Pertumbuhan Industri Fintech Pembiayaan Bakal Makin Cerah di Tahun 2021

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita UMKM | Pandemi COVID 19 telah memaksa terjadinya akselerasi teknologi secara masif dan cepat di setiap aspek kehidupan masyarakat di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia.

Baca Juga: Konsumen Khawatir Keamanan Data Pribadi, Fintech harus Mampu Menjawab!

Di Indonesia, akselerasi teknologi akibat pandemi dapat terlihat salah satunya di sektor UKM dengan tercatatnya 2.7 Juta UKM yang terkoneksi digital selama masa pandemi. Adanya akselerasi digital oleh UKM tersebut pun terefleksi data portofolio KoinWorks dimana selama tahun 2020, walaupun sempat melakukan berbagai perubahan strategi bisnis juga efisiensi, KoinWorks masih mencatatkan berbagai pertumbuhan positif.

Beberapa di antaranya seperti pertumbuhan pengguna yang tumbuh hingga 61% yoy, hingga mencapai 549.000 pengguna di akhir 2020, juga penyaluran pembiayaan hingga lebih dari Rp2.5 T kepada UMKM, dengan rata-rata penyaluran hingga Rp 200 – Rp300 Miliar setiap bulannya di periode setelah PSBB dilonggarkan, hampir kembali mencapai angka penyaluran sebelum periode COVID-19. Nilai NPL KoinP2P sampai dengan periode November 2020 lalu pun telah berhasil turun hingga kembali di bawah 1% atau tepatnya di angka 0.64% dengan TKB90 di angka 97%.

Baca Juga: Fintech Ilegal Menjamur, Konsumen Harus Mawas Diri

Chief Operating Officer KoinWorks Bernard Arifin menjelaskan, peningkatan akselerasi teknologi oleh UKM memberikan optimisme akan potensi yang lebih besar dari pertumbuhan industri fintech pembiayaan di tahun 2021. Terkoneksinya UKM ke ekosistem digital di tahun 2020 ini juga akan sangat membantu proses profiling untuk melakukan penilaian risiko kredit bagi platform fintech P2P Lending seperti KoinP2P di tahun-tahun mendatang. KoinWorks melalui KoinP2P sendiri saat ini terus melakukan penyesuaian sistem credit scoring melalui inovasi machine learning, sehingga dapat menjadi lebih agile & robust; menyesuaikan dengan kondisi ekonomi dan bisnis yang berjalan.

Lebih lanjut Bernard mengatakan, di tengah situasi pandemi ini permintaan pinjaman oleh UKM di KoinP2P tercatat meningkat hingga 32% dengan total permintaan pinjaman sepanjang tahun sampai dengan lebih dari 30.000 permintaan pinjaman. Data tersebut menunjukan bagaimana UKM di Indonesia terus berjuang untuk bangkit di tengah pandemi salah satunya dengan mencari akses alternatif pembiayaan bisnis melalui platform fintech P2P Lending.

Baca Juga: Fintech Makin Eksis, Kolaborasi dengan Bank Pun Kian Berkembang

Dalam hal tingkat kolektibilitas 90 hari portofolio pinjaman di KoinP2P, KoinWorks mencatat adanya peningkatan kualitas kolektibilitas sampai dengan 27%. Sedangkan untuk penyaluran pinjaman yang terjadi pada periode COVID-19 hingga sekarang memiliki tingkat pengembalian tepat waktu sebesar 88%, mendekati performa kolektibilitas perbankan sebesar 90% termasuk pinjaman dengan agunan.

Untuk mempertahankan kualitas pinjaman, KoinWorks melalui KoinP2P secara aktif menerapkan Prudential Principles / prinsip kehati-hatian dalam melihat resiko dari setiap UKM yang mengajukan pinjaman. Melalui penerapan prinsip tersebut, di masa pandemi ini hanya terdapat sekitar 10% dari portofolio pinjaman di KoinP2P yang harus memperoleh bantuan berupa program restrukturisasi pinjaman.

Baca Juga: Fintech Lending Menjaga Daya Beli Konsumen Selama Pandemi

KoinWorks optimis bahwa 70-85% peminjam ini dapat segera bangkit dan pulih di akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021 nanti. Optimisme KoinWorks ini juga didukung dari data performa pinjaman di KoinP2P untuk peminjam yang sempat mendapatkan program restrukturisasi yang tercatat mengalami tingkat pengembalian yang positif yaitu hingga 90-95% untuk portfolio pinjaman yang direstrukturisasi.

Sejalan dengan tren potensi fintech pembiayaan produktif di tahun 2021 yang sebelumnya sempat disampaikan OJK, terutama terkait penambahan modal serta kolaborasi dengan perbankan, Bernard melihat, ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan fintech pembiayaan di Indonesia masih cukup besar, terutama karena besarnya potensi pasar penyaluran pembiayaan untuk UKM di Indonesia itu sendiri.

Baca Juga: Penggunaan Aplikasi Fintech Meningkat Tajam Selama Pandemi

“Terkait kolaborasi dengan perbankan kami selalu berprinsip bahwa Bank & Fintech memiliki kolamnya sendiri-sendiri, sehingga hubungan keduanya lebih dikategorikan sebagai Complementary atau saling melengkapi dibandingkan dengan kompetisi. Kami percaya, ke depannya walaupun saat ini sudah banyak Bank yang juga mengeluarkan layanan digital, namun kolaborasi untuk penyaluran pembiayaan ke berbagai sektor UKM antara Bank & Fintech akan terus meningkat di tahun 2021,” pungkas Bernard.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing & Berita Bisnis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here