Inilah Metodologi Survei Top Brand Fase 2 Tahun 2012

www.marketing.co.id – Top Brand fase 2 tahun 2012 akan memberikan penghargaan kepada merek-merek “top” yang ada di Indonesia. Bagaimana merek-merek tersebut bisa meraih predikat dari Top Brand? Inilah metodologi survei yang dilakukannya.

Top Brand survei 2012 fase 2 dilaksanakan di bulan Mei – Juni 2012, survei ini dilakukan serentak di 8 kota yakni :

  • Jakarta
  • Bandung
  • Semarang
  • Surabaya
  • Medan
  • Makassar
  • Pekanbaru
  • Balikpapan

Dalam survei ini melibatkan seluruhnya  5.200 responden  yang terdiri dari:

  • Sampel random sebanyak 3.250 sampel
  • Sampel booster  sebanyak 850 sampel
  • Sampel random ritel sebanyak 1.100 sampel

Metode sampling yang digunakan untuk sampel random adalah multistage area random sampling. Sementara sampel booster diambil dengan menggunakan metode purposive sampling.

Untuk wawancara dilakukan dengan metode face to face personal interview dengan menggunakan kuesioner terstruktur  yang di-develop khusus untuk Top Brand Index.

 

Target responden yang diambil dari survei ini adalah pria atau wanita yang berusia antara 15 – 65 tahun. Dengan tingkat SES atau pengeluaran rata-rata keluarga per bulan antara SES E (pengeluaran rata-rata lebih dari Rp. 750 ribu per bulan) hingga SES A  (pengeluaran rata-rata lebih dari Rp. 3,5 juta per bulan).

Sementara untuk target sampel booster adalah responden yang berasal dari tingkat SES A, sampel ini ditambahkan untuk menambah incident rate dari produk-produk premium.

 

Survei Top Brand Index Fase 2 2012 ini melibatkan sekitar 160-an kategori produk, yang terdiri dari kategori:

  • Elektronik
  • Kompenen otomotif
  • Perlengkapan pribadi
  • Makanan dan minuman
  • Farmasi
  • Perlengkapan rumah tangga
  • Peralatan kantor
  • Ritel

 

Top Brand Index diukur  dengan menggunakan 3 parameter yaitu:

1. Top of mind awareness

yakni didasarkan atas merek yang pertama disebutkan oleh responden ketika katagori produk disebutkan .

2. Last used

Yakni  didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan / dikonsumsi oleh responden dalam 1 re-purchase cycle.

3. Future intention

Yakni didasarkan atas merek yang ingin digunakan / dikonsumsi di masa mendatang.

 

Nilai masing-masing parameter untuk sebuah merek di dalam kategori produk tertentu diperoleh dengan cara menghitung persentasi frekuensi merek dan frekuensi merek tersebut relatif terhadap frekuensi keseluruhan merek.

TBI selanjutnya diperoleh dengan cara menghitung rata-rata terbobot masing-masing parameter.

 

Top Brand Award diberikan kepada merek-merek di dalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kriteria, yakni:

1.  Merek-merek yang memperoleh  Top Brand Index minimum sebesar 10%.

2. Merek-merek yang menurut hasil survei berada dalam posisi top three di dalam kategori produknya.

Kedua kriteria ini harus dipenuhi oleh sebuah merek agar ia berhak menyandang predikat Top Brand. Dengan adanya dua kriteria ini, maka dalam 1 kategori produk tidak menutup kemungkinan terdapat lebih dari satu merek , maksimal 3 merek, yang meraih predikat Top Brand.

Sumber dari Frontier Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here