Unik! Begini Cara Golfer Muda Laura Seca Kumpulkan Donasi untuk Lingkungan

Laura Seca Widyatmodjo

Marketing.co.id – Berita Marketing | Perempuan pejuang lingkungan terus bertumbuh di berbagai tempat dengan beragam aksi, pemikiran maupun inovasi. Hal ini menunjukkan betapa kaum perempuan memiliki peran penting dalam kelestarian lingkungan. Dengan idealisme dan impian menjaga bumi, perempuan menginspirasi komunitasnya. Aksi para perempuan telah berdampak secara sosial dan kemudian memberi dampak ekologi. Mereka bergerak di berbagai bidang sesuai kapasitasnya masing-masing untuk satu tujuan yakni lingkungan lestari.

Salah satu perempuan belia yang memiliki aksi cinta bumi adalah Laura Seca Widyatmodjo. Putri kedua pasangan Ben Widyatmodjo dan Vivian Secakusuma ini lahir di California pada 12 Mei 2004, ia dikenal sebagai pemain golf junior berprestasi. Kesibukannya mengejar prestasi di bidang golf, tidak membutakan matanya pada kondisi lingkungan sekitar. Bagi Laura, anak muda harus memiliki peran utama dalam membawa perubahan, termasuk mengubah paradigma berpikir masyarakat mengenai sampah, khususnya di Indonesia.

“Sebagai remaja, ya, memang benar saya peduli dengan lingkungan. Sebagai pegolf, saya pernah bermain di banyak lapangan golf yang indah di seluruh dunia. Ironisnya, di antara hamparan rumput dan tanaman di lapangan golf, saya melihat adanya sampah di beberapa tempat, ada di aliran sungai atau saluran air dan danau. Akibatnya, warna air yang harusnya biru jernih, menjadi coklat.”

“Menumpuknya sampah telah merusak keindahan dan kenyamanan lingkungan serta merupakan penyebab polusi udara. Sebagai anak muda, saya tergerak, saya ingin membantu mencari solusi. Hal yang paling sederhana yang saya lakukan adalah mengontrol, mengurangi sampah yang saya hasilkan dalam sehari,” jelasnya.

Pemandangan yang dijumpainya di lapangan golf inilah yang mendorong Laura Seca Widyatmodjo untuk mulai berperan aktif dalam kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sampah. Siswa kelas 11 program IB diploma di SMA British School Jakarta ini bergerak melalui Gerakan “Junior Golfers For A Cause”.

Laura yang telah mengikuti turnamen golf sejak usia 12 tahun itu, menjelaskan bahwa tujuan gerakan tersebut adalah melakukan kegiatan sosial berupa pengumpulan donasi untuk disumbangkan ke organisasi yang bergerak di konservasi atau edukasi lingkungan hidup. Cara mereka mengumpulkan donasi ini cukup unik, yaitu dengan melakukan ‘juggling golf ball’, untuk setiap seribu rupiah yang masuk.

Saat dihubungi pada Sabtu (10/4) lalu, Laura menjelaskan bahwa kegiatan ini telah dilakukan sejak 25 Maret lalu, dan akan berlangsung hingga 30 April 2021. Saat ini donasi yang sudah terkumpul sekitar Rp6.500.000,00, artinya Laura dan teman-temannya sudah memantulkan bola golf sebanyak 6500.

Rencananya, donasi yang terkumpul akan diserahkan pada Teens Go Green Indonesia, sebuah komunitas anak muda yang melakukan kegiatan edukasi lingkungan bagi para remaja. “Saya memilih organisasi ini karena mereka memiliki program mendidik anak remaja tentang bahayanya sampah plastik di laut atau perairan kita,” jelas Laura yang sempat meraih juara 3 ajang IJG (Indonesian Junior Golf) Premier League 3 di Jakarta.

Menurut Laura, siapapun dapat berpartisipasi dalam gerakan ini meskipun bukan seorang pegolf. Ada berbagai cara untuk berpartisipasi: Anda dapat menyumbang dengan ‘balasan’ pegolf junior akan melakukan latihan “juggling” bola golf. Minimum donasi Rp100.000 untuk 100 juggles. Selain itu, masyarakat pecinta golf bisa berpartisipasi dengan menunjukkan kebolehannya bermain golf dengan melakukan juggling bola golf dalam sebuah video dan mengirimkannya ke email juniorgolf2021@gmail.com. Video akan di upload di YouTube Junior Golfers For A Cause.

Gerakan ini tidak hanya berlangsung satu atau dua bulan, tapi akan terus berlanjut hingga akhir 2021. “Saya berencana melanjutkan kampanye ini selama tahun ini dan memberikan donasi yang terkumpul untuk beberapa proyek berbasis lingkungan lainnya,” ujarnya yang pernah mengikuti ajang FOBISIA (Federation of British International Schools in Asia) di Yangon, Myanmar.

Junior Golfer for a Cause sebetulnya bukan gerakan pertama Laura dalam perhatiannya pada lingkungan. Sebelumnya, ia dan teman-temannya sudah menciptakan bisnis kecil bernama Boba Gals. “Kami menjual minuman dan makanan boba. Keuntungan yang kami peroleh dari bisnis ini diumbangkan ke beberapa proyek yang berhubungan dengan kesehatan, lingkungan, dan pendidikan,” Laura menjelaskan.

Ketertarikannya pada lingkungan bisa dibilang serius, bahkan ia berkeinginan kuliah di universitas di Amerika Serikat dan mempelajari ilmu lingkungan atau ilmu Teknik Lingkungan. “Saya berharap, pengetahuan dan pengalaman yang saya dapatkan, akan bermanfaat untuk membantu memperbaiki lingkungan dan mengurangi sampah yang menumpuk di perairan kita,” ujar Laura yang bercita-cita dapat ikut berkompetisi di beberapa turnamen profesional/amatir baik di Asia maupun di Amerika Serikat.

Laura berharap remaja seusianya atau masyarakat lainnya dapat mendukung dan ikut berdonasi dalam gerakan ini. Dia juga berharap, pandemi segera berakhir sehingga Gerakan Junior Golfer For A Cause bisa melakukan tindakan yang lebih nyata lagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.