Strategi Warunk Upnormal Hadapi New Normal

Marketing.co.id – Berita Ritel | Pandemi Covid-19 telah mengubah preferensi masyarakat memilih dan membeli kuliner, dimana makan di restoran dine-in berkurang secara signifikan. Sebaliknya, minat masyarakat terhadap makanan non-prepared dan belanja online naik dengan pesat.

Hal ini bisa menjadi ancaman sekaligus kesempatan untuk bisnis-bisnis kuliner di Indonesia. Selain harus memutar otak dalam menyusun strategi untuk mengembangkan dan mempertahankan bisnis agar mampu bertahan di masa pandemi, pelaku bisnis kuliner juga harus cepat beradaptasi dengan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Hal itu pula yang lantas dilakukan oleh Warunk Upnormal yang menyasar anak muda. Sebagai kafe yang khas dengan kegiatan “nongkrong” dan keramaian saat berkumpul, tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Warunk Upnormal untuk beradaptasi dengan new normal yang membatasi jarak maupun interaksi manusia.

Saat ini, telah dilakukan berbagai usaha oleh Warunk Upnormal untuk mempertahankan bisnisnya di masa pandemi. Usaha-usaha tersebut dapat kita kelompokkan menjadi dua, yaitudari sisi internal dan sisieksternal.

Baca juga: Bangun Persepsi dan Experience, Kunci Sukses Gaet Pangsa Pasar

Dari sisi internal, Jelita Pramesti, manager media relations CRP Group, menyatakan kepada media bahwa mereka telah menerapkan kebijakan baru dalam perusahaan yang searah dengan anjuran social distancing dari pemerintah.

Kebijakan-kebijakan tersebut di antaranya adalah penerapan SOP baru bagi seluruh karyawan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer di area kerja, hingga pemberian vitamin secara rutin untuk karyawan.

Seluruh karyawan juga diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan saat bekerja agar menghindari sentuhan fisik sesama rekan kerja maupun menghindari adanya sentuhan dengan produk yang dipesan oleh customer, serta secara rutin melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh area kafe.

Sementara dari sisi eksternal, Warunk Upnormal menetapkan beberapa peraturan yang didasarkan pada regulasi pemerintah dan protokol kesehatan. Pertama,mereka mewajibkan pengecekan suhu dan cuci tangan bagi supplier bahan baku yang memasuki gerai.

Untuk seluruh customer, mereka diwajibkan melakukan pemeriksaan suhu sebelum memasuki area kafe, diharuskan untuk menggunakan masker, dan duduk di bangku yang telah disusun berjarak minimal 1 meter.

Tidak hanya itu, Warunk Upnormal membatasi jumlah customer yang boleh melakukan dine-in di gerai, yaitu hanya 30 persen dari kapasitas normal sebelum pandemi, sementara customer yang tidak memperoleh bangku harus menjalankan sistem daftar tunggu.

Baca juga: Dyna Food Truck AUTO2000 Solusi Komprehensif Untuk Bisnis Kuliner

Ketetapan-ketetapan di atas tentu mengurangi jumlah pemasukan yang diperoleh oleh Warunk Upnormal. Karena itu, untuk mengatasi berkurangnya konsumen di layanan offline, mereka terus meningkatkan layanan online melalui kerja sama dengan jasa delivery makanan seperti Grabfood dan Gofood, salah satunya dengan memberikan diskon melalui kode unik yang dibagikan kepada pelanggan.

Mereka juga terus mengembangkan Upnormal Apps untuk mendorong konsumen melakukan pembayaran digital melalui Gopay, OVO, LinkAja, maupun DANA dan memberikan informasi-informasiterkini mengenai lokasi gerai dan promosi-promosi yang sedang berlaku di Warunk Upnormal.

Sejauh ini, dapat kita lihat bahwaWarunk Upnormal telah mampu menjalankan strategi dengan beradaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan penjualan online meskipun harus membatasi aktivitas bisnis offline di gerai.

Dengan strategi-strategi tersebut, Warunk Upnormal terbukti mampu bertahan di tengah ketidakpastian dan tantangan-tantangan yang muncul selama masa pandemi. (Penulis : Dita Indah Syaharani, Mahasiswi School of Business and Management ITB)

Editor: M. Agus M.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Berita Bisnis

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.