Casa Kemang Residence Bidik Segmen Premium

Marketing – Kondisi pasar yang melambat sangat dirasakan pengembang properti, khususnya mereka yang menawarkan hunian dengan harga di atas Rp1 miliar. Sebab pembeli cenderung menunggu sehingga keputusan pembelian jadi lebih lama.

Seolah tak peduli dengan kelesuan pasar, PT Karya Mandiri Internusa (KMI) terus menggeber mengembangkan proyek properti premiumnya. Setelah sukses dengan penjualan proyek town house “Pejaten Residence”. Teranyar, KMI mengembangkan “Casa Kemang Residence”.

Proyek town house yang berlokasi di Jalan Bangka XII, Kemang, Jakarta Selatan ini menerapkan desain arsitektur Mediterania, sehingga terlihat lebih elegan, mewah dan klasik.

“Desain ini sesuai dengan citra Kemang sebagai kawasan elit yang dihuni dan diminati segmen menengah atas (premium), termasuk orang asing (ekspatriat),” kata Ferra Rahmi, Direktur Utama PT Karya Mandiri Internusa.

Lokasi Casa Kemang Residence yang strategis dan mudah diakses membuat penghuni di kawasan ini bisa mendapatkan semua kebutuhan hidup, seperti  keperluan rumah tangga, kuliner, pendidikan, bisnis dan perkantoran, layanan publik, hiburan dan lainnya.

Menurut Ferra, Casa Kemang Residence adalah jawaban bagi masyarakat yang bermimpi tentang rumah yang memiliki nilai investasi besar dan cocok dengan gaya hidup perkotaan. “Jaraknya hanya 1,5 kilometer dari Jalan Kemang Raya dan berada di lingkungan yang tenang dan nyaman,” ungkapnya.

Casa Kemang Residence dibangun dengan kualitas bangunan  dan spesifikasi premium yang menggunakan material pilihan dari brand ternama, bahkan sebagian material diimpor dari dari luar negeri. Semisal, lantai marmer yang didatangkan langsung dari Turki.

Tipe yang ditawarkan Casa Kemang Residence, yaitu 360/249, 360/253, dan 360/264, dengan harga mulai Rp13,8 miliar untuk kondisi pembangunan 50% dan meningkat ketika pembangunan selesai di Mei 2019 ini.

Ferra Rahmi, Direktur Utama PT Karya Mandiri Internusa

Untuk memberikan kenyamanan paripurna kepada penghuni, Casa Kemang Residence dilengkapi dengan instalasi smart home di tiap unitnya. Nantinya, penghuni dapat mengendalikan hampir seluruh instalasi yang terdapat pada rumah melalui smartphone-nya, seperti instalasi pemanas air, instalasi pendingin udara, listrik, dan lainnya.

Faktor keamanan juga sangat diperhatikan dengan disiapkannya penjagaan di pintu satu gerbang dan CCTV berbasis internet yang memungkinkan penghuni memantau keamanan lingkungan dan rumahnya selama 24 jam dari tempat tinggal atau kantor melalui smartphone-nya.

Tak hanya premium, Casa Kemang Residence juga merupakan hunian ekslusif terbatas. Pasalnya, residensial yang dikembangkan di atas lahan seluas 780 meter persegi ini hanya merangkum 3 unit rumah dengan one gate system.

“Untuk proyek selajutnya, kami akan mengembangkan residensial di Kemang yang lokasinya tidak jauh dari Casa Kemang Residence, persisnya di Jalan Bangka XI dengan luas lahan 2.000 meter persergi. Tentunya dengan jumlah unit yang lebih banyak,” ungkap Ferra.

Dari kacamata Ferra, Casa Kemang Residence memberikan return yang cukup baik untuk investasi jika disewakan kepada kaum ekspatriat. Pasalnya, kebutuhan mereka untuk sewa rumah sangat tinggi dan nilai yang dikeluarkan pun cukup tinggi  dengan harga sewa Rp35 juta sampai Rp40 juta per bulan.

Apalagi pasokan untuk hunian yang berada dalam one gate system di Kemang jumlahnya sangat terbatas. “Daerah Kemang sangat diminati ekspatriat sebab cukup dekat dengan Jalan TB Simatupang. Banyak perusahaan asing yang bergerak di sektor minyak dan gas yang berkantor di areal ini,” pungkas Ferra.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.