Soho Gelar Forum Diskusi Virus Corona

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing – Jumlah korban tewas akibat epidemi virus corona terus meningkat. Berdasarkan data per 18 Februari 2020, jumlah total kematian di China menjadi setidaknya 1.873 orang dan jumlah total kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 73.332. Tak haanya itu, ada 454 kasus virus corona di 24 negara selain China.
Saat ini, di Indonesia sendiri belum tercatat adanya korban virus corona.

Hanya saja, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, Indonesia harus berbuat lebih banyak untuk mempersiapkan kemungkinan wabah Virus Corona. Menyikapi kondisi tersebut, Soho Global Health pun berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat terkait Virus Corona, melalui kegiatan Forum Diskusi bertajuk “Cegah Virus Corona dengan Perkuat Sistem Kekebalan Tubuh”.

Sylvia Rizal, VP Marketing Healthcare SOHO Global Health mengatakan, Sebagai produsen dari Imboost yang merupakan market leader suplemen daya tahan tubuh di Indonesia, dan Imboost Force, suplemen imunostimulan, memiliki tanggung jawab sosial untuk turut menjaga kesehatan masyarakat. Dengan adanya informasi yang scientific dan obyektif ini bisa membantu menenangkan masyarakat dan bersama melawan ancaman virus corona dengan daya tahan tubuh yang kuat.

Ditambahkan DR. Raphael Aswin, MSi, VP Research & Development Global Health menjelaskan imunostimulan yang baik mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate. Kandungan Echinacea purpurea extract telah terbukti secara klinis dapat memodulasi system daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Sementara zinc picolinate berperanan aktif dan bekerja sinergis pada sistem daya tahan tubuh.

“Imboost merupakan produk immunomodulator yang bersifat imunostimulan dari SOHO Global Health yang mengandung Echinacea pupurea extract dan zinc picolinate. Selain itu, terdapat juga Imboost Force yang mempunyai kekuatan lebih dalam imunostimulan karena terdapat tambahan kandungan Blackelderberry extract yang dapat mencegah replikasi virus serta menstimulasi peningkatan sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan produksi monosit,” papar dia.

Menurut dr Erlina Burhan, M.Sc, SpP (K), Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, masyarakat tidak perlu panik, karena virus corona menular melalui kontak langsung dengan pengidap. Namun, dia menegaskan, bahwa tindakan pencegahan tetap perlu kita lakukan. Pencegahan yang paling efektif adalah dengan memperkuat antibodi sehingga kebal terhadap serangan virus – termasuk corona.

“Untuk itu penting menjaga pola hidup bersih khusus pada kondisi saat ini. Menjaga kebersihan seperti rutin mencuci tangan dapat mengurangi risiko penyebaran virus hingga 37%. Kemudian, melakukan cuci tangan selama 20 detik dengan rutin sebelum memegang mulut, hidung, mata serta setelah memegang instalasi publik; menutup mulut dan hidung dengan masker atau tisu ketika bersin atau batuk; dan rutin membersihkan diri setiap habis bepergian,” ujar dia.

Kajian terkini mengenai wabah COVID 19 dilansir Journal of the American Medical Association yang merujuk pada analisis pasien-pasien di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, menemukan bahwa setengah dari semua orang yang tertular COVID 19 berusia 40 hingga 59 tahun. Hanya 10% di antara para pasien yang lebih muda dari 39 tahun.

Meski demikian, bukan berarti corona tidak bisa menyerang anak-anak. Prof. dr. Bambang Supriyatno, SpA (K), Konsultan Respi Anak di RSCM menjelaskan anak-anak justru menjadi objek yang rentan terserang virus. Alasannya, sistem imunitas pada bayi dan anak masih belajar mengenali dan melindungi tubuh dari kuman yang masuk. Beberapa langkah baik yang bisa mencegah anak terserang virus adalah melengkapi imunisasi anak, menerapkan pola hidup bersih, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak dengan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan antibodi.

Sistem imun memang menjadi pelindung vital bagi tubuh untuk dapat melawan penyakit. Menurut Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, tubuh memiliki sistem imun atau sistem pertahanan, sebagai mekanisme alami untuk melawan ancaman dari masuknya benda asing dari luar, seperti virus, bakteri, jamur. Bila daya tahan tubuh lemah, maka benda asing akan mudah masuk, sehingga menyebabkan terkena infeksi dan muncul beberapa gejala misalnya bersin, demam dan lainnya.

“Sistem imun dapat ditingkatkan dengan memodulasi (mengatur) sistem daya tahan tubuh menggunakan imunostimulan. Selain itu, makanan yang bernutrisi itu penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Apabila seseorang tidak sempat makan makanan yang bergizi komplit, maka dapat dianjurkan untuk mengkonsumsi suplemen atau imunostimulan,” ujar Prof Iris.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here