Selama ini akses permodalan menjadi masalah bagi pengusaha skala UKM disamping masalah akses pasar dan manajemen. Untuk mengatasi masalah tersebut Primanaya Djan, salah satu calon Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) berjanji akan mengatasi masalah tersebut. Demikian penjelasan Priamanaya dalam pemaparan visi dan misinya di Jakarta, (17/9).
Ketiga masalah tersebut menjadi perhatian Primanaya. Untuk membuka akses pasar Primanaya sudah memulai langkah kongkrit dengan menyediakan kios gratis kepada pengusaha UKM dari 33 provinsi. Dengan pola inkubator para pengusaha diberi hak untuk berjualan di Pasar Grosir Tanah Abang Blok A dan B tanpa dipungut biaya.
Dalam pola inkubator ini pihaknya bekerja sama dengan kalangan kampus, di Jakarta Priamanaya bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Indonesia. “Jika berhasil pola ini akan menjadi contoh bagi UKM lain. Saya sebagai pengelola sudah memberikan kredit berbunga murah . Setelah berjalan setahun diharapkan mereka menjadi usaha mikro yang bankable” papar CEO Priamanaya Group ini.
Pria juga berjanji akan membangun pusat – pusat grosir mirip Tanah Abang di daerah – daerah yang dinilai potensial di Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan wilayah Indonesia Timur.
Sebelumnya Erwin Aksa, Ketua Umum HIPMI yang diwawancarai secara terpisah mengatakan, dari sekitar 40 ribu anggota HIPMI hanya sekitar 50 persen yang sudah bankable atau pernah mendapatkan kredit dari bank. Namun dia menyanggah masih banyaknya pelaku UKM yang belum mendapatkan kredit bank karena terbentur persyaratan.
“Bagaimana mereka mau mendapatkan kredit dari bank, berhubungan dengan bank saja belum pernah. Ada pengusaha UKM yang bilang pada saya sulit dapat kredit bank. Saya tanya apakah sudah pernah mencoba berhubungan dengan bank untuk mendapatkan kredit, dia bilang belum pernah”, bebernya. (Tony Burhanudin/www.marketing.co.id)
