Peranan CFO Kian Krusial di Masa Disrupsi Digital dan Pandemi

Marketing.co.id – Berita Marketing I Saat ini, CFO (chief financial officer) memainkan peran sentral dalam menstabilkan bisnis dalam situasi krisis akibat dari disrupsi digital dan pademi, serta memosisikan perusahaan untuk berkembang ketika kondisi membaik. Tak heran jika langkah yang diambil CFO akan sangat menentukan dalam menjaga keselamatan dan kesehatan karyawan, stabilisasi bisnis jangka pendek untuk mengantisipasi kondisi normal, serta persiapan jangka panjang bagi perusahaan membuat terobosan berani dalam rangka pemulihan bisnis.

Andy Rahardja, CFO IDS Medical System Indonesia, menjelaskan, bahwa pandemi ini telah membuka mata banyak pihak, menyadarkan kita semua bahwa fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia belum mencukupi. Perjalanan masih panjang, sehingga akan terjadi lonjakan investasi di sektor kesehatan, khususnya dalam 3 tahun ke depan.

“Strategi kami dalam merealisasikan mimpi perusahaan untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia, secara garis besar dapat dibagi menjadi 5 prioritas utama, yakni mempercepat investasi alat kesehatan dengan memanfaatkan financial technology, menggalakkan produksi dalam negeri untuk mengurangi tingkat ketergantungan terhadap impor produk kesehatan baik equipment maupun consumables, mengembangkan jasa pendidikan di sektor kesehatan, menyediakan jasa perencanaan rumah sakit (Hospital Planning & Advisory Services) dan jasa logistik medis (Medical Logistics), serta mengembangkan portofolio di bidang Manajemen Aset Pelayanan Kesehatan (Healthcare Asset Management),” papar Andy dalam acara webinar bertajuk “New Role of CFO in Organization’s Heart and Mind”.

Terkait disrupsi digital, Nixon L.P Napitupulu, CFO Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN),  mengungkapkan bahwa hal itu tidak bisa dihindari, dan BTN harus adaptasi dalam situasi itu. Untuk transaksi properti, misalnya, sudah bisa dilakukan secara online. Dengan teknologi augmented reality (AR), calon pembeli sudah bisa lihat rumahnya dalam bentuk 3D. Dan, nilai transaksi properti secara online di BTN sampai dengan September 2020sudah mencapai sekitar Rp 1,2 triliun.

“BTN melakukan kemitran dengan fintech  untuk payment-nya dan menggandeng Bukalapak dan Tokopedia untuk penjualan rumah, terutama rumah bersubsidi. Di samping itu, BTN juga meluncurkan mobile banking, online property system dan sebagainya. “Di internal juga kami mulai transisi ke digital untuk bebrapa pekerjaan, lebih efisien,” ujar Nixon.

Berbicara tentang peran CFO, menurut Jimmy Kadir, CFO PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo), selama ini peran yang dijalankannya sebagai direktur keuangan adalah mengelola keuangan, menyusun anggaran, meningkatkan keuntungan perusahaan, meningkatkan efisiensi biaya, mengendalikan operasional perusahaan, dan  membuat laporan keuangan. Saat ini, lanjutnya, peran itu tetap dijalankan, tapi dengan penambahan peran baru. Peran baru tersebut meliputi, antara lain, sebagai agen perubahan, perencana strategis, mengintegrasikan teknologi digital ke dalam fungsi finansial dan memastikan keberhasilan transformasi digital.  itu tetap dijalankan

Posisi CFO yang makin strategis juga diungkapkan oleh Haru Koemahargyo, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).  Sebagai CFO, dia bertugas mengawal strategic initiative. Artinya, pihaknya tidak hanya mengeksplor apa yang dimiliki oleh BRI untuk membukukan profit, tapi juga  melakukan apa yang dibangun saat ini dan dinikmati hasilnya di masa mendatang. Salah satu caranya adalah mengubah KPI (Key Performance Indicators) agar perilaku karyawan BRI berubah sehingga bisa memenuhi visi perusahaan.

Ditambahkan Roy Sembel,  Guru Besar bidang Ekonomi Keuangan IPMI International Business School, menghadapi situasi yang makin tidak menentu, para CFO harus meningkatkan strategi ekosistem. Mereka harus lebih fokus kepada perusahaannya, di mana strategi ekosistemnya harus dikembangkan lebih lanjut. Tidak hanya linear di supply chain-nya, tapi supply-chain plus partner-partner yang lain agar saling mendukung dan memberikan produk yang komplemen satu dengan yang lainnya,” ujar Roy Sembel.

“Dengan network yang dinamis, untuk bisa bertahan menghadapi gejolak yang lebih kencang, sehingga diharapkan bisa menghasilkan pool of knowledge yang lebih beragam dan memiliki cara pandang yang berbeda agar saling memperkaya satu sama lain. Terlebih, corporate finance itu harus punya keterkaitan dengan strategi perusahaan,” ujar Roy Sembel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.