Membumikan Bisnis Angin di Indonesia

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Membumikan Bisnis Angin di IndonesiaDari bisnis angin yang digeluti sejak tahun 2011, Adang Wijaya menetapkan diri sebagai nitropreuner multimiliar sejati dengan ratusan gerai yang dikelola.

“Pantang pulang sebelum booth terpasang.” Kalimat itu kerap keluar dalam pikiran Adang Wijaya, CEO PT Global Insight Utama (PT GIU) yang bergelut dalam bisnis angin nitrogen pertama kali. Benar, perjuangan Adang yang sempat mondar-mandir mencari lokasi di stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) akhirnya membuahkan hasil. Pasalnya, pada 19 Mei 2011, gerai nitrogen dapat beroperasi di SPBU Harapan Indah Bekasi dan SPBU Piere Tendean Jakarta Selatan.

Adang menjelaskan bahwa bisnis angin ini berawal dari rasa penasaran yang bergelut dalam pikiran dia. Baginya, bisnis nitrogen yang notabene merupakan bisnis angin memang terlihat sepele. Tapi jangan salah, angin yang dijual Adang jelas berbeda dengan angin pada umumnya yang diproses melalui kompresor dengan kandungan campuran oksigen, nitrogen, dan air. Bisnis nitrogen justru menjual angin nitrogen murni tanpa embel-embel seperti tambahan oksigen dan air.

Menariknya, ternyata senyawa nitrogen yang dijual Adang memang memiliki proporsi paling besar dibandingkan dengan senyawa lainnya seperti uap air, karbondioksida, serta konsentrasi gas mulia (argon dan neon). Ini pula yang membuat ban kendaraan lebih lentur dan tahan lama (tidak bocor). Nitrogen yang berada di dalam ban kendaraan tidak mudah mengembang dan tidak bereaksi dengan senyawa lainnya. “Angin nitrogen yang murni hanya bisa diperoleh melalui proses generator,” kata Adang.

Terbukti, tiga bulan setelah membuka gerai pertama di wilayah Bekasi dan Jakarta Selatan, masyarakat mulai paham mengenai manfaat nitrogen bagi kendaraan mereka. Terlebih menjelang hari raya Idul Fitri pada tahun 2011 lalu, ketika banyak orang menggunakan kendaraan untuk perjalanan jauh. Tak pelak, kebutuhan pasar itu membuat bisnis nitrogen semakin meroket tajam.

Kesempatan ini tidak disia-siakan Adang untuk terus memperluas gerai bisnisnya di setiap SPBU. Ditambah, pada Oktober 2011, PT GIU juga mendapatkan kepercayaan dari Ferrari Indonesia menjadi penyedia layanan angin nitrogen dalam ajang Ferrari Rally Corso Pilota di Sentul, Bogor.

Maka jangan heran jika pada akhir tahun 2011 PT GIU telah memiliki puluhan gerai di titik SPBU di luar Jabodetabek, seperti Malang, Purwakarta, Bandung, Sumedang, Semarang, Surabaya, Cirebon, Yogyakarta, Bali, dan Medan. Bahkan berdasar informasi yang didapat dari buku Angin Perubahan karya Adang, bisnis nitrogen yang dia miliki telah berhasil menguasai kurang lebih 250 gerai SPBU di Tanah Air sampai saat ini. “Target kami mendatang adalah PT GIU memiliki 1.000 gerai nitrogen di SPBU Indonesia,” ungkap dia.

Investasi Kemitraan

Kerja keras Adang dalam melakukan ekspansi bisnis angin di Tanah Air memang patut diacungi jempol. Sebab, dari modal awal milik pribadi sekitar Rp85 juta kini dapat diraup omzet miliaran rupiah. Bayangkan saja, dari sekitar 250 gerai yang dimiliki saat ini, PT GIU berhasil meraup omzet Rp30 juta per gerai nitrogen. “Profitnya mencapai 15%─30% setiap gerai,” jelas Adang.

Untuk mengembangkan bisnis, perusahaan nitrogen ini juga membuka investasi kemitraan secara terbuka dalam bisnis angin sebagai salah satu strategi. Caranya adalah dengan memberikan kesempatan bagi mitra terpercaya untuk ikut berinvestasi 70% dari nilai investasi, yakni sekitar Rp95 juta─Rp120 juta beserta segala perangkat gerai dan sumber daya manusia (SDM) yang telah dipersiapkan PT GIU.

Tak hanya itu, dalam memaksimalkan pelayanan, PT GIU juga melakukan kerja sama dengan salah satu politeknik di Malang. Bersama mereka PT GIU menyiapkan pembuatan perangkat nitrogen dan autocare seperti sistem robotic car wash. Hal ini dilakukan agar pelayanan kepada konsumen semakin maksimal dan bisa lebih efektif.

Sedangkan salah satu layanan paling unggul dari perusahaan nitrogen ini ada tiga macam. Pertama, layanan panggilan darurat melalui ponsel. Kedua, layanan garansi selama tujuh hari setelah pengisian nitrogen di gerai milik PT GIU. Ketiga, layanan asuransi kecelakaan. “Ketiga layanan unggulan tersebut dapat diperoleh bila pelanggan memegang struk transaksi dari petugas outlet,” kata Adang.

Hendro Rahmandani/Fotografer: Asep Toni K

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here