Sakit Hati Dapat Menyebabkan Tubuh Sakit?

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

SAKIT HATI

Menjalin hubungan baik dengan orang lain adalah salah satu kebutuhan manusia. Kebutuhan ini sama besarnya seperti makan dan minum. Sejak zaman dahulu, manusia telah hidup berkelompok dalam upaya mempertahankan diri.

Itu sebabnya, ketika seseorang mengalami penolakan sosial, dia akan merasakan sakit hati namun beranggapan hal itu tidak akan mempengaruhi fisiknya. Tapi tahukah Anda bahwa rasa sakit hati karena penolakan sosial sama sakitnya dengan sakit secara fisik seperti patah tulang?

Dari penelitian yang dilakukan oleh Naomi Eisenberger, PhD, dari the University of California dan Kipling Williams, PhD, dari Purdue University membuktikan bahwa sakit hati mengaktifkan daerah otak yang sama dengan sakit secara fisik. Teknik penelitian yang digunakan dikenal sebagai Teknik Cyberball.

Dalam penelitian ini, para sukarelawan sebagai subjek penelitian diberikan beberapa macam tingkat rasa panas hingga mereka mencapai level ‘tidak nyaman’. Hal ini ditujukan untuk melihat sampai mana level ketahanan mereka dalam kondisi normal.

Kemudian para sukarelawan tersebut memainkan sebuah permainan lempar bola yang sebenarnya dikendalikan sepenuhnya oleh komputer. Dalam tim tersebut, dua dari anggota tim terus mengoper bola satu sama lain tanpa menyertakan sukarelawan untuk pernah menerima bola.

Peneliti juga menyisakan sukarelawan yang menerima operan bola secara reguler. Setelah 30 detik permainan berlangsung, peneliti mulai memberikan berbagai macam rasa panas yang sama.

Hasilnya, sebanyak 67% sukarelawan yang tidak diikutsertakan merasakan penderitaan sosial lebih besar daripada grup yang diikutsertakan. Mereka yang merasa ditolak secara sosial itu juga memberikan laporan rasa sakit yang lebih tinggi pada panas yang mereka terima pada level yang sama dengan sebelumnya.

Hal yang sama juga ditemukan pada penelitian yang berbeda. Kali ini subjek penelitian adalah orang-orang yang baru saja putus cinta. Mereka ditunjukkan foto mantan kekasih mereka masing-masing. Hasilnya terdapat kenaikan aktivitas pada bagian otak yang berkaitan dengan rasa sakit secara fisik.

Penolakan secara sosial meningkatkan rasa marah, cemas, dan depresi yang dapat mengurangi performa dalam bekerja, bahkan dapat menurunkan kulitas tidur serta sistem imun bila terjadi secara terus-menerus.

Melihat fakta di atas, rasa sakit hati maupun sakit secara fisik tidak bisa kita sepelekan. Keduanya memberikan reaksi yang sama sehingga menyebabkan menurunnya kesehatan kita secara berkelanjutan.

Maka dari itu jagalah kesehatan, juga kesehatan psikologis kita dengan banyak-banyak menjalin hubungan baik dengan orang lain sehingga tercipta hubungan positif yang bertahan lama.

(Sumber: www.apa.org)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here