saja sudah menjelaskan bahwa segmentasinya diperuntukkan bagi konsumen rumah tangga. Lagi pula, apabila membangun satu rumah tinggal rata-rata tidak memerlukan ready mixed concrete sebanyak mengerjakan proyek perumahan atau perkantoran.

 

Darby berkelakar, upayanya itu untuk mewujudkan mimpi konsumen. Pasalnya, mereka selalu melihat gedung tinggi yang kokoh bertengger berkat bahan bangunan yang bagus. Di waktu yang lain, mereka justru bingung mendapatkan bahan bangunan untuk beton yang berkualitas di kala hendak membangun rumah.

 

“Nah, seumpamanya pelanggan berhasil mewujudkan mimpinya menjadi kenyataan, maka pelanggan akan memiliki kepuasan luar biasa. Kepuasan pelanggan inilah yang menjadi tujuan kami sepenuhnya,” tandas Darby.

 

Di samping mendapatkan kemudahan dari sisi akses dan kapasitas pemesanan yang sesuai kebutuhan, dengan Minimix konsumen juga mendapatkan tawaran harga yang murah. Seandainya memesan sesuai kebutuhan pengecoran, tentu saja konsumen tidak perlu membuang-buang uang untuk membayar kelebihan bahan beton yang tidak terpakai.

 

Bahkan, menurut Darby, jika dikalkulasikan, biaya penggunaan beton Minimix yang berkisar Rp 600.000-Rp 800.000 per m3 menjadi lebih murah daripada dikerjakan secara manual. Alasannya, mengecor secara manual tidak bisa dilakukan satu-dua orang dan biaya untuk tukang bangunan dewasa ini cukup mahal. Sehingga, biaya yang diperlukan akan lebih banyak.

 

Tidak hanya itu, andaikan konsumen menggunakan beton Minimix, kekuatan yang didapatkan lebih baik dibanding dengan sistem manual. Holcim pun menawarkan garansi mutu untuk itu. Yang pasti, pengerjaan pengecoran dengan Minimix akan lebih praktis.

 

“Jika dibandingkan dengan lima pekerja bangunan yang bekerja selama tiga jam untuk menghasilkan ready mixed concrete sebanyak 1 m3 menggunakan pengaduk tangan, maka dengan Minimix konsumen akan mendapatkan 2,5 m3 secara tepat waktu di lokasi pembangunan,” kata Derek Williamson, Direktur Holcim Beton.

 

Holcim hanya bisa memenuhi order yang memiliki jarak tempuh 2,5 jam dari instalasi pengolahan beton (batching plant)-nya. Namun jangan khawatir, instalasinya sudah tersebar di 22 lokasi, beberapa di antaranya berada di Jabodetabek, yaitu Pondok Indah, Plumpang, Kampung Rambutan, Sentul, Puri Kembangan, Serpong, dan Kuningan.

 

Untuk mempermudah pemesanan, konsumen bisa menghubungi customer service Holcim kapan saja. Sedangkan metode pembayarannya bisa dilakukan tunai atau memakai kartu kredit. Setiap unit truk Minimix dilengkapi dengan electronic data capture machine, sehingga konsumen bisa bertransaksi dengan kartu kredit di tempat pengantaran pesanan.

Merambah Kota Lain

Sebetulnya peluncuran truk beton mini, Minimix, ini untuk melengkapi produk-produk berbasis semen yang dipasarkan Holcim. Secara perhitungan, berkat Minimix, kebutuhan semen Holcim untuk kelas rumahan akan turut meningkat seiring tersedianya sarana transportasi dan pengolahannya.

 

Pengerjaan peluang bisnis itu rupanya tak sia sia. Setelah dua bulan berjalan, Holcim merasa produknya diterima oleh target market dengan baik. Perusahaan yang mengakuisisi Semen Cibinong ini dalam waktu dekat akan menambah armada dari lima unit menjadi 50 unit.

 

“Armada itu akan disebar di Jabodetabek, Surabaya, dan Semarang. Kemungkinan dalam lima tahun lagi kami sudah bisa merambah ke luar Pulau Jawa. Tetapi, sebelum itu kami akan memfokuskan diri terlebih dahulu dalam menggarap pasar di Jawa,” tegas Darby.

 

Que Sera Sera

Agar lebih efektif memasarkan Minimix ini, Holcim juga melakukan promo above the line dan below the line meski tidak gencar. Yang dilakukannya adalah memasang iklan di media-media yang sifatnya local market karena dianggap lebih efektif. Selain itu, Holcim mengomunikasikan produk terbarunya ini melalui talkshow-talkshow di radio.

 

Meski demikian, iklan televisi (TVC) Holcim versi Que Sera Sera cukup membantu dalam melakukan penetrasi pasar, termasuk berimbas pada permintaan Minimix. Pengemasan iklan yang menarik dan tidak membosankan, karena tidak hard selling, membuat iklan tersebut ditunggu-tunggu para penonton televisi.

 

“Bahkan, saat saya melihat tim Minimix mengantarkan pesanan ready mixed concrete di kawasan Jakarta Selatan, banyak anak kecil yang melihat truk Minimix menyanyikan lagu Que Sera Sera seraya bermain bersama,” cerita Darby bangga. Ia berpendapat, iklan itu memang cukup bagus dan enak dilihat pemirsa televisi.

 

Berkaitan dengan itu, pengamat properti nasional yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranghanda, mengatakan, strategi Holcim meluncurkan Minimix adalah bagian dari upayanya merebut pangsa pasar yang kini dikuasai pemain lain. Menurutnya, memang dari dulu Holcim lebih fokus di segmen perumahan, seperti tampak dalam iklannya.

 

“Ide mengenai Minimix memang kreatif, namun perlu dibarengi dengan produk dan layanan yang berkualitas serta kecepatan distribusi. Strategi ini dalam jangka panjang juga harus diuji keberhasilannya. Holcim sendiri memang harus berjuang untuk menempuh posisi setara dengan merek-merek lain yang sudah eksis di pasar,” paparnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here