Penetrasi internet di Indonesia memang agak lebih lambat ketimbang negara lain, tapi siapa sangka pemuda Indonesia mampu menciptakan teknologi yang mencengangkan. Semua itu nampak pada acara StartUp Asia 2014.
Berlangsung di Plasa Bapindo 1, Jakarta, para pemuda Indonesia coba memperkenalkan berbagai teknologi ciptaannya di acara Demo Day, pada ajang StartUp Asia.
Beberapa di antaranya adalah Horen yang coba menampilkan teknologi stetoskop yang terkoneksi dengan Bluetooth untuk kemudian direkam ke dalam aplikasi yang tertanam di smartphone. Dengan ini, mereka tak perlu ragu untuk menentukan jumlah detakan dengan stetoskop manual, karena semuanya terekam dan terdeteksi dengan jelas.
Ada lagi tim Code with Us yang memperkenalkan Moving Memo kepada mereka yang sering lupa. Secara sekilas, aplikasi ini memang tak banyak berbeda dengan To Do List yang terdapat pada Android. Perbedaannya, Moving Memo memiliki fitur grup. Jadi, satu orang share peringatan di grup, semua orang yang terdapat di grup tersebut bisa ingat dan tahu, meski ia tidak menaruhnya di dalam daftar catatan mereka.
Tak mau kalah, ada pula tim Leaf yang terdiri dari para mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Mereka menciptakan sebuah game yang dinamakan Dev Story: Hackathon Edition. Game ini cukup menarik untuk dimainkan, hanya saja, segmentasi pasarnya masih belum dijelaskan dengan detail, ke arah mana game ini akan dipasarkan.
Secara keseluruhan, pada ajang Demo Day, StartUp Asia, Jakarta, telah banyak aplikasi yang muncul dengan mencoba untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Dengan ini, mungkin perkembangan development aplikasi lokal bakal lebih besar lagi.
StartUp Asia sendiri berlangsung selama dua hari, dan merupakan ajang yang mempertemukan para penggila teknologi yang berada di Singapura, Tokyo, dan Jakarta. Berkolaborasi dengan Tech in Asia, StartUp Asia berharap agar perkembangan teknologi internet di Indonesia kian populer.
