Perumnas dan KAI Bangun Stasiun Lumpang Parayasa Dukung Pengembangan Hunian Tapak Berkonsep TOD Dalam Skala Besar

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Property | Tidak dapat dipungkiri bahwa kemacetan di wilayah Jabodetabek menjadi polemik yang kerap dihadapi masyarakat. Untuk mengatasi permasalahan ini, Perusahaan Umum Perumahan Nasional (Perumnas) tengah mengembangkan terobosan terbaru di Parung Panjang, Bogor, dengan membangun Samesta Parayasa, sebuah kawasan hunian berskala besar dengan konsep Transit-Oriented Development (TOD).

Perumnas dan KAI
Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama Perumnas dan PT KAI telah menandatangani pernyataan bersama dalam membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa.

Pengembangan Samesta Parayasa oleh Perumnas merupakan langkah inovatif dalam menghadirkan solusi terhadap masalah mobilitas di wilayah tersebut. Untuk mendukung mobilitas penghuninya dan masyarakat sekitar, Perumnas bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dalam pembangunan Stasiun Lumpang Parayasa yang terintegrasi langsung dengan Samesta Parayasa.

Stasiun KRL baru yang diberi nama Stasiun Lumpang Parayasa akan berlokasi di antara Stasiun Parung Panjang dan Stasiun Cilejit. Dengan adanya stasiun ini, masyarakat kawasan Parung Panjang akan memiliki opsi baru dalam mobilitas mereka, yang diharapkan dapat mengurangi beban kemacetan.

Secara keseluruhan, Perumnas telah melakukan pengembangan kawasan perumahan di Parung Panjang Bogor dengan total seluas 600 hektar atau setara lebih dari 34 ribu jiwa pada lima sektor kawasan yang dibangun. Samesta Parayasa, yang seluas 200 hektar, merupakan pengembangan terakhir pada sektor lima yang sedang dalam proses penggarapan.

Dalam upaya meningkatkan nilai tambah dan aksesibilitas pada kawasan perumahan Parung Panjang, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan bersama Perumnas dan PT KAI telah menandatangani pernyataan bersama untuk membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa. Komitmen ini diresmikan dalam seremoni penandatanganan yang dilakukan oleh Mohamad Risal Wasal selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro, dan Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo. Seremoni tersebut juga disaksikan oleh Ketua Badan Pemeriksa Keuangan RI, Ibu Isma Yatun di Kantor Pusat BPK, Jakarta pada tanggal 17 Januari.

“Bersama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, PT KAI, dan Perum Perumnas bersinergi untuk membangun dan mengembangkan Stasiun Lumpang Parayasa guna meningkatkan akses dari dan menuju Samesta Parayasa dan sekitarnya,” ujar Budi Saddewa Soediro.

Budi menambahkan bahwa hadirnya Stasiun Lumpang Parayasa, yang mendukung implementasi hunian berkonsep TOD pada Samesta Parayasa, dapat secara tidak langsung berkontribusi menanggulangi masalah kemacetan, polusi udara, dan mengurangi tingkat stres dalam perjalanan. Hal ini sejalan dengan program pemerintah terkait Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan (ESG).

 

Samesta Parayasa, sebagai bagian dari program Hunian Milenial untuk Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada April lalu, berhasil menyerap lebih dari 50% konsumen milenial. Fasilitas dan aspek lain yang menjadi preferensi milenial, seperti desain hunian kekinian, fasilitas keamanan yang baik, area komunal yang beragam, ruang terbuka hijau, dan kemudahan akses transportasi umum, juga ditawarkan dalam kawasan ini.

Sebelumnya, Perumnas telah menjalin kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyediakan cluster hunian bagi karyawannya, dengan jumlah unit lebih dari 500 unit. Kerja sama ini menjadi bukti komitmen Perumnas dalam menyediakan dan mengembangkan hunian, termasuk untuk instansi kepemerintahan.

“Dengan adanya Stasiun Lumpang Parayasa yang nantinya terkoneksi dengan Samesta Parayasa, kami harapkan dapat meningkatkan mobilitas dan produktivitas masyarakat dengan mempersingkat waktu tempuh dari dan menuju Jakarta. Sehingga kami yakin adanya stasiun baru ini dapat menjadi nilai tambah pada hunian kami yang dapat memberikan multiplier effect tidak hanya bagi para penghuni namun juga masyarakat sekitar,” tutup Budi Saddewa Soediro.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here