Masa Depan Pariwisata Indonesia: Tantangan dan Potensi Menuju 2029

Marketing.co.id – Berita Marketing | Industri pariwisata Indonesia dihadapkan pada dua tema besar yang menjadi tantangan dalam lima tahun mendatang, yaitu digitalisasi dan pariwisata berkelanjutan. Kesimpulan ini diambil dari National Webinar yang diadakan oleh tiket.com dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) pada Rabu (13/12/2023) bertajuk “Tourism Industry Roadmap in 2024-2029; Challenges and Potential of Sustainable Tourism.”

webinar potensi pariwisata tiket com 2023
(Ki-Ka) Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana, Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad, dan turut bergabung secara virtual Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas Wahyu Wijayanto memaparkan riset terbaru terkait outlook industri pariwisata Indonesia untuk periode 2024-2029 dalam acara National Webinar bertajuk “Tourism Industry Roadmap in 2024-2029; Challenges and Potential of Sustainable Tourism”, yang diselenggarakan oleh tiket.com atas kolaborasi dengan Kemenparekraf RI pada hari Rabu, (13/12/2023).

Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini merupakan komitmen tiket.com untuk mendukung pembangunan peta jalan kebijakan dan strategi pariwisata nasional. Data riset dan sinergi antara tiket.com dan Kemenparekraf RI mengungkapkan pertumbuhan signifikan pada industri pariwisata Indonesia tahun 2023.

Menurut Kemenparekraf RI, hingga Juli 2023, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 6,31 juta, meningkat sekitar 197% dibandingkan tahun sebelumnya. Penerimaan devisa dari sektor pariwisata juga melonjak 237% menjadi US$6,08 miliar pada Semester I 2023. Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, menyebutkan bahwa tantangan seperti situasi ekonomi global, perubahan perilaku wisatawan, kondisi geopolitik, perubahan daya beli masyarakat, perubahan teknologi, dan peluang hijau telah berhasil diatasi di tahun 2023.

Pertumbuhan signifikan juga terjadi pada moda transportasi, di mana pesawat mengalami kenaikan lebih dari 70%, dan kereta api meningkat lebih dari 20%. Pemesanan akomodasi mengalami peningkatan 172%, dengan lama tinggal yang didorong oleh tarif harga kamar yang lebih rendah. Terdapat kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan berkelompok, terutama di destinasi seperti Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Wisatawan mancanegara menunjukkan peningkatan kunjungan sebesar 6,7%, dengan durasi tinggal yang paling lama berasal dari Eropa, Amerika, Asia wilayah Timur Tengah, dan Pasifik. Addin Maulana, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyampaikan pentingnya meningkatkan koneksi penerbangan langsung ke Indonesia untuk memperpanjang durasi tinggal wisatawan.

Destinasi Super Prioritas (DSP) seperti Yogyakarta, Jawa Tengah, NTT, dan NTB menarik wisatawan untuk tinggal lebih lama, memberikan potensi ekonomi yang dapat dikembangkan. Jakarta mendominasi sebagai destinasi atraksi wisata paling banyak dikunjungi, diikuti oleh Bali, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Perihal event, Jakarta menjadi pemimpin dalam menyelenggarakan konser dan event olahraga, dengan pengeluaran pengunjung untuk konser hampir dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan event olahraga. Pola pergerakan masyarakat Indonesia juga tercermin pada data tiket.com, yang menunjukkan peningkatan transaksi sepanjang 2023, terutama menjelang periode Nataru yang meningkat 10%.

Dalam melihat tren ke depan, Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, meramalkan tren hiperlokal dan perjalanan wisata dengan durasi yang panjang namun berkualitas sebagai arah utama pada 2024. Hal ini sejalan dengan prinsip quality tourism, sustainable tourism, regenerative tourism, serta high-end tourism segmentation yang ditekankan oleh Direktur Industri, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Kementerian PPN/Bappenas, Wahyu Wijayanto.

Tiket.com dan Kemenparekraf RI melihat proyeksi optimis untuk tahun 2024, terutama dengan adanya pesta demokrasi pada Februari 2024 yang diharapkan memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan industri pariwisata. Dukungan dan aksi nyata dari semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku pariwisata, dan wisatawan, diharapkan dapat menjaga ekosistem wisata Indonesia berjalan baik.

Teknologi memiliki peran kunci dalam mendukung perkembangan industri pariwisata, dan tiket.com berkomitmen untuk terus menghadirkan inovasi, promo menarik, serta program pemberdayaan pelaku usaha wisata. Data dan tren yang disampaikan diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah dalam mengantisipasi perubahan pola konsumen dan merancang kebijakan yang mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia menuju tahun 2029.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here