Inovasi Koppi Integrasikan Strategi Offline dan Online

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing – Sejatinya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang untuk membeli atau mengonsumsi kopi setiap hari – antara lain masalah kecepatan, kemudahan, harga dan kualitas rasa. Untuk faktor yang pertama misalnya, konsumen enggan mengantri lebih dari 15 menit hanya untuk membeli segelas kopi atau menunggu layanan pengantaran lebih dari 45 menit sehingga menyebabkan kualitas kopi menjadi tidak segar dan sudah encer.

Tak hanya itu, mahalnya harga segelas kopi yang dinikmati di kedai atau diantar melalui layanan online juga menjadi faktor penentu. Dimana, kemampuan seseorang untuk membeli kopi setiap hari hanya sekitar Rp15.000 hingga Rp30.000 per gelas. Di sisi lain, meski kini banyak merek kopi yang menawarkan harga murah pun tak mendorong seseorang untuk melakukan pembelian. Rasa yang berlebihan, seperti terlalu manis adalah hal yang paling sering dikeluhkan konsumen.


Menyikapi kondisi tersebut, baru-baru ini, PT Kopi Petani Indonesia menghadirkan inovasi di bisnis kopi. Ya, mengawali tahun 2019, perusahaan tersebut resmi memadukan pengalaman offline dan online untuk menikmati kopi berkualitas melalui aplikasi Koppi.

Koppi merupakan aplikasi sekaligus kedai kopi on-demand yang mengintegrasikan aplikasi, data dan teknologi. Artinya, masyarakat bisa memesan kopi terlebih dahulu (pre-order) dengan mengatur waktu pengambilan pesanan (pick-up) atau dengan layanan pengantaran ekspres (delivery).

Tony Arifin, Founder & Chief Executive Officer Koppi, menuturkan, Koppi sejatinya diciptakan untuk mengakomodasi kebutuhan serta tren ngopi masyarakat perkotaan. Hal itu bisa dilihat dari menjamurnya kedai kopi di Jakarta yang berskala kecil hingga besar. ”Tantangannya adalah bagaimana ngopi itu bisa lebih cepat dan mudah, terjangkau, dan rasa kopi yang ditawarkan harus berkualitas,” jelas Tony.

Untuk kualitas rasa contohnya, Koppi mempercayakan World Barista Champion 2014, Hidenori lzaki – untuk mengembangkan menu Koppi. Selain menawarkan perbedaan dari segi layanan, Koppi juga kualitas rasa yang tidak bisa ditemukan di kopi lainnya. Adapun untuk pasokan biji kopi, Koppi sendiri menggunakan biji kopi Indonesia yang diambil langsung dari petani lokal, tanpa syarat tanpa perantara. Dalam hal ini Koppi mulai dengan bekerjasama dengan Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat (APZKJB).

Untuk program pemberdayaan, Koppi berkomitmen meningkatkan kompetensi barista, baik kemampuan teknis dan pengetahuan, serta memberikan kesempatan barista disabilitas (tuli). DaIam menjalankan program ini Koppi bekerjasama dengan Komunitas Handai Tuli.

Sementara itu, untuk layanan antar yang lebih cepat Koppi mengandeng jasa layanan kurir sepeda, Westbike Messenger. Layanan pengantaran oleh Westbike hanya bisa digunakan radius maksimal 2 kilometer dari kedai/outlet Koppi yang dipilih.

Raih Rekor MURI
Peresmian Koppi ditandai dengan seremonial berupa penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas dua rekor sekaligus yaitu ”Cangkir Kopi Terbesar di Indonesia” dan ”Kedai Kopi On-demand Pertama yang Mengintegrasikan Aplikasi, Data dan Teknologi di Indonesia”.

”Koppi selalu menawarkan hal yang unik dan berbeda, termasuk dalam pembukaan toko pertama dengan menyabet penghargaan dari MURI. Kami berharap Koppi mendapat pengakuan tinggi dari masyarakat,” ujar Ario Fajar, Head of Marketing Koppi.

Ario menjelaskan, ada tiga promo menarik dalam rangka pembukaan kedai Koppi di Oakwood, Jakarta. Pertama, pembagian kopi gratis ke masyarakat yang berlaku satu hari yakni 31 Januari 2019 dari pukul 09.00 hingga 14.00 WIB. Caranya, cukup dengan mengunduh aplikasi Koppi di Playstore atau Appstore. Kedua, online giveaway ”Gratis Ngopi Sebulan” kepada 3 orang yang pemenang hasil kerjasama dengan Kompasiana. Nantinya, ketiga orang yang beruntung akan bisa menikmati menu Koppi setiap hari selama sebulan. Ketiga, promo ”Ngopi Cuma Rp 1,-” khusus pemegang kartu debit dan atau kartu kredit Mandiri mulai dari 31 Januari 4 Februari 2019.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here